Berita Deli Serdang Terkini

Meski Sudah Dilarang Pemkab, Para Kades di Deli Serdang tetap Beramai-Ramai Study Tiru ke Semarang

Kepala Desa di Kabupaten Deli Serdang pergi beramai-ramai melakukan study tiru ke Kota Semarang, Jawa Tengah.

|
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN
Para Kades di Deli Serdang berbaris di lapangan alun-alun ketika hendak menjalani pelantikan dan diambil sumpah janji jabatannya beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-MEDAN. com, LUBUKPAKAM- Kepala Desa di Kabupaten Deli Serdang pergi beramai-ramai melakukan study tiru ke Kota Semarang, Jawa Tengah.

Meski sudah ada himbauan dari Pemerintah Kabupaten untuk tidak melakukan kegiatan studi tiru namun para Kepala Desa tetap berani untuk pergi. Studi tiru yang dilakukan bertemakan "strategi pengembangan pertanian dan nelayan di desa menuju swasembada pangan. 

Informasi yang dihimpun, study tiru yang dilakukan ini memenuhi undangan dari Lembaga Manajemen Indonesia (Lemindo) yang berkantor dan bersekretariat di Bandung.

Kegiatan studi tiru dilakukan mulai 8 sampai 11 Desember dan dipusatkan di Hotel Ibis Simpang Lima Semarang. Selain itu juga ada kunjungan ke 3 desa. 

Untuk yang pertama berkunjung ke Desa Kandri Kecamatan Gunungpati yang disebut sebagai Desa Pertanian.

Kedua berkunjung ke Desa Lerep Kecamatan Ungaran Barat yang merupakan desa pengunungan.

Untuk yang terakhir pergi ke Desa Tambak Lorok Kecamatan Semarang Utara yang merupakan desa nelayan. 

Sesuai undangan dari pihak penyelenggara yang dilihat www.tribun-medan.com, tercantum biaya yang harus dikeluarkan untuk masing-masing Pemerintah Desa untuk mengikuti kegiatan study tiru ini sebesar Rp 18,5 juta perorangnya.

Biaya ini sudah termasuk menginap selama 4 hari 3 malam, makan siang dan makan malam, coffe break, baju, modul pelatihan dan sertifikat serta tiket pesawat pulang pergi dan transport lokal di Semarang. Dituliskan narasumber atau tenaga pengajar dalam study tiru ini hanya aparatur Desa  di masing-masing study tiru.

PLt Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Deli Serdang, Ari Mulyawan yang dikonfirmasi mengakui banyak Kades yang berangkat melakukan study tiru ini.

Dari sepengetahuannya dari 380 Desa yang ada hanya  puluhan orang yang berangkat. Yang lainnya memilih untuk tidak ikut-ikutan. 

"Kami dari Pemerintah Kabupaten sudah tegas dengan mengeluarkan surat edaran. Kami tidak ada mendukung kepergian itu karena bukan kita juga yang menyelenggarakannya. Silahkan saja tanya sama Kades-Kades yang pergi itu kenapa mereka pergi,"kata Ari Selasa. 

Pemerintah Kabupaten Deli Serdang sampai saat ini tidak bisa berbuat banyak dengan banyaknya kegiatan-kegiatan termasuk Bimbingan Teknis (Bimtek) yang menguras banyak Dana Desa (DD) di wilayahnya.

Meski kegiatan Bimtek banyak dikeluhkan oleh sebagian para Kepala Desa namun Pemkab tidak bisa banyak berkutik.

Diduga hal ini lantaran ada bayang-bayang aparat khususnya penegak hukum di balik kegiatan Bimtek yang selama ini terlaksana dan bekerjasama dengan organisasi Pemerintah Desa. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved