Berita Viral

SELURUH Persenjataan Udara Suriah Dihancurkan Israel, Kini Lebih Leluasa Jika Menyerang Iran

Sejumlah media internasional menyoroti berbagai faktor, salah satunya yaitu faktor Israel dan Iran yang punya andil cukup penting.

|
Editor: AbdiTumanggor
X
Israel kini telah menghancurkan pertahanan udara Suriah. Ini berarti Israel dapat menggunakan wilayah udara Suriah dengan lebih bebas, menjadikan Suriah sebagai batu loncatan untuk menyerang Iran. (X/Naftali Hazony @nhazony) 

Dengan penghancuran seluruh pertahanan udara Suriah dan penguasaan zona penyangga di Dataran Tinggi Golan ini, Israel lebih mudah menyerang Iran suatu waktu.

"Israel kini telah menghancurkan pertahanan udara Suriah, menjatuhkan 1.800 bom di lebih dari 500 sasaran dalam beberapa jam. Ini berarti Israel dapat menggunakan wilayah udara Suriah dengan lebih bebas, menjadikan Suriah sebagai batu loncatan untuk menyerang Iran,"tulis Naftali Hazony melalui akun X @nhazony, Jumat (13/12/2024).

Detik-detik Israel Hancurkan Pertahanan Udara Suriah

Detik-detik IDF Israel menghancurkan pertahanan udara Suriah turut diunggah akun X Open Source Intel @Osint613, Jumat (13/12/2024).

Dalam unggahannya Osint613 menyebut: "Koridor Terbuka ke Iran, Angkatan Udara Israel Meringkas Operasi untuk Memusnahkan Tentara Assad"

"Menurut perkiraan, 86 persen sistem pertahanan udara (SAM) Suriah telah hancur. Hal ini menandai perubahan yang signifikan, karena Suriah, yang pernah menjadi ancaman besar bagi pesawat Angkatan Udara Israel (IAF) karena sistem rudal anti-pesawatnya yang padat, kini tidak terlalu menimbulkan ancaman udara, sehingga wilayah udara Suriah jauh lebih aman dan lebih mudah diakses untuk penerbangan,"tulis @Osint613.

@Osint613 melanjutkan, peluang strategis melawan Iran. "Mengingat perkembangan terkini di Timur Tengah, IDF yakin kini ada peluang untuk menyerang fasilitas nuklir Iran,"lanjutnya.

"Berbagai organisasi keamanan, termasuk IDF, saat ini terlibat dalam persiapan antar organisasi yang komprehensif yang melibatkan intelijen dan perencanaan operasional. Upaya-upaya ini bertujuan untuk memberikan kemampuan dan pilihan militer kepada para pemimpin politik untuk melakukan serangan semacam itu,"jelasnya lagi.

Lebih lanjut, @Osint613 menjelaskan, pertahanan udara Suriah yang hancur. "IAF fokus pada sistem pertahanan udara paling canggih di Suriah, yang telah berhasil mencegat banyak rudal selama beberapa tahun terakhir, yaitu: sistem SA-17: 80 persen hancur, sistem SA-22: 86 persen hancur,"bebernya.

Selain itu, jelas @Osint613, 90 persen pesawat MiG-29 Suriah dan sekitar 80 persen pesawat Sukhoi-24 juga telah hancur, yang mengakibatkan berkurangnya kapasitas operasional Angkatan Udara Suriah secara keseluruhan sebesar 61 persen.

"Hasil dari sistem rudal dan senjata Assad lebih bervariasi. Beberapa sistem rudal mengalami kerusakan sebesar 80-90 persen, sementara sistem rudal lainnya hanya terkena dampak sebesar 20-30 persen. IDF menilai senjata canggih, rudal, dan kemampuan militer lainnya kini mungkin jatuh ke tangan faksi pemberontak, yang beberapa di antaranya mungkin belum disadari oleh Israel. Target dipilih berdasarkan prioritas,"pungkasnya.

Akun @Doron_Kadosh menyampaikan, skala operasi IAF melakukan sekitar 500 serangan selama operasi tersebut, menggunakan 1.800 amunisi.

"Operasi tersebut pada awalnya tidak direncanakan dan melibatkan penggunaan amunisi yang awalnya dialokasikan untuk front lain,"ungkapnya.

"Keputusan untuk melancarkan operasi datang terlambat. Pada hari Kamis, hanya dua hari sebelum rezim Assad jatuh, rencana tersebut diselesaikan dan disetujui oleh komandan Angkatan Udara. Pertimbangan akhir mengenai kapan harus melanjutkan berlanjut hingga Sabtu malam. Pada hari Minggu pukul 10:00, operasi tersebut diberi lampu hijau, dan IAF melancarkan gelombang serangan besar-besaran di seluruh Suriah,"sambung @Doron_Kadosh.

Masyarakat Iran Salahkan Hamas dan Hizbullah Atas Kemarahan Israel

Dengan kejatuhan Suriah ini, masyarakat Iran turut was-was. Sebelumnya telah terjadi serangan udara Israel terhadap Iran pada Sabtu (26/10/2024) pagi lalu.

Dengan kondisi ini, banyak orang di Iran melampiaskan rasa frustrasi mereka di media sosial.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved