Sosok
Sosok Pendeta Victor Tinambunan, Ephorus HKBP Terpilih di Sinode Godang ke-67, Raih 1.125 Suara
Pendeta Viktor Tinambunan meraih suara sebanyak 1125 suara, Pendeta Maulinus Siregar memeroleh suara sebanyak 620 suara.
Penulis: Randy | Editor: Randy P.F Hutagaol
Saat kuliah di Amerika Serikat ia mendalami Konfessi Lutheran dan di Yogyakarta ia mengambil bidang Teologi Kontekstual. Karena sudah rindu untuk pulang ke Indonesia, pada 1998 setelah mengikuti studi S2 di Amerika Serikat ia pulang ke tanah air. Sempat ia disarankan agar tetap melayani orang-orang Kristen asal Indonesia di sejumlah kota di negeri Paman Sam itu, namun ia tetap kembali ke tanah air.
Lantaran Pdt. Victor cerdas dan punya semangat untuk belajar, ia kembali mendapat keberuntungan karena mendapat beasiswa dari UEM (Jerman) sehingga ia bisa kuliah program doktor di Trinity Theological College (TTC) Singapura.
Melalui perjuangan yang berat dan bantuan dari sejumlah pihak ia kemudian bisa menyelesaikan studi S3-nya. Dan selama masa tugas belajar itulah ia bisa menulis empat buku.
Kemudian sejak tahun 2010 pimpinan HKBP menugaskannya untuk ketiga kalinya melayani sebagai dosen di STT HKBP. Ia sudah dua setengah tahun melayani sebagai pendeta resort di HKBP Resort Sihorbo Barus, 8 tahun studi lanjut dan hampir 12 tahun dosen di STT HKBP dan STT BNKP Sundermann, Nias, Sumut. Ia memandang semuanya itu karena kemurahan Tuhan, dan hanya untuk Tuhan.
Di STT HKBP ia pernah mengajar mata kuliah Teologi Kontekstual, Teologi Komunikasi dan Arkeologi. Atas arahan dari Ephorus HKBP saat itu, Pdt. Dr. J.R. Hutauruk ia melayani selama empat tahun di Nias.
Di Nias ia tak hanya mengajar, tapi juga banyak belajar tentang sejarah gereja Nias. Di situ ia belajar pula bagaimana sepenuhnya berserah ketika mengalami dahsyatnya gelombang laut yang ganas, dan saat itu ia pun mengalami gempa dahsyat yang mengguncang Nias.
Ketika ia dipercaya pimpinan HKBP sebagai Ketua STT HKBP Pematang Siantar pada 2015-2019, ia bersama dosen, staf, pegawai dan mahasiswa berhasil menata kampus dan berbagai program peningkatan mutu perguruan tinggi ini dengan baik.
Di STT HKBP ia banyak membangun peningkatan pembangunan kerohanian, pembentukan pelayanan praktis, pembentukan akademis, pengembangan kampus, termasuk menjalin kerjasama dengan universitas di Korea Selatan, Lutheran Australia, Lutheran Amerika Serikat, UEM dan menjalin kerjasama dengan Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI.
Selain itu, ia berjuang membenahi bidang sarana dan prasarana STT HKBP. Dan pada 6 November 2019 lalu Pdt. Victor Tinambunan mendapat penghargaan dari pimpinan HKBP atas “Pengelolaan Keuangan yang baik di STT HKBP Pematang Siantar Periode 2015-2019” Bicara tentang kiprahnya di dalam menjalin kerjasama dengan lembaga oikoumenis, Pdt. Victor Tinambunan pun aktif hingga ke tingkat nasional dan internasional.
Di Sumatera Utara (Sumut), selain giat berkhotbah ia pun sering ikut dalam pembinaan iman yang diadakan gereja-gereja di Sumut seperti Sinode AMIN, BNKP, GKPI, GKPS, HKI, GBKP, GMI dan GKPA. Sedangkan di tingkat internasional selaku pribadi dan saat menjabat sebagai Ketua STT HKBP ia pernah menjalin kerjasama dengan United Evangelical Mission (UEM Jerman), Evangelical Lutheran Church in Amerika (ELCA), Lutheran Church in Australia (LCA), Presbyterian Church of Korea (PCK) dan Christian Conference of Asia (CCA).
Sedangkan dalam karya tulis, Pdt. Victor Tinambunan cukup produktis menulis, baik dalam bentuk buku, tulisan pada buku bunga rampai, artikel di surat kabar dan majalah dan blogspot. Ia juga rutin menulis Evangelium dan Epistel dalam “Impola ni Jamita” yang secara berkala terbit setiap 6 bulan yang dikelola oleh Percetakan HKBP.
Selain itu, tiga artikelnya dalam Bahasa Inggris masuk dalam Dictionary of Luther and the Lutheran Traditions yang digunakan dalam aras internasional. Tiga artikel itu, yaitu Batak Church, Confession of Faith of the HKBP dan Ludwig Ingwer Nommensen. Bahkan, ia pun ikut menulis dalam Martin Luther’s Small Catechism in the Asian Context yang terbit pada 2019.
Buku-buku yang sudah ditulisnya, seperti “Bergereja dan Berteologi dalam Konteks Indonesia.” Buku ini lebih banyak membahas seputar HKBP dan tugas panggilannya. Buku lainnya “Gereja dan Orang Percaya: Oleh Rahmat Menjadi Berkat di Tengah Krisis Multi Wajah“, di buku ini teolog senior yang saat itu menjabat Ketua Umum PGI, Pdt. Dr. A.A. Yewangoe memberi kata pengantar.
Buku ketiga “Menjadi Gereja Pro-Kehidupan“, dan di buku ini Pdt. Dr. Robinson Butarbutar, kini calon Ephorus HKBP memberi kata sambutan. Dan buku lainnya, “Bohal ni Parhalado dohot Ruas ni Huria“, “Engkel Sipature Nasega“, “Berkomunikasi dengan Hati“, “Kiat Merawat Hubungan Sehat dengan Sahabat, Jemaat dan Masyarakat“, dan “Apa yang Kamu Cari?.
Tak hanya menulis, Pdt. Victor Tinambunan sudah lebih dari 200 kali memberikan ceramah yang umumnya untuk pembinaan dan pembekalan sintua di HKBP. Ceramahnya lebih banyak seputar spiritualitas. Pdt. Victor secara sederhana menggambarkan spiritualitas seperti sebuah ceret berisi teh yang sudah pasti akan mengeluarkan teh. Tidak mungkin, katanya, ceret berisi teh mengeluarkan jus atau tuak. Demikian juga manusia. Kata-kata, ekspresi wajah dan perbuatannya ditentukan oleh isi di dalamnya. Isi di dalamnya terkait erat dengan spiritualitas.
Sosok Harli Siregar, Putra Kelahiran Simalungun Jabat Kepala Kejaksaan Tinggi Sumut, Alumni USU |
![]() |
---|
Dari Montana ke Medan, Cerita Nikita Shaqilla Peserta YSEALI soal Perlindungan Satwa dan Lingkungan |
![]() |
---|
Kisah Atlet Arung Jeram Ira Kusuma Ningtyas yang Raih Medali Emas, Perak dan Perunggu di PON 2024 |
![]() |
---|
Sosok Salsabilla Audinna, Selebgram Viral seusai Lontar Pengakuan Diselingkuhi Pacarnya Arief Meivio |
![]() |
---|
Sosok dan Profil Komjen Pol Rudy Heriyanto Adi Nugroho, Digadang Kuat Jadi Kapolri, Bukan dari Akpol |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.