SSB Harapan Jaya Bantah Lakukan Sepakbola Gajah di Piala Soeratin U-15, Putuskan WO dari Kompetisi

"Itu tidak benar soal berita pengaturan skor atau sepakbola gajah. Kami tidak pernah sedikitpun mau terjun dalam dunia seperti itu. Yang kami harap, kami pembinaan. Kami hanya memberikan pengalaman bermain untuk anak-anak, waktu bermain, walaupun kami kalah, ya nggak masalah. Yang penting kami tidak WO," ucapnya. 

Dirinya berharap, kedepannya Asprov PSSI Sumut dapat menyelenggarakan Piala Soeratin dengan lebih baik lagi. 

Dia menilai, pertandingan Piala Soeratin tahun 2024 memiliki jadwal yang sangat padat. 

"Tolong diperbaiki dengan lebih baik tahun depan. Karena jadwalnya sangat padat, anak-anak 3 hari main terus, tanpa ada jadwal jeda untuk istirahat. Satu hari dua kali main dalam waktu 2 kali 40 menit. Saya rasa tidak benar, karena menyebabkan pemain banyak cedera. Kan sayang di klubnya, merugikan klub," ungkapnya. 

Di sisi lain, Taufik juga sangat menyayangkan pada kejadian tersebut. Di mana, ia berpandangan bahwa para penonton yang hadir melakukan intimidasi terhadap timnya, terutama pemain mudanya. 

Menurutnya, hal itu tidak layak dilakukan, mengingat usia pemain yang sangat muda dan bisa berdampak terhadap mental pemain. 

"Anak-anak banyak yang trauma mentalnya, akibat di saat itu masyarakat sudah rusuh dan pemain kami dikepung, tidak dikasih pulang dan hampir terjadi pemukulan dan ditakuti. Anak usia 15 tahun dikejar-kejar, dicaci maki, di takut-takuti, bagaimana mentalnya. Dan sekelas Soeratin putaran provinsi, pengamanan pihak dari aparat tidak ada sama sekali," pungkasnya. 

Sementara itu, Tribun Medan saat ini masih berupaya mengkonfirmasi tim PSDS Deliserdang U-15 perihal vidio viral tersebut. 

(Cr29/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan