Pilkada 2024

Respons Pihak Edy Rahmayadi Sasar Bobby yang Sebut Pembangunan Sumut Tak Terlihat: Hitungan Anak TK

Sutrisno Pangaribuan, menilai pernyataan Bobby yang membandingkan pembangunan Sumut dengan pembangunan Medan tidaklah tepat. 

TRIBUN MEDAN/HO
Sutrisno Pangaribuan juru bicara paslon Gubernur Sumatera Utara nomor urut 2 Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala. 

TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Juru bicara tim pemenangan calon gubernur Sumut nomor urut 2, Edy Rahmayadi menanggapi omongan calon gubernur Sumatera Utara nomor urut 1, Bobby Nasution, yang menyebut pembangunan infrastruktur di Sumatera Utara tidak terlihat, meski memiliki anggaran belanja dan pendapatan daerah (APBD) Rp 15 triliun per tahun. 

Edy sendiri merupakan incumbent di Pilkada Sumut, sementara Bobby adalah walikota Medan.   

Juru bicara tim pemenangan calon Gubernur nomor urut 2, Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala angkat bicara. 

Sutrisno Pangaribuan, menilai pernyataan Bobby yang membandingkan pembangunan Sumut dengan pembangunan Medan tidaklah tepat. 

Kata Sutrisno perbandingan yang disampaikan menantu Presiden Joko Widodo itu menggunakan hitungan anak anak.   

 "Ya, pertama kan hitung-hitungannya anak TK (taman kanak-kanak) begitu juga lah ya. Artinya kan begini, tidak mungkin juga apple to apple membandingkan, APBD Kota Medan dengan APBD Provinsi Sumut," ujar Sutrisno saat dihubungi, Kamis (26/9/2024)   

Dia lalu menjelaskan di semua pemerintahan provinsi, 60 persen APBD digunakan untuk kepentingan para Aparatur Sipil Negara (ASN), diantaranya soal gaji. Lalu kata dia, tidak mungkin juga sepenuhnya sisa anggaran digunakan untuk membangun infrastruktur jalan.        

"Dinas PU (Pekerjaan Umum) sendiri itu, urusannya bukan hanya jalan di sana ada pengairan, kan gitu. Kan perhubungan ada, dia bangun terminal, kan gitu ya. Anggaran untuk dinas pendidikan ada, untuk pertanian ada. Pemko Medan itu kan tidak punya lahan pertanian," kata Sutrisno.  

"Artinya anggaran dinas pertanian, untuk memberikan ini itu ada anggaran dinas peternakan, untuk membagi bibit ternak ke petani ada, jadi memang sangat tidak mungkin dibandingkan," tambahnya. 

Politisi PDIP itu menyebutkan pembangunan yang dilakukan Bobby di Kota Medan, lantaran dibantu pemerintah pusat, melalui anggaran belanja pendapatan negara (APBN). 

Sutrisno menilai dana yang turun ke Medan, tidak terlepas dari status Bobby yang merupakan menantu Jokowi. 

Sebab di masa walikota sebelumnya, tidak ada yang dapat melakukan pembangunan semasif Bobby.           

"Karena apa? Ya karena bukan menantu presiden. Dzulmi Eldin bukan menantu presiden. Abdillah bukan menantu presiden, Akhyar bukan menantu presiden. Ya wajar saja mereka, tidak bisa melakukan pembangunan semasif yang ada sekarang," ujar Sutrisno. 

Sutrisno lalu mengatakan, salah satu proyek yang menggunakan APBN
yakni, tanggul rob di Belawan. Diketahui pembangunan itu menggunakan APBN senilai Rp 100 miliar.     

"Jadi tidak semua juga dari APBD, maka tidak bisa jadi perbandingan. (kalau) menyerang itu agak intelek dikit lah, jangan gaya anak-anak gitu kan. Publik Sumatera Utara, itu kan bukan anak-anak,'' ungkapnya.  

Kata dia, bila ingin membuat perbandingan, contohnya bisa dilakukan dengan membandingkan APBD Kota Medan yang Rp 6 triliun per tahun dengan pembangunan di Kota Semarang.

"Harusnya itu yang diperbandingkan, mana bisa dibandingkan Pemprovsu yang dengan 33 kabupaten/kota. Kan nggak bisa dibandingkan di Kota Medan, Bobby cuma keliling-keliling aja bisa dijangkau nya semua," tutupnya.

Sebelumnya saat kampanye perdana Pilkada Sumut, Rabu (25/9/2024) Bobby di hadapan relawannya mengatakan, dengan anggaran APBD Kota Medan Rp 6 triliun per tahun, sebagai walikota dia sudah banyak melakukan pembangunan selama 3,5 tahun memimpin.

"(Pembangunan) Stadion Teladan, pake APBD sebagian. Lapangan Merdeka, full APBD, Islamic Center full APBD, (revitalisasi lapangan) Kebun Bunga Full APBD, underpass full APBD, overpass full APBD," ujarnya

Karena itu kata dia bila terpilih menjadi gubernur, masyarakat tidak perlu khawatir dirinya tidak mampu melakukan pembangunan di Sumut.     

"Nanti ini kan udah nggak jadi menantu (presiden) lagi, udah nggak jadi presiden lagi, ke depan jadi gubernur nanti, nggak ada itu yang bisa dibangun ? (Pembangunan di) Medan, anggaran kami pakai APBD," ujarnya 

Bobby lalu heran hanya dengan APBD Rp 6 triliun, dia banyak melakukan pembangunan, namun mengapa Pemprov Sumut yang memiliki anggaran Rp 15 triliun per tahunnya, tidak terlihat pembangunannya. Terutama soal pembangunan infrastruktur jalan.

"Ya kalau kali 5 tahun menjabat, saya bilang gak usah kalikan Rp 15 triliun lah, kalikan Rp 10 triliun aja, Rp 5 triliun untuk gaji ASN. Kali 10 triliun, kalau 5 tahun menjabat, berarti sudah ada 50 triliun. Masa 50 triliun di Sumut, nggak keliatan apa-apa?," ujarnya.  

Bobby mengatakan memang ada peran dari pemerintah pusat dalam pembangunan di Kota Medan melalui APBN. Namun kata dia, pembangunan menggunakan APBD, juga banyak dilakukan nya.      

"Dana transfer (untuk pembangunan) kita berimbang ya, 46 persen dari APBD, 47 persen dari APBN, beda 1 persen saja. Jadi kok dibilang ya bisa dibangun lah, karena bantuan dari sana," ujar Bobby


(cr17/tribun-medan.com) 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved