Berita Viral

KORBAN TEWAS di Lebanon 2.141 Orang, Markas PBB dan UNIFIL Diserang, Dua Anggota TNI Terluka 

Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib mengatakan bahwa Nasrallah sendiri sebenarnya sudah setuju untuk gencatan senjata sementara.

Editor: AbdiTumanggor
VIA BBC
Jumlah korban jiwa akibat serangan Israel di Lebanon selatan sejak dimulainya Senin (23/9/2024) terus bertambah. Kementerian Kesehatan Lebanon mengeklaim, sudah 2 ribuan orang tewas dalam serangan yang paling mematikan sejak akhir perang saudara pada 1990. (VIA BBC) 

Ini menjadi pidato kedua Naim Qassem sejak pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah akhir bulan lalu.

Israel sejak itu melakukan serangan terbatas ke selatan Lebanon yang menargetkan Hizbullah, yang terus melakukan serangan roket ke utara Israel.

Nabih Berri, pemimpin Partai Amal Syiah yang beraliansi dengan Hizbullah, menjadi sosok kunci dalam negosiasi gencatan senjata yang dimediasi negara Barat.

Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib mengatakan bahwa Nasrallah sendiri sebenarnya sudah setuju untuk gencatan senjata sementara.

Ia dilaporkan telah menghubunghi Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Presiden Prancis Emmanuel Marcon, serta aliansi lainnya dalam Majelis Umum PBB bulan lalu.

Namun, segera setelahnya Nasrallah dibunuh oleh Israel dalam serangan udara di Beirut. PM Israel Benjamin Netanyahu telah memperingatkan pihak-pihak yang mencoba menyerang warga Israel maupun negaranya.

(*/Tribun-medan.com)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved