Berita Viral
Gumpalan Awan Hitam di Langit Subang Diduga Limbah Pabrik di Karawang
Gumpalan awan hitam yang melayang di langit Subang, Jawa Barat diduga berasal dari pabrik di daerah Karawang.
Ringkasan Berita:
- Pada Jumat (24/10/2025) kemarin, muncul gumpalan awan hitam di langit Subang, Jawa Barat
- Setelah diselidiki polisi, gumpalan awan hitam itu berasal dari pabrik di Karawang
- Dugaan sementara, gumpalan awan hitam itu adalah limbah yang terbang ke udara
- Polisi memastikan bahwa limbah itu tidak beracun berdasarkan penuturan pihak pabrik
TRIBUN-MEDAN.COM,- Fenomena munculnya gumpalan awan hitam yang terbang di langit Subang, Jawa Barat membuat heboh masyarakat.
Lokasi kemunculan gumpalan awan hitam itu persisnya terjadi di Kampung Kondang, Desa Tanjungrasa, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang, Jawa Barat (Jabar).
Usut punya usut, ternyata gumpalan awan hitam yang jatuh ke ladang dan permukiman warga itu diduga merupakan limbah pabrik.
Baca juga: Polsek Deli Tua Ungkap 7 Kasus Kriminal, 8 Tersangka Dibekuk
Warga menyebut, bahwa gumpalan awan hitam yang jika dilihat dari dekat seperti busa sabun itu memiliki bau.
Karena kejadian ini sudah viral, polisi kemudian melakukan penyelidikan.
Dari hasil penyelidikan petugas Polsek Patokbeusi, didapatilah fakta sebenarnya.
Gumpalan Awan Hitam Berasal dari Pabrik di Karawang
Kapolsek Patokbeusi, Kompol Anton Indra Gunawan mengaku sudah menyelidiki kasus ini.
Ia bilang, bahwa kemunculan gumpalan awan hitam yang jatuh di Kampung Kondang, Desa Tanjungrasa, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang, Jawa Barat itu berasal dari Kabupaten Karawang.
Baca juga: Ramalan Shio Hari Ini 30 Oktober 2025, Shio Kambing Makin Bersinar
Menurut Anton, ternyata kejadian kemunculan gumpalan awan hitam itu terjadi pada Jumat (24/10/2025) kemarin.
“Benar, pada hari Jumat (24/10/2025) ada busa yang terbawa angin ke wilayah Patokbeusi. Kami sudah mengecek dan busa itu berasal dari salah satu perusahaan di Karawang,” kata Anton, Rabu (29/10/2025) dikutip dari Kompas.com.
Anton menjelaskan, fenomena itu terjadi bersamaan dengan hujan deras dan angin kencang yang menyebabkan busa naik ke udara dan berpindah hingga ke wilayah Subang.
“Karena curah hujan sangat besar, gelembung itu naik lalu tertiup angin dan terbang,” ujarnya.
Baca juga: Kalender Jawa Weton Kamis Kliwon 30 Oktober 2025 dengan Kategori Lakuning Geni
Meski begitu, warga sempat khawatir bahwa gelembung hitam tersebut beracun dan membawa dampak lingkungan.
Anton mengatakan, pihaknya sudah menanyai pihak pabrik.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.