Sumut Terkini

PILU Ibu Sri Ulina Ditunjang sampai Masuk Parit saat Insiden Prajurit TNI Armed Serang Warga Sipil

Detik-detik mencekam puluhan prajurit TNI dari Batalyon Armed 2/KS menyerang warga sipil, masih terpatri di benak Sri Ulina Perangin-angin.

Editor: Juang Naibaho
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Momen ratusan warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang menggeruduk Batalyon Artileri Medan-2/Kilap Sumagan sambil membawa mayat Raden Barus, diduga korban pembunuhan personel TNI saat insiden penyerangan pada Jumat malam hingga Sabtu dini hari (8-9/11/2024). Massa meminta pertanggungjawaban atas korban meninggal dan luka-luka akibat penyerangan. 

“Sementara ini tidak keluar dululah. Di rumah aja. Paling dua hari lagilah baru kerja,” kata Sri.

Anak-anak Takut ke Sekolah

Serangan puluhan prajurit TNI dari Batalyon Armed 2/KS juga menyisakan penderitaan psikis bagi anak-anak.

Tak sedikit anak-anak Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) bolos sekolah karena melihat langsung prajurit TNI dari Batalyon Armed mendobrak pintu rumah mereka, menyeret dan menganiaya warga.

Binawanti, Kepala Dusun III, Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, mengungkap, para pelajar ketakutan imbas kejadian itu.

"Ini banyak anak sekolah ketakutan. Mereka pada bilang ke orang tuanya 'mak, cemana ini aku takut sekolah karena takut kepada TNI ini'," kata Binawanti, Senin (11/11/2024) kepada para wartawan di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru.

Pantauan di lokasi, suasana mencekam masih terasa di Desa Selamat hingga Senin sore, khususnya di rumah Raden Barus (60), tetua desa yang tewas dibunuh oleh oknum prajurit TNI.

Di berbagai sudut desa pun warga secara berkelompok masih terus membahas tentang penyerangan brutal tersebut. Mulai anak-anak hingga orang tua terlihat waswas ketika melihat orang tak dikenal datang ke kampungnya.

Binawanti mengaku, dirinya pun sebagai kepala dusun ketakutan saat hendak berangkat ke kantor desa.

Ia khawatir penyerangan hingga penganiayaan kembali terjadi di kampungnya. Bahkan, katanya, remaja di kampung mereka yang bekerja sebagai petani takut keluar.

"Jangankan mereka, saya pribadi saja ketakutan mau ke kantor desa saja waswas. Untuk laki-laki juga ketakutan, dikira mereka adalah teman yang sempat dicari-cari itu TNI," ujarnya.

Baca juga: Panglima TNI Sebut Awalnya Prajurit Batalyon Armed Tegur Geng Motor, Raden Barus Usia 60 Tahun Tewas

Diketahui, sejumlah anggota TNI menyerang ke pemukiman warga di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang, Jumat malam hingga Sabtu dini hari (8-9/11/2024).

Akibatnya, satu orang warga bernama Raden Barus meninggal dunia dan belasan luka-luka.

Salah satu korban penganiayaan, Rofikar Sanjaya Tarigan, 18 tahun, mengatakan kejadian begitu mencekam.

Saat itu dirinya baru keluar rumah hendak membeli rokok ke warung, tiba-tiba melihat segerombolan orang datang ke kampungnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved