UMKM
Berawal dari Nastar, Silmarils Bakery Sukses Bertransformasi Menjadi Bake Shop dengan 80 Varian Menu
Wanita yang akrab disapa Dewi ini pun menjelaskan, menu pertama yang dijajakannya adalah Kue Nastar yang memiliki banyak peminat kala itu.
Penulis: Risya Fakhrana Nasution | Editor: Randy P.F Hutagaol
“Sebelumnya saya nggak punya jenjang karier mengikuti kursus memasak, lantaran background pendidikan saya Teknik Informatika. Jadi ini murni karena coba-coba yang ternyata juga menghasilkan ‘cuan’,” jelasnya.
Dewi pun menjelaskan, nama Silmarils terinspirasi dari bahasa ‘Elf’ atau peri, yang berarti berlian. Dinamakan Silmarils karena sang suami menggemari film bertajuk The Love of The Rings.
Ia berharap, kedepannya Silmarils Bakery semakin besar dengan membuka cabang di lain tempat hingga luar kota serta membuka banyak lapangan pekerjaan bagi orang lain.
Untuk diketahui, Silmarils Bakery dapat ditemukan di berbagai platform online seperti Grab Food, Go Food, Shoope, Shoope Food, Tokopedia dan media sosial Silmarils.
“Selain dari platform online dan toko offline, kita juga menyediakan kurir yang berbayar Rp. 2.000 per km,” ucap Dewi.
(cr34/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Es Bubur Kesu, Lahir dari Ketan Hitam dan Kini Jadi Kuliner yang Viral di Kota Medan |
![]() |
---|
Miesop Blitar Warisan Hadirkan Perpaduan Rasa Kaki Lima dalam Gaya Restoran |
![]() |
---|
Angkat Citra Jajanan Tradisional, Kuwei Gunting Indonesia Modernkan Kue Gunting khas Tionghoa |
![]() |
---|
Mama Watt’s, Bisnis Patiseri yang Lahir dari Krisis Moneter 1998 |
![]() |
---|
Jadikan Budapest Cake Menu Andalan, Owner Dapoer Lili: Cake Ini Cocok untuk Orang yang Sedang Sakit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.