Istri di Sergai Tewas

Sosok Suami Hertalina Simanjuntak, Istri yang Tewas Ditikam saat Live di Mata Keluarga

Hertalina br Simanjuntak tewas di tangan suami saat sedang karaoke, Sabtu (2/11/2024) malam.

|
Penulis: Alija Magribi | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/ALIJA MAGRIBI
Boy Edu Simanjuntak saat menunjukkan becak yang mereka pakai untuk menyelamatkan kakak mereka ke klinik, Rabu (6/11/2024) TRIBUN-MEDAN - ALIJA MAGHRIBI 

"Udah nggak bisa ngomong tapi masih bisa bernyawa. Dia sempat bilang di jalan dengan kalimat 'Matilah aku, matilah aku ini'. Kami bawa ke RS Chevani di Tebingtinggi. Sampai sana dipompa jantung, dan nggak selamat kakak kami ini," timpal Edu Simanjuntak, adik laki-laki Hertalina. 

Korban Sering Beri Suaminya Uang 

Adik korban bernama Endang Simanjuntak yang bekerja di Malaysia, mengaku pulang ke kampung Minggu, 3 November 2024.

Saat diwawancarai, Endang yang bersiap kembali ke Malaysia, mengaku begitu terkejut ketika mendapat kabar kalau kakaknya itu meninggal dunia, Sabtu (2/11/2024) malam.

"Kami 7 bersaudara kakak (korban) nomor 2 dan saya yang paling kecil. Baik kali kakakku ini bang orangnya. Selalu aja memberikan nasihat samaku," ucap Endang sambil menangis. 

Endang mengaku kakaknya itu selalu berpesan kepadanya agar tetap memperhatikan kedua orangtua mereka.

Endang adik korban ketika diwawancarai dikediaman orangtuanya, Rabu (6/11/2024).
Endang adik korban ketika diwawancarai dikediaman orangtuanya, Rabu (6/11/2024). (TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN SIPAHUTAR)

Disampaikan juga agar tetap rajin bekerja agar bisa menyelesaikan kuliah kedepannya. Ia tidak menyangka kalau kakaknya itu bisa mati di tangan suaminya sendiri. 

"Kakakku ini nggak pernah jahat sama orang, menghina orang. Nggak tau apa-apa dia itu bang, yang baik kali dia orangnya. Suaminya aja kalau minta duit dikasih, minta duit lagi dikasih," kata Endang yang terus meneteskan air mata. 

Ia menceritakan saking baiknya kakaknya itu sama suaminya kalung kakaknya pun disebut pernah dijual dan diberikan kepada suaminya untuk kepentingan keluarganya abang iparnya itu.

Mengenai hukuman ia berharap kalau kedepan nyawa bisa dibayar dengan nyawa. 

"Hukuman harus setimpal nyawa harus dibayar nyawa. Kalau nyawa kakakku hilang nyawa dia (pelaku) pun harus hilang. Hukuman mati yang pantas. Dia itu nggak ada kerjanya, tidur-tidur aja dia. Kakakku yang ngidupin dia," ucap Endang.

Devi Saragih Ratapi Kepergian Ibunya

Devi Saragih merenung meratapi kepergian sang ibu di balik kursi tamu. 

Gadis berusia 23 tahun ini kehilangan sang ibunda, Hertalina br Simanjuntak setelah dihabisi sang ayah tiri bernama Agus Herbin Tambun.

Parahnya, sang ibu ditikam saat sedang live streaming karaoke. 

Kepada reporter Tribun-Medan.com di rumah duka yang berada di Dusun 8, Desa Sukadamai, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdangbedagai, Rabu (6/11/2024), Devi menyebut sebelum tewas dibunuh, ibunya sempat menolak panggilan darinya. 

"Awak (sebutan untuk saya) yang nelpon mama, cuma nanya kabar doang. Komunikasi biasa memang begitu. Malam minggu udah nelpon mama, aku nelpon waktu itu di-reject kemudian ditelpon balik di-reject lagi," kata Devi. 

Keluarga Hertalina Simanjuntak saat berkunjung ke makam.
Keluarga Hertalina Simanjuntak saat berkunjung ke makam. (TRIBUN MEDAN/ALIJA MAGRIBI)
Sumber: Tribun Medan
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved