Berita Viral

Tangis Polwan Briptu Fadhilatun Pecah Mendengar Kesaksian Ibu Mertua, Anaknya Sempat Mau Pinjam Uang

Adapun tangis Briptu FN pecah saat mendengar kesaksian ibu Briptu RDW atau mertuanya, Sri Mulyaningsih.

Editor: AbdiTumanggor
facebook Kabar Kediri/IST
Tangis Briptu Fadhilatun Nikmah Pecah Mendengar Kesaksian Ibu Mertuanya. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Kasus polwan Briptu FN alias Fadhilatun Nikmah (28) bakar suami, Briptu RDW, di Mojokerto kini menjalani sidang agenda pemeriksaan di Pengadilan Negeri (PN) Mojokerto, Jawa Timur, Selasa (29/10/2024). Pada agenda sidang ini, tiga saksi dihadirkan.

Sebagaimana diketahui, korban berinisial Briptu RDW (28) dibakar sang istri, polwan Briptu FN alias Fadhilatun Nikmah (28). Korban mengalami luka bakar 96 persen hingga meninggal dunia.

Briptu FN nekat membakar suaminya diduga karena cekcok perihal gaji ke-13.

Sidang ini diikuti oleh terdakwa Briptu FN melalui via online dari Rumah Tahanan (Rutan) Polda Jatim. 

Sidang dipimpin langsung oleh Ketua Majelis Hakim Ida Ayu Sri Adriyanthi Astuti Widja.

Sidang ini juga dihadiri kuasa hukum korban, Briptu RDW, yaitu Haris Eko Cahyono S.H.,M.H. Ibunda almarhum Briptu Rian Dwi, Sri Mulyaniningsih, dan kakak kandung Fortunaria Haryaning Devi beserta kerabat dari Dusun Sambong, Desa Sumberjo, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang.

Persidangan Bripda FN sampai saat ini masih berlangsung yang dimulai sekitar pukul 11.10 WIB.

"Sidang dibuka untuk umum," kata Ketua Majelis Hakim Ida Ayu Sri Adriyanthi Astuti Widja.

Dalam sidang perdana yang juga digelar secara daring, Bripda FN  didakwa Pasal 44 ayat (3) Undang-undang RI Nomor 23 Tahun 2004, tentang  kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

"Terdakwa sebagaimana dalam Pasal 44 ayat (3) Undang-undang RI Nomor 23 Tahun 2004, tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga," kata JPU Angga Rizky, Selasa (22/10/2024) lalu.

Humas PN Mojokerto, Frasiskus Wilfidrus Mamo, menjelaskan terdakwa dihadirkan di muka sidang secara online atas permohonan resmi dari Polda Jatim.

Majelis hakim menyetujui, dengan pertimbangan keamanan dan kemanusiaan lantaran terdakwa memiliki anak kembar yang masih menyusui. 

"Untuk keamanan terdakwa dan kemanusiaan, karena terdakwa masih memiliki tiga orang anak yang masih kecil dan masih menyusui. Sehingga atas  pertimbangan itu, majelis mengabulkan permohonan," ucap Frasiskus.

Menurut dia, sidang akan digelar secara online namun tidak menutup kemungkinan, terdakwa akan dihadirkan secara offline dalam sidang lanjutan. 
  
"Sidang secara online, karena beberapa pertimbangan. Tapi dari pihak Polda Jatim menjamin sewaktu-waktu apabila diperlukan (Terdakwa) bisa dihadirkan secara offline," pungkasnya.

Untuk diketahui, kasus polwan bakar suami telah dilimpahkan berkas P21 ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Mojokerto, pada Rabu (25/9/2024) lalu.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved