Berita Viral

KORBAN TEWAS di Lebanon 2.141 Orang, Markas PBB dan UNIFIL Diserang, Dua Anggota TNI Terluka 

Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib mengatakan bahwa Nasrallah sendiri sebenarnya sudah setuju untuk gencatan senjata sementara.

Editor: AbdiTumanggor
VIA BBC
Jumlah korban jiwa akibat serangan Israel di Lebanon selatan sejak dimulainya Senin (23/9/2024) terus bertambah. Kementerian Kesehatan Lebanon mengeklaim, sudah 2 ribuan orang tewas dalam serangan yang paling mematikan sejak akhir perang saudara pada 1990. (VIA BBC) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Jumlah korban tewas di Lebanon telah mencapa  2.141 orang. Sebanyak 10.099 lainnya terluka. Sementara 185.400 orang mengungsi. 

Terbaru, markas UNIFIL dan PBB juga diserang pasukan Israel  (IDF) yang mengakibatkan dua prajurit TNI terluka.

Serangan darat dan udara terhadap Lebanon ini setelah Hizbullah menyerang Israel dari wilayah utara untuk membantu Hamas Palestina. 

Hizbullah Lebanon juga digunakan Iran sebagai proksi untuk menyerang Israel. Rudal-rudal diluncurkan Iran ke Israel melalui Lebanon dan juga Irak.

Laporan terbaru, Irak berpotensi jadi sasaran selanjutnya karena diduga turut membantu Iran saat diluncurkan ratusan rudal ke Israel beberapa waktu lalu.

Negara-negara Teluk termasuk Arab Saudi telah memperingatkan Amerika Serikat (AS) untuk segera menghentikan Israel agar tak menyerang Irak dan juga fasilitas minyak Iran. Mereka khawatir fasilitas minyak mereka mendapatkan ancaman jika konflik terus meningkat.

Dikutip dari The Times of Israel, Jumat (11/10/2024), tiga sumber terkait masalah itu mengungkapkan agar Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Qatar untuk tak terjebak dalam ketegangan.

 Hal itu karena Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Qatar telah menolak Israel masuk ke wilayah udara mereka jika ingin menyerang Irak dan fasilitas minyak Iran.

Negara-negara teluk itu juga telah meyakinkan AS atas keputusan tersebut.

Israel sendiri telah menjanjikan, Iran akan membayar atas serangan rudal pada pekan lalu. Israel berjanji, di momen yang tepat akan dilangsungkan serangan balasan.

Sementara Teheran menegaskan setiap tindakan balasan Israel akan berhadapan dengan kehancuran yang besar.

Ketegangan kedua negara pun meningkatkan ketakutan dunia akan membesarnya perang di kawasan.

Langkah Arab Saudi dan negara teluk lainnya muncul setelah dorongan diplomatik oleh non-Arab Syiah Iran untuk meyakinkan negara teluk tetangga yang Suni untuk menggunakan pengaruh mereka ke Washington. Pasalnya, Israel terus menyerukan keinginan untuk menyerang fasilitas minyak serta nuklir Iran.

Pemerintah AS sendiri sudah menolak keinginan Israel untuk menyerang fasilitas nuklir Iran. Namun, dilaporkan mulai ada pembicaraan untuk kemungkinan Israel menghantam fasilitas minyak Iran.

Iran sendiri dalam pertemuan pekan ini telah memperingatkan Arab Saudi.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved