Berita Olahraga
SSB Harapan Jaya Bantah Lakukan Sepakbola Gajah di Piala Soeratin U-15, Putuskan WO dari Kompetisi
Sekolah Sepakbola (SSB) Harapan Jaya membantah telah melakukan sepakbola gajah di pertandingan menghadapi PSDS.
Penulis: Aprianto Tambunan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Sekolah Sepakbola (SSB) Harapan Jaya membantah telah melakukan sepakbola gajah di pertandingan menghadapi PSDS Deliserdang pada Piala Soeratin U-15 putaran Provinsi Sumatra Utara tahun 2024. Pertandingan itu berlangsung di Lapangan Fajar Agung, Serdang Bedagai, Minggu (1/12/2024) kemarin.
Hal itu disampaikan, Sekretaris SSB Harapan Jaya, Taufik Parapat, kepada Tribun Medan, Senin (2/12/2024).
Ia menjelaskan bahwa, pada hari itu timnya memiliki jadwal dua pertandingan, yakni menghadapi Mitra Sukma (Pagi) dan PSDS Deliserdang (Sore).
Yang mana, sebelum bertolak ke lokasi pertandingan, diakuinya bahwa, timnya sempat memutuskan untuk tidak melanjutkan pertandingan. Hal itu imbas dari minimnya dana yang dimiliki SSB Harapan Jaya.
Namun, demi menghindari sanksi diskualifikasi yang dapat berimbas hukuman tidak dapat mengikuti Piala Soeratin di tahun berikutnya, Taufik mengatakan, pihaknya pun memutuskan untuk memungut biaya dari anak didiknya. Sehingga, timnya dapat mengikuti pertandingan dengan bantuan biaya dari masing-masing pemain.
"Jadi kami pilihlah pemain-pemain ini, yang betul-betul siap. Bukan siap dengan skillnya, tapi siap dengan keuangannya, dan kebetulan yang siap itu cuman 13 orang. Kalau kami tidak pergi, kami bakal didiskualifikasi dan tahun depan tidak boleh ikut Soeratin. Kami tidak mau, karena kami jangka panjang pembinaannya," jelas Taufik kepada Tribun Medan.
Dengan modal 13 pemain itu, kata Taufik, SSB Harapan Jaya pun akhirnya melakukan pertandingan pertama menghadapi Mitra Sukma, yang mana saat itu berakhir dengan skor telak 7-2.
Suasana pertandingan kala itu pun, diakuinya,berjalan lancar dan damai, tampa ada keributan.
Namun, ketika bersua menghadapi PSDS Deliserdang, Taufik mengatakan bahwa timnya, tertinggal cukup cepat dengan skor 7-0 dalam kurun waktu 10 menit.
Dirinya tak memungkiri ketertinggalan itu disebabkan minimnya komposisi pemain yang diturunkan dalam laga tersebut.
"Pemain kami itu, pemain cadangan, yang istilahnya nendang bola saja belum bisa. Ya kami sedikitpun tidak ada indikasi pengaturan skor atau apapun itu. Dari pihak lawan tidak ada menghubungi kami masalah itu," jelasnya.
Akibat hal tersebut, kata Taufik, pertandingan pun terpaksa dihentikan, akibat banyaknya penonton yang masuk ke dalam lapangan, dan menuding adanya indikasi Macth Fixing dalam laga tersebut. Laga itu pun, katanya, dijadwalkan akan dilanjutkan pada hari ini di Tebingtinggi sekira pukul 14:00 WIB.
Hanya saja, Taufik mengakui, dengan adanya vidio dan berita viral menyangkut timnya tersebut, pihaknya pun memutuskan untuk Walk Out (WO). Hal itu semata-mata untuk menghindari adanya tudingan timnya melakukan sepakbola gajah.
"Kami memutuskan tidak datang, memilih untuk WO. Daripada kami dicurigai orang ada di pengaturan skor dan segala macamnya. Biarlah didiskualifikasi tahun depan tidak ikut Soeratin, yang penting kami menghindari itu," ungkapnya.
Dengan demikian, dirinya memastikan bahwa, tim binaannya tidak ada sama sekali melakukan sepakbola gajah. Baginya, pembinaan pesepakbola usia muda lebih penting dari segala hal.
| Atlet Asahan Bawa Pulang Perunggu di Kejurnas Hapkido |
|
|---|
| 3 Atlet Asahan Raih Emas di PON Beladiri 2025 Sambo |
|
|---|
| Timnas Voli Putri Indonesia Mulai Latihan di GOR Voli Indoor Sumut Jelang SEA Games 2025 |
|
|---|
| Mantan Kapten Tim Cricket Sumut, Ardianti Rizky Putri Persembahkan Emas di PON Bela Diri 2025 |
|
|---|
| Bojan Hodak Pastikan Achmad Jufriyanto Jalani Extensive Coaching Experience untuk Dapatkan Lisensi A |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.