Longsor di Sembahe

Jalur Medan-Berastagi Masih Belum Bisa Dilintasi, Polres Tanah Karo Pasang Spanduk Informasi

Pasalnya, akibat peristiwa tersebut beberapa titik tebing yang berada di sepanjang jalan mulai dari jembatan Sembahe

Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Ayu Prasandi
HO
Kapolres Tanah Karo AKBP Eko Yulianto, didampingi jajaran Polres Tanah Karo mengecek sejumlah spanduk yang berisikan informasi dan peringatan dampak jalur Medan-Berastagi yang belum bisa dilalui akibat longsor, di Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (29/11/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com, KARO- Akibat bencana tanah longsor yang melanda kawasan Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang sejak Selasa (26/11/2024) kemarin, hingga saat ini jalur utama Medan-Berastagi masih belum dapat dilintasi.

Pasalnya, akibat peristiwa tersebut beberapa titik tebing yang berada di sepanjang jalan mulai dari jembatan Sembahe hingga ke tikungan Tirtanadi longsor hingga menutupi seluruh badan jalan. 

Melihat kondisi ini, Polres Tanah Karo sejak awal peristiwa ini sudah langsung memberikan imbauan kepada para pengendara yang melintasi Kabupaten Karo dan akan menuju ke Kota Medan agar mencari jalur alternatif.

Namun, sampai saat ini nampaknya masih ada sebagian masyarakat yang masih belum mengetahui kondisi terkini jalur Medan-Berastagi yang masih belum bisa dilintasi. 

Untuk itu, pihak Polres Tanah Karo kembali memberikan imbauan kepada pengendara agar mencari jalur alternatif jika memang memiliki keperluan ke Kota Medan.

Tak hanya imbauan, Polres Tanah Karo juga memasang beberapa baliho yang berisikan informasi perihal jalur Medan-Berastagi yang masih tertutup material longsor. 

Kapolres Tanah Karo AKBP Eko Yulianto, menjelaskan bahwa pembersihan material longsor di lokasi tersebut masih berlangsung, sehingga jalur Berastagi-Medan sementara waktu terisolasi.

Sebagai langkah antisipasi, pengendara yang hendak menuju Medan diimbau untuk menggunakan jalur alternatif melalui Simalungun untuk kendaraan berat dan jalur Langkat/Binjai bagi kendaraan pribadi.

"Kami mengimbau para pengguna jalan untuk tetap waspada saat melintas di jalur rawan longsor, terutama saat hujan. Jika situasi tidak memungkinkan, lebih baik berhenti sejenak di tempat aman," ujar Eko, Jumat (29/11/2024).

Untuk baliho dan beberapa informasi lainnya, ditempatkan di lima titik mulai dari kawasan Tahura hingga ke Penatapan yang merupakan perbatasan antara Kabupaten Karo dengan Kabupaten Deli Serdang.

Selain itu, petunjuk jalur alternatif juga disediakan di wilayah Simalungun dan Langkat.

Banner ini tidak hanya mengingatkan tentang risiko longsor, tetapi juga memberikan panduan jalur alternatif, sehingga para pengguna jalan dapat menghindari daerah rawan.

Dirinya menjelaskan, pihaknya juga mengingatkan masyarakat bahwa musim hujan diperkirakan akan berlangsung hingga akhir tahun, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Oleh karena itu, kewaspadaan ekstra sangat diperlukan, terutama bagi pengendara yang melintasi jalur jalur rawan longsor.

"Kami harapkan masyarakat yang ingin menuju Medan dari Berastagi dapat memperhatikan informasi ini, memilih jalur alternatif dan tetap waspada demi keselamatan bersama," katanya. 

Lebih lanjut, dirinya berharap dengan pemasangan banner ini dapat membantu mencegah kecelakaan dan memberikan panduan aman bagi para pengendara selama masa pembersihan material longsor masih berlangsung.

Kapolres juga mengimbau warga untuk terus memantau informasi terkini mengenai kondisi jalur melalui media resmi. 

(mns/tribun-medan.com) 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved