Sumut terkini
Pendeta Victor Tinambunan Raih Suara Terbanyak pada Pemilihan Ephorus HKBP di Sinode Godang ke-67
Penghitungan suara dalam pemilihan Ephorus HKBP pada Sinode Godang (SG) ke-67
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Randy P.F Hutagaol
Kemudian ia mengikuti pendidikan SD dan SMP di kampungnya di Parlilitan, sedangkan TK saat itu tak ada. Sementara pendidikan SMA ia ikuti di Tarutung. Setamat SMA ia sempat ingin masuk ke fakultas pertanian, tapi tangan Tuhan bekerja lewat ayahnya, lalu ia diarahkan masuk ke STT HKBP, apalagi dulu Victor senang dengan pelajaran agama Kristen dan nilainya pun bagus. Dan pada 1984 ia mengikuti seleksi masuk STT HKBP.
Orangtuanya saat itu sangat gigih untuk menyekolahkan mereka ke perguruan tinggi. Sementara abangnya kuliah di Universitas Dharma Agung, Medan, dan adiknya di Universitas HKBP Nommensen.
Setelah selesai kuliah sembari melayani, Victor juga menekuni studi S2 di UKDW Yogyakarta (1994-1996). Selain itu, ia mengikuti program Master Sacred of Theology di Lutheran Theological Seminary, Philadelphia, Amerika Serikat (1996-1998). Tentu pengalaman kuliah hingga ke luar negeri, baginya, yang merupakan seorang anak desa, adalah jalan-jalan Tuhan yang tidak terselaminya. Selama kuliah ia aktif di organisasi kemahasiswaan, misalnya ia pernah dipercaya menjadi ketua seksi kerohanian di Senat Mahasiswa dan pernah juga jadi Sekretaris Senat Mahasiswa. Ia pun pernah aktif di Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Pematang Siantar.
Ketika kuliah S2 di Yogyakarta ia banyak belajar dari tokoh-tokoh intelektual yang dikenal religius, seperti Prof. Gerrit Singgih, P.hD, Romo Mangun Widjaya, Th. Sumartana, J.B. Banawiratma, dan Pdt. Dr. John Titaley, yang menurutnya sangat menginspirasi.
Saat kuliah di Amerika Serikat ia mendalami Konfessi Lutheran dan di Yogyakarta ia mengambil bidang Teologi Kontekstual. Karena sudah rindu untuk pulang ke Indonesia, pada 1998 setelah mengikuti studi S2 di Amerika Serikat ia pulang ke tanah air. Sempat ia disarankan agar tetap melayani orang-orang Kristen asal Indonesia di sejumlah kota di negeri Paman Sam itu, namun ia tetap kembali ke tanah air.
Lantaran Pdt. Victor cerdas dan punya semangat untuk belajar, ia kembali mendapat keberuntungan karena mendapat beasiswa dari UEM (Jerman) sehingga ia bisa kuliah program doktor di Trinity Theological College (TTC) Singapura.
Melalui perjuangan yang berat dan bantuan dari sejumlah pihak ia kemudian bisa menyelesaikan studi S3-nya. Dan selama masa tugas belajar itulah ia bisa menulis empat buku.
Kemudian sejak tahun 2010 pimpinan HKBP menugaskannya untuk ketiga kalinya melayani sebagai dosen di STT HKBP. Ia sudah dua setengah tahun melayani sebagai pendeta resort di HKBP Resort Sihorbo Barus, 8 tahun studi lanjut dan hampir 12 tahun dosen di STT HKBP dan STT BNKP Sundermann, Nias, Sumut. Ia memandang semuanya itu karena kemurahan Tuhan, dan hanya untuk Tuhan.
Di STT HKBP ia pernah mengajar mata kuliah Teologi Kontekstual, Teologi Komunikasi dan Arkeologi. Atas arahan dari Ephorus HKBP saat itu, Pdt. Dr. J.R. Hutauruk ia melayani selama empat tahun di Nias.
Di Nias ia tak hanya mengajar, tapi juga banyak belajar tentang sejarah gereja Nias. Di situ ia belajar pula bagaimana sepenuhnya berserah ketika mengalami dahsyatnya gelombang laut yang ganas, dan saat itu ia pun mengalami gempa dahsyat yang mengguncang Nias.
Ketika ia dipercaya pimpinan HKBP sebagai Ketua STT HKBP Pematang Siantar pada 2015-2019, ia bersama dosen, staf, pegawai dan mahasiswa berhasil menata kampus dan berbagai program peningkatan mutu perguruan tinggi ini dengan baik.
Di STT HKBP ia banyak membangun peningkatan pembangunan kerohanian, pembentukan pelayanan praktis, pembentukan akademis, pengembangan kampus, termasuk menjalin kerjasama dengan universitas di Korea Selatan, Lutheran Australia, Lutheran Amerika Serikat, UEM dan menjalin kerjasama dengan Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI.
Selain itu, ia berjuang membenahi bidang sarana dan prasarana STT HKBP. Dan pada 6 November 2019 lalu Pdt. Victor Tinambunan mendapat penghargaan dari pimpinan HKBP atas “Pengelolaan Keuangan yang baik di STT HKBP Pematang Siantar Periode 2015-2019” Bicara tentang kiprahnya di dalam menjalin kerjasama dengan lembaga oikoumenis, Pdt. Victor Tinambunan pun aktif hingga ke tingkat nasional dan internasional.
Di Sumatera Utara (Sumut), selain giat berkhotbah ia pun sering ikut dalam pembinaan iman yang diadakan gereja-gereja di Sumut seperti Sinode AMIN, BNKP, GKPI, GKPS, HKI, GBKP, GMI dan GKPA. Sedangkan di tingkat internasional selaku pribadi dan saat menjabat sebagai Ketua STT HKBP ia pernah menjalin kerjasama dengan United Evangelical Mission (UEM Jerman), Evangelical Lutheran Church in Amerika (ELCA), Lutheran Church in Australia (LCA), Presbyterian Church of Korea (PCK) dan Christian Conference of Asia (CCA).
Sedangkan dalam karya tulis, Pdt. Victor Tinambunan cukup produktis menulis, baik dalam bentuk buku, tulisan pada buku bunga rampai, artikel di surat kabar dan majalah dan blogspot. Ia juga rutin menulis Evangelium dan Epistel dalam “Impola ni Jamita” yang secara berkala terbit setiap 6 bulan yang dikelola oleh Percetakan HKBP.
Diduga Dikeroyok, Pria Inisial JS Meninggal Dunia di Areal Warung Tuak di Samosir |
![]() |
---|
Pakar Hukum Januari Sihotang: Istilah Penonaktifan DPR Tidak Dikenal di UUMD3 |
![]() |
---|
Pelaku Pembunuhan Mutia Pratiwi Divonis Lebih Tinggi dari Tuntutan, Berikut Uraiannya |
![]() |
---|
Pengamat Politik Sumut: DPR Temui dan Kabulkan Tuntutan Massa |
![]() |
---|
BESOK, Pemko Siantar Liburkan Sekolah Buntut Potensi Kisruh yang Menjalar ke Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.