Langkat Terkini

Pelajar di Ponpes Langkat Diduga Jadi Korban Pelecehan Sesama Santri

Sejumlah santri di salah satu Pondok Pasantren (Ponpes) yang ada di Kabupaten Langkat, diduga menjadi korban pelecehan sesama Santri.

Kompas.com
Ilustrasi pelecehan seksual. Dua wanita yang merupakan kakak beradik di Palembang, Sumatera Selatan, menjadi korban pelecehan seksual. (Kompas.com) 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Sejumlah santri di salah satu Pondok Pasantren (Ponpes) yang ada di Kabupaten Langkat, diduga menjadi korban pelecehan sesama Santri.

Menurut salah satu ibu korban berinisial H, anaknya telah menjadi korban sodomi sesama Santri di Ponpes tersebut.

Kini, anaknya yang berinisial F (14) telah dikeluarkan dari Ponpes tersebut dengan alasan kelainan seksual.

"Sebenarnya kejadian ini sudah setahun yang lalu terjadi, waktu anak saya kelas 2 SMP. Jadi kejadian ini terbongkar satu bulan yang lalu," kata M kepada Tribun-medan, Rabu (16/10/2024).

Katanya, terbongkarnya kasus tersebut berawal dari adanya santri di Ponpes tersebut mengaku menjadi korban sodomi.

"Iya (saat ada korban lain). Anak yang baru jadi korban ini berontak, mengaku dilecehkan dan disodomi. Setelah itu ditanya siapa pelakunya, pertama anak saya katanya, terus ada yang lain," sebutnya.

"Jadi masalah itu diselesaikanlah di Ponpes. Sudah dapat hasilnya, hari minggu saya disuruh datang untuk memberitahukan hal tersebut," sambungnya.

Ia menjelaskan, setelah kejadian itu anaknya ini baru mengaku juga pernah menjadi korban sodomi yang dilakukan oleh teman sekamarnya berinisial S (14).

"Anak saya mengaku, awalnya dia sedang tidur lalu dipeluk sama pelaku. Kedua kejadiannya di kamar mandi Masjid," ujarnya.

Lalu katanya, pelaku pun menyuruh anaknya ini untuk melakukan sodomi ke santri lain yang ada di ponpes tersebut.

"Anak saya di suruh untuk balik menyodomi pelaku dan santri lain," ucapnya.

M yang merupakan warga Kecamatan Medan Selayang ini mengatakan bahwa atas beberapa kejadian itu anaknya ini pun keluarkan dari Ponpes dan pindah ke sekolah lain.

"Alasannya anak saya ada kelainan seksual. Sekarang dia sudah pindah sekolah," ujarnya.

Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa pihak keluarga rencananya mau melaporkan kejadian tersebut ke kantor polisi.

Ia juga telah membawa anaknya ke psikiater guna menyembuhkan traumanya atas kasus yang dihadapi korban.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Tags
Langkat
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved