Berita Viral
SOSOK Bocah 5 Tahun di Jaktim yang Tewas Diduga Dirudapaksa Ayah, Sang Ibu Sudah Meninggal
Menurut warga semasa hidup AG yang selama ini tinggal bersama ayah kandungnya dikenal sebagai sosok anak yang baik dan ceria.
TRIBUN-MEDAN.com - Inilah sosok bocah 5 tahun di Jaktim yang tewas diduga dirudapaksa ayah.
Sang ibu sudah meninggal.
Warga Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur dibuat marah dengan kasus anak perempuan berinisial AG (5) yang diduga menjadi korban pencabulan hingga tewas.
Baca juga: Abang Kandung Temukan Luka Lebam di Bagian Kepala Roida Sagala
Ketua RT tempat AG tinggal, Zaelani mengatakan warga merasa kesal saat pertama mendapat informasi bahwa AG tewas dalam kondisi tidak wajar pada Selasa (3/12/2024).
"Pada geram, cuman mau melampiaskan bagaimana. Karena apa, dia anak yatim, ibunya sudah meninggal, masih balita juga," kata Zaelani di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Minggu (8/12/2024).
Menurut warga semasa hidup AG yang selama ini tinggal bersama ayah kandungnya, nenek, paman, dan tante tersebut dikenal sebagai sosok anak yang baik dan ceria.
Baca juga: Prediksi Myanmar Vs Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Catatan Pertemuan Garuda 4 Kali Terjegal
Sehingga mereka tidak terima bocah tidak berdosa itu kehilangan nyawa dalam keadaan mengenaskan, terlebih diduga AG juga mengalami kekerasan fisik berupa sundutan rokok.
Berdasar informasi diterima warga dari pihak kepolisian saat proses olah TKP setidaknya terdapat dua luka bekas sundutan rokok pada jasad AG, yakni di bagian tangan dan paha.
"Waktu saya sakit anak itu sama neneknya membesuk saya ke rumah. Anaknya baik, makannya warga sedih, marah. Marahlah mendengar kejadian kekerasan seperti itu, kesal," ujarnya.

Zaelani menuturkan bila saja paman korban tidak membawa AG ke RSUD Pasar Rebo untuk mendapat penanganan medis, mungkin kasus dugaan pencabulan dan kekerasan fisik tak terungkap.
Pasalnya pihak keluarga tak mengetahui bahwa AG diduga menjadi korban pencabulan, hingga tim dokter mendapati hal tidak wajar lalu melaporkan kasus ke Polres Metro Jakarta Timur.
AG sempat dirawat sejak Minggu (1/12) hingga meninggal pada Selasa (3/12), jasadnya kemudian dimakamkan pada Rabu (4/12/2024) setelah diautopso di RS Polri Kramat Jati.
Baca juga: BREAKING NEWS: Wanita Paruh Baya di Desa Silomboyah Dairi Ditemukan Tewas, Kaki dan Tangan Terikat
"Kalau enggak dibawa enggak akan terbongkar. Kalau didiamkan saja meninggal terus dimakamkan kita enggak ada yang tahu. Mungkin memang sudah jalannya agar kasus terbongkar," tuturnya.
Kini kasus dugaan pencabulan AG masih dalam penyelidikan jajaran Uni Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Timur.
Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur menyatakan pihak keluarga korban sudah melaporkan kasus pada 3 Desember 2024 lalu, dan hingga kini penyelidik sudah memeriksa tujuh orang saksi.
Peristiwa tersebut diceritakan E (38), tante korban. E yang tinggal bersebelahan dengan A mengaku sebelumnya tak merasa curiga.
Saat itu, A mengalami sakit, yaitu batuk, badan hangat, dan buang-buang air.
Kecurigaan tersebut muncul di rumah sakit setelah A memburuk.
"Pas dibawa ke dokter anak, terus kata dokter anak itu langsung dibawa ke rumah sakit saja. Pas dibawa ke rumah sakit, A sudah tidak sadar, akhirnya dibawa ke rumah sakit, dari rumah sakit itu dimasukkan langsung ke PICU," kata E saat ditemui di rumahnya, Jumat (7/12/2024).

Saat dibawa ke RSUD Pasar Rebo, kondisi A semakin memburuk dan berujung meninggal dunia.
Saat dilakukan pemeriksaan, E memperoleh informasi bahwa ponakannya mengalami infeksi paru dan vagina.
"Ada visum dari Rumah Sakit Pasar Rebo, di situ katanya, ada sesuatu yang janggal. Infeksinya itu bukan dari ruang pampers atau terkena kuku ya. Memang ada kejanggalan, seperti dirudapaksa," ucapnya.
Baca juga: Petugas Jaga Bendungan Kanal Sungai Deli Tewas saat Bekerja, Begini Kata Kepling
Mengetahui adanya kejanggalan dari kematian A, RSUD Pasar Rebo melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Jakarta Timur.
Kemudian jenazah A dibawa ke RS Polri kramatjati untuk diotopsi.
RS Polri Kramatjati selesai melakukan otopsi jenazah A yang diduga meninggal usai diperkosa oleh ayah kandungnya.
Kabid Yandokpol RS Polri Kramatjati Kombes Pol Hery Wijatmoko menyampaikan, ditemukan tanda kekerasan fisik pada tubuh korban.
Baca juga: Petugas Jaga Bendungan Kanal Sungai Deli Tewas saat Bekerja, Begini Kata Kepling
"Iya kekerasan fisik. Sekarang ini sedang dilakukan pemeriksaan tambahan untuk menentukan sebab kematian dan temuan lainnya," kata Hery Wijatmoko saat dikonfirmasi, Jumat.
Kendati demikian, Hery enggan menyebutkan bagian tubuh yang luka.
"Pokoknya kekerasan fisik di tubuh. Kita enggak boleh menyampaikan di mana, nanti mengganggu proses penyelidikan," kata dia.
Polres Metro Jakarta Timur menyelidiki kematian A yang diduga mendapatkan tindak kekerasan fisik dan asusila dari ayahnya.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Timur AKBP Armunanto Hutahaean sudah meminta keterangan sejumlah saksi.
"Sudah ada yang dimintai keterangan itu saksi-saksi, ada beberapa yang sudah kita mintai keterangan, masih penyelidikan," kata Armunanto saat dikonfirmasi.
Saat ini, Polres Metro Jakarta Timur menunggu hasil otopsi dari RS Polri Kramatjati.
"Nanti kalau sudah terang kita (sampaikan). Kami masih menunggu hasil dari otopsi," ucap dia.
Polisi telah memeriksa ayah kandung korban yang diduga pelaku pemerkosaan
(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.