Berita Viral

KESAKSIAN Pelajar Korban Penembakan Polisi, Kini Aipda Robig Zaenudin Dipecat dan Jadi Tersangka

Kini Aipda Robig Zaenudin telah ditetapkan tersangka terkait kasus penembakan yang merenggut nyawa Gamma, dan melukai dua teman sekolahnya

Editor: Juang Naibaho
via kompas
Aipda Robig Zainudin (tengah) digiring petugas memasuki ruang sidang kode etik kasus tersebut di Mapolda Polda Jateng, Semarang, Jawa Tengah, Senin (9/12/2024). Putusan sidang kode etik tersebut, Aipda Robig Zainudin dipecat dari Polri setelah dengan sengaja menembak mati korban Gamma Rizkynata Oktafandy (16) pada Minggu (24/11/2024) dini hari. 

Pada sidang etik itu, Robig terbukti melakukan perbuatan tercela sebagai anggota kepolisian. "Melakukan penembakan terhadap sekelompok orang yang lewat atau anak yang sedang menggunakan sepeda motor," ungkapnya. 

Usai mendengar putusan itu, Robig berencana mengajukan banding. "Yang bersangkutan mengajukan banding atas putusan tersebut," tutur Artanto. Oleh karena itu, dia diberi kesempatan tiga hari untuk mengajukan banding. 

Baca juga: NASIB Aipda Robig Penembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang Kini Dipecat dari Kepolisian

Sebelum mengikuti sidang etik, AD sempat bercerita tentang malam tragis penembakan itu.

Keterangan kepolisian, tiga pelajar dari SMKN 4 Semarang ini ditembak karena tawuran. Namun, AD membantahnya.

"Kami habis makan di burjo (warung kopi) terus otw (jalan) pulang. Tiba-tiba di lokasi kejadian ketemu (polisi) langsung nodong (pistol)," ujar AD sebelum mengikuti sidang etik Aipda Robig di Mapolda Jateng, Senin (9/12/2024).

Pertemuan antara Gamma, AD dan SA dilakukan di warung burjo tak jauh dari lokasi kejadian. Malam itu, mereka hendak rehat selepas sore harinya melatih paskibra di sekolahnya.

"Sorenya habis melatih (paskibra). Terus pulang dulu. Habis isya baru keluar. Main di tongkrongan, nama tempatnya nggak tahu. Di sekitar situ juga," katanya.

AD menyebut, ketika kejadian berjalan satu rombongan tiga motor. Setiap motor dikendarai oleh dua orang.

Urutan motornya ke arah polisi, motor paling depan adalah Gamma bersama seorang temannya yang AD tak mengenalinya. Motor kedua merupakan temannya Satria, AD juga tak mengenali.

Motor ketiga atau paling belakang adalah AD. "Motor kedua nggak ada yang luka, malah dia saja kaget saya kena," terangnya.

Para korban awalnya berjalan pelan tetapi ketika melihat Aipda Robig menodongkan pistolnya memicu mereka untuk mempercepat laju motornya.

"Ya kami kaget ada langsung nodong. Kalau cuma turun di tengah masih mikir ah mungkin apa, (kalau ini) langsung nodong," ungkapnya.

Tak Ada Serempetan
Sebelum kejadian penembakan, AD membantah adanya senggolan antara dirinya dengan pelaku penembakan. "Tidak ada serempetan," katanya.

Dia pun syok ketika mendengar suara tembakan. Namun, dia hanya mendengar pasti saat letusan peluru yang mengarah ke dirinya dan Satria.

Sewaktu penembakan itu, tangan Satria menggantung di pundaknya. "Habis ketembak, dor, langsung lemes," terangnya.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved