Sumut Terkini

Kesaksian Warga di Lokasi Longsor Sibolangit, Warungnya Jadi Tempat Berlindung Para Korban

Lestari br Situmorang adalah seorang pedagang warung kopi di jalur lintas Medan - Berastagi, tepatnya di Desa Sibolangit.

TRIBUN MEDAN/HO
Lokasi warung tempat sejumlah warga berlindung, saat longsor terjadi di Jalan Medan - Berastagi, Kecamatan Sibolangit, Deliserdang. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Lestari br Situmorang adalah seorang pedagang warung kopi di jalur lintas Medan - Berastagi, tepatnya di Desa Sibolangit, Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang.

Malam itu, Selasa (23/11/2024) sekira pukul 22.00 WIB, wanita berusia 48 tahun ini sedang membereskan warung kopinya yang mau ditutup.

Tiba-tiba hujan yang cukup deras pun turun dari langit membasahi seluruh kawasan tempatnya berjualan.

Beberapa pengendara sepeda motor pun singgah untuk berteduh di warungnya yang terletak tepat di pinggir jalan.

Merasa kasihan dan rasa ingin menolong, Lestari pun menunda menutup warung dan mengizinkan beberapa pengendara untuk singgah.

Tidak ada sama sekali di dalam firasat nya, bakal ada bencana besar terjadi di kawasan tempatnya berjualan.

"Ada pengendara empat sepeda motor berteduh di sini. Rencananya memang mau tutup, cuma karena ada yang berteduh nggak jadi saya tutup," kata Lestari saat diwawancarai di depan warungnya, Jumat (29/11/2024).

Di tengah guyuran hujan yang cukup deras, tiba-tiba arus lalulintas berhenti dan puluhan orang berlarian ke arah warungnya disusul dengan suara gemuruh longsor dari atas bukit.

"Orang berhamburan semua datang ke warung saya. Rupanya ada longsor, mereka menjerit-jerit, kami sudah ketakutan semuanya," sebutnya.

Diungkapkannya, beberapa orang yang datang ke warung sudah dalam kondisi berlumuran darah.

Ternyata mereka merupakan penumpang bus yang terperosok ke dalam jurang akibat didorong oleh longsor ketika sedang melintas.

"Kondisi sudah macet total, penumpang bus pariwisata itu datang kemari. Ada yang ngadu kepalanya sudah pecah, sudah menjerit-jerit kami semua," ujarnya.

Dalam suasana panik, Lestari hanya mampu memanjat doa agar semuanya bisa selamat dari bencana tersebut.

Pada saat itu, longsor susulan kembali terjadi dan nyaris menimpa warungnya yang saat itu sejumlah warga berlindung.

"Kami di sini semua, ada satu orang yang mimpin doa, 'Aku percaya dan aku imani Tuhan pasti menolong kami'. Puji Tuhan kayu yang dari longsor itu nggak jatuh kemarin, cuma kena atap sedikit," ungkapnya.

Kemudian, para orang yang berlindung di warungnya langsung panik tidak karuan mencari teman-teman mereka yang terkena longsor.

Beberapa orang yang berada di dalam mobil bus pariwisata ikut terprosok ke dalam jurang. 

Sesaat kemudian, tampak seorang pria tergeletak dalam kondisi meninggal dunia.

"Empat orang di dalam bus itu katanya nggak mau keluar, sehingga terbawa ke jurang. Di situ ada mayat satu, ada yang sekarat juga, saya korbankan selimut saya, biar dibawa ke rumah sakit korbannya," ucapnya.

Lalu, ia dan suaminya membantu mengevakuasi para korban yang berlindung di dalam warungnya ke tempat yang lebih aman.

Sampai saat ini, ia dan warga lainnya mengaku masih cemas tinggal di wilayah tersebut.

"Pasti cemas, sebagai anak Tuhan kita hanya bisa berdoa," pungkasnya.

(Cr11/Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram, Twitter  dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved