Sumut Terkini
Dampak Longsor di Jalur Medan-Berastagi, Kunjungan ke Wisata di Pemandian Sidebuk-Debuk Anjlok
Salah satunya, ialah objek wisata pemandian air panas Sidebuk-Debuk yang mengalami penurunan jumlah pengunjung.
Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, KARO- Akibat dampak dari bencana tanah longsor yang terjadi di jalur lintas dari Kota Medan menuju ke Berastagi, Kabupaten Karo, sampai saat ini membawa dampak yang cukup signifikan.
Salah satunya, dari segi aktivitas wisata dimana seperti diketahui Kabupaten Karo dikenal sebagai salah satu daerah tujuan destinasi wisata bagi masyarakat Sumatera Utara khusunya dari Kota Medan dan daerah lainnya.
Sampai pekan ketiga di bulan Desember ini, diketahui aktivitas wisata di kawasan Berastagi dan beberapa titik objek wisata lainnya juga masih cukup terdampak dari bencana longsor yang terjadi pada bulan lalu.
Salah satunya, ialah objek wisata pemandian air panas Sidebuk-Debuk yang mengalami penurunan jumlah pengunjung.
Seperti yang dikatakan oleh Ardian Surbakti, salah satu pelaku usaha objek pemandian air panas di kawasan Desa Semangat Gunung, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo ini mengungkapkan setelah terjadinya beberapa kali longsor membuat pengunjung sangat jauh berkurang.
Bahkan, dikatakannya sampai saat ini pihaknya melihat jumlah penurunan tamu yang datang ke pemandian air panas Pariban tersebut mencapai 90 persen.
"Sangat terdampak, kita memang enggak mau bencana ini terjadi apalagi ini kan karena faktor alam. Tapi kalau kita lihat, penurunannya sangat drastis sampai ke angka 90 persen lah," ujar Ardian, Minggu (15/12/2024).
Seperti diketahui, kawasan objek wisata pemandian air panas Sidebuk-Debuk merupakan salah satu destinasi wisata yang tak dilewatkan oleh wisatawan setiap kali datang ke Berastagi.
Baik itu memang menjadi tujuan utama, ataupun sebagai tempat singgah setelah beraktivitas di objek-objek wisata lainnya yang ada di seputar Berastagi.
Namun, di akhir bulan November lalu wilayah Kabupaten Karo dilanda curah hujan yang cukup tinggi dimana kondisi ini membuat terjadi bencana tanah longsor di beberapa titik.
Salah satunya ialah di jalan utama menuju ke pemandian air panas Sidebuk-Debuk.
Tak hanya itu, pada akhir bulan November lalu longsor juga kembali terjadi di jalan utama penghubung antara Kota Medan menuju ke Kabupaten Karo.
Longsor yang terjadi di kawasan Kecamatan Sibolangit ini, membuat jalur utama tertutup hingga sepekan.
Diduga, hal inilah yang membuat turunnya jumlah kunjungan wisatawan untuk menikmati liburan ke Kabupaten Karo khususnya Berastagi.
Dimana, sampai saat ini masih banyak masyarakat yang takut untuk kembali melintasi jalur utama Medan-Berastagi karena dampak longsor yang cukup parah.
Utang Sumut Rp 3,5 T Terbesar di Sumatera, Bobby: Bukan Bahas Pimpinan Sebelumnya |
![]() |
---|
Bupati Simalungun Sesalkan Penurunan Angka Stunting Masih Jauh dari Target Nasional |
![]() |
---|
Ingin Jadi Warga Dairi Tak Harus Urus ke Kota Asal, Urus Proses Administrasi Gratis, Ini Caranya |
![]() |
---|
BPK Temukan 24 Proyek Jalan dan Irigasi di Siantar Wajib Pengembalian Kerugian Negara |
![]() |
---|
Sukses Raih Medali Emas di Kejurda Tinju Asahan, Keila Kini Bidik Prestasi di Popnas 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.