Pilkada 2024
Debat Kedua Calon Gubernur Sumut 2024 Dijadwalkan 6 November 2024, Berikut Temanya
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara akan kembali menggelar debat calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) pada pekan depan, Rabu (6/11/2024).
TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara akan kembali menggelar debat calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) pada pekan depan, Rabu (6/11/2024).
Tema debat kedua calon Gubernur Sumut bertemakan peningkatan daya saing daerah dan pembangunan berkelanjutan.
Ada pun sub tema debat yakni peningkatan infrastruktur, peningkatan investasi, kualitas SDM dan persoalan pengelolaan sumber daya alam.
Debat kedua akan berlangsung pada 6 November 2024 di di Hotel Santika Dyandra, kota Medan.
"Untuk debat kedua temanya adalah peningkatan daya saing daerah dan pembangunan berkelanjutan," kata ketua KPU Sumut, Agus Arifin, Kamis (31/10/2024).
Ada pun sub tema debat akan mencakup seperti peningkatan infrastuktur dan aksesibilitas daerah, konektivitas sistem transportasi publik ketersediaan internet di daerah.
Kemudian peningkatan investasi daerah penanaman modal, penciptaan lapangan kerja dan penguatan sektor pariwisata.
Selain itu para calon Gubernur akan membahas peningkatan kualitas sumber daya manusia, penyelesaian persoalan daerah.
Kemudian pengelolaan sumber daya alam, degradasi lingkungan dan bencana alam seperti banjir, tanah longsor, reboisasi hutan, pengelolaan persampahan, pencemaran air, tanah, dan udara, ketersediaan air bersih, industrialisasi dan amdal.
Masalah konflik tanah, konflik pertambangan, alih fungsi lahan dan eksploitasi hutan, wilayah perbatasan antar daerah serta ketersediaan pangan, energi, inovasi tekhnologi pembangunan daerah dan percepatan desa mandiri juga menjadi agenda pembahasan.
"Jadi mencakup sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur dan pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan," kata Agus.
Agus mengatakan, debat calon Gubernur akan berlangsung sebanyak tiga kali. Debat terakhir akan berlangsung pada 13 November 2204 yang akan berlangsung di Hotel JW Marriott, kota Medan.

Debat Publik Perdana Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara 2024 berjalan panas, saling adu argumen tajam dan ditutup nuansa damai nan sejuk. Tangan Edy Rahmayadi disalam dan disungkem oleh Bobby Nasution di hadapan ratusan undangan di Grand Mercure, Rabu malam (30/10/2024).
Edy Rahmayadi ditanyai soal momen Bobby menyungkem tangannya mengaku itu hal biasa dan lumrah. Kata Edy Rahmayadi, Bobby masih punya hubungan kekeluargaan dengan dirinya.
"Hal biasa itu, sering begitu dia, kan masih keponakan saya juga dia itu. Soam pujian Bobby harusnya wartawan yang puji saya. Kalian tanya juga lah istri saya ini," kata Edy Rahmayadi didamoingi istrinya Nawal Lubis.
Dalam debat Cagub Sumut 2024 berjalan selama 3 jam dibagi ke beberapa sesi dan jeda istirahat.
Sempat dibahas debat soal isu pendidikan, kesehatan, layanan informasi publik, penanganan bahaya narkotika hingga judi online di masyarakat Sumut.
Edy Rahmayadi sampaikan 5 misi dalam agenda Debat Publik Perdana pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara 2024.
Visi misi besar yang disampaikan adalah melanjutkan pembangunan Sumut di Grand Mercure, Rabu (30/10/2024).
"Visi kami adalah Sumatera Utara yang unggul, maju dan berkelanjutan," katanya Edy Rahmayadi didampingi Hasan Basri.
Debat publik perdana pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut 2024 diwarnai pujian Bobby Nasution ke Edy Rahmayadi. Calon gubernur Sumut nomor 1 memuji Edy Rahmayadi cagub Sumut nomor 2 saat sesi tema Keterbukaan Informasi Publik.
Panelis memberi pertanyakan ke kedua pasangan calon, adu debat dengan pertanyaan bagaimana peningkatan Keterbukaan Informasi publik di Sumut.
Pertanyaan itu disambut Bobby Nasution dengan memuji Edy Rahmayadi.
"Pak Edy saya kali ini saya apresiasi kepemimpinan bapak sebagai Gubernur Sumatera Utara. Setahu saya keterbukaan publik Sumut masuk 5 besar di Indonesia. Izinkan saya mengapresiasi untuk bagian ini saja," katanya Bobby Nasution.
Lanjut Bobby, dia menyebut Edy Rahmayadi pernah memberi apresiasi untuk Bobby Nasution sebagai Wali Kota Medan dalam hal keterbukaan informasi publik. Ke depan, Sumut di Indonesia jadi cita-cita Bobby Nasution minimal 3 besar hal keterbukaan informasi publik.
"Kami ingin apresiasi, kami akan coba terus 3 besar di Indoensia. Ini baik perlu kita sampaikan, untuk diketahui masyarakat mana yang perlu kami perbaiki hanya akan kami sampaikan kesempatan kali ini, terima kasih," katanya.
Hasan Basri yang menanggapi berterima kasih ke Bobby Nasution sudah berkata jujur. Dan selanjutnya, dia mengatakan optimilasasi SDM lebih penting dengan kepemimpinan dan mortalitas.
"Terima kasih kepada Pak Bobby sudah berkata jujur," kata. Hasan Basri mewakili Edy Rahmayadi.
Edy Rahmayadi dan Bobby Nasution juga saling debat terkait upaya peningkatan layanan kesehatan di Sumut.
Bobby lebih dahulu pamer program Universal Health Coverage (UHC) Jaminan Kesehatan Medan Berkah (JKMB) yang dicanangkan saat menjabat Pemko Medan Bobby.
"Kami di Medan sudah UHC. Dengan anggaran provinsi, sebenarnya Sumut bisa UHC, tapi di masa bapak lebih milih eks Medan Club yang harganya 400 miliar. Sedangkan masyarakat berobat pun belum bisa gunakan KTP, gratis. Kenapa?" kata Bobby Nasution.
Menjawab debat itu, Edy Rahmayadi mengatakan bahwa jika ada singkatan (UHC) sudah diingatkan moderator untuk dijelaskan. Edy pun dengan santai memberi penjelasan UHC adalah Universal Health Coverage.
"Tadi dijelaskan ada singkatan itu dipanjangkan. UHC Universal Health Coverage. Itu yang dibanggakan dengan KTP bisa berobat? Itu kan penerapan nasional untuk BPJS yang belum bisa menyelesaikan masalah. BPJS yang pakai APBN saja tidak jadi jawaban, apalagi UHC yng setingkat Wali Kota Medan untuk rakyat berobat. Jangan bohongi rakyat," kata Edy
"Persoalannya, rumah sakitnya tak ada obatnya. Itu yang harus kita diskusikan caranya. Supaya pelayanan kesehatan bisa diatasi. Mulai infrastruktur kesehatan, jangan disinggung dengan Eks Medan Club. Medan Club itu bonusnya Sumatera Utara," pungkas Edy yabg dihentikan moderator karena waktu habis.
Ketua KPU Sumut, Agus Arifin bersyukur debat publik Pilgub Sumut berjalan damai. Artinya kedua tim pendukung maish dalam tahap wajar dalam dinamika memberikan semangat ke jagoan masing-masing.
"Alhamdulillah debat perdana berjalan damai dan lancar. Ada dinamika antar pendukung masih wajar. Terima kasih kepada peserta juga lapisan aparat keamanan yang bertugas. Karena mereka semua ini selesai dengan damai," katanya.
Debat diakhir dengan moderator mengarahkan tim Cagub Sumut nomor 1 keluar hotel lebih dahulu agar tidak bertumpuk dengan tim cagub Sumut nomor urut 2.
Pada debat publik perdana, KPU Sumut telah menetapkan sembilan panelis dan tema debat pertama Debat Publik Pilkada Sumut 2024.
Adapun sembilan panelis untuk debat pertama Pilgub Sumut ini berasal dari kalangan profesional, akademisi, dan tokoh masyarakat. Mereka yakni, Dr Nispul Khair, Dr Hatta Ridho, Dadang Darmawan Pasaribu, Prof Hisarma Saragih, Mahmul Siregar, Moammar Andar Roemare Siregar, Prof Hasan Sazali, Assoc Prof Mujahiddin dan Zakaria Siregar.
Adapun tema dan subtema Debat Pertama Pilgub Sumut yakni Pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.
Sedangkan Subtema Pelayanan Publik yakni Pelayanan kesehatan (ketersediaan dokter di daerah, ketersediaan fasilitas kesehatan, digitalisasi pelayanan kesehatan).
Lalu Pelayanan pendidikan (pemerataan angka partisipasi pendidikan, pendidikan inklusi, digitalisasi dalam pendidikan, ketersediaan guru di tingkat daerah).
Optimalisasi pelayanan administrasi birokrasi (digitalisasi dan efesiensi, pengawasan, isu KKN/pungli, good goverment).
Subtema Kesejahteraan Masyarakat yakni Pengentasan kemiskinan (disparitas/kesenjangan antar wilayah, lapangan pekerjaan, pemberdayaan masyarakat desa/kota, gelandangan/pengemis).
Problematika sosial terkait pelayanan kesejahteraan sosial (narkotika, geng motor/begal, judi online). Dan dampak digitalisasi terhadap masyarakat (penguatan sektor informal, pemberdayaan ekonomi UMKM, pemutusan hubungan kerja).
KPU Sumut juga menetapkan Tim perumus debat publik yang terdiri dari kalangan akademisi dan tokoh masyarakat dari Dr Taufik Walhidayah (UMA), Dr Maraimbang Daulay, MA (UINSU), Dr Zakaria Siregar, Dr Hisar Siregar SH, MHum, Dr Ibnu Affan, SH, MHum (Rektor UNU Sumut), Dr Edy Ikhsan, SH, MH (Warek I USU), Dr Sarintan E Damanik, MSi, Prof Dr Agus Sani, MAP (Rektor UMSU) dan Dr H Tigor Panusunan Siregar (tokoh masyarakat).
Hal itu sesuai dengan Keputusan KPU Nomor 1363 Tahun 2024 Tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Kampanye Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota Wakil Walikota.
(cr17/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Statemen Saipullah-Atika Nasution setelah MK Tetapkan Menang Pilkada Madina secara Sah |
![]() |
---|
DKPP Resmi Sanksi KPU Madina yang Langgar Kode Etik, Loloskan Berkas LHKPN Calon Bupati Nomor Urut 2 |
![]() |
---|
Profil Komando Tarigan Wakil Bupati Terpilih Karo 2024, Berikut Rincian Harta Kekayaannya |
![]() |
---|
Sidang Lanjutan Pilkada Madina Masuk Tahap Pembuktian, KPU Bawa 41 Alat Bukti |
![]() |
---|
Paripurna Pengumuman Pengesahan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Deli Serdang Digelar Senin Depan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.