Berita Viral
PROFIL dan Rekam Jejak Andi Ibrahim Jadi Otak Pabrik Pencetakan Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar
Berikut profil dan rekam jejak Dr Andi Ibrahim yang jadi otak berdirinya pabrik dan peredaran uang palsu di UIN Alauddin Makassar (UINAM)
TRIBUN-MEDAN.COM – Berikut profil dan rekam jejak Dr Andi Ibrahim yang jadi otak berdirinya pabrik dan peredaran uang palsu di UIN Alauddin Makassar (UINAM).
Adapun Andi Ibrahim Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar yang diduga menjadi otak pabrik pencetakan uang palsu terkuak.
Berikut profil dan rekam jejak Andi Ibrahim.
Profil Andi Ibrahim UIN Alauddin Makassar terduga bos besar percetakan uang palsu di kampusnya itupun terkuak.
Andi Ibrahim adalah Kepala UPT Perpustakaan UIN Alauddin Makassar.
Ternyata sosok bos besar ini bergelar doktor.
Namanya jadi pencarian saat kasus uang palsu UIN Alauddin sedang ramai.
Apalagi Polres Gowa juga sudah menangkap pria inisial AI.
AI disebut sebagai kepala perpustakaan UIN Alauddin Makassar.
Baca juga: ANAK Bos Toko Roti yang Aniaya Karyawati Tak Tamat SD, Pernah Dipolisikan Adik Kandung: Kurang Ajar
Rekam jejak Andi Ibrahim pun disorot setelah kejahatannya terbongkar hingga mengguncang para penghuni kampus dan warga kota Makassar.
Menilik laman ipi.fah.uin-alauddin.ac.id, Andi Ibrahim tercatat sebagai pengampu mata kuliah dasar-dasar organisasi informasi di UIN Alauddin.
Ia menempuh pendidikan S1 bidang Agama di UIN Alauddin pada 1995.
Kemudian, ia lulus sebagai Sarjana Sastra dari Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1998.
Andi Ibrahim mendapatkan gelar Doktor di UIN Alauddin Makassar pada 2019.
Selain menjadi akademisi, ia kerap menjadi pembicara, salah satunya menjadi narasumber dalam Workshop Literasi Perpustakaan yang diselenggarakan oleh UPT Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda, Kamis (4/7/2024).
Disisi lain, kehidupan hingga aktivitasnya di media sosial turut disorot.
Andi kerap memperlihatkan kehidupannya melalui akun media sosial Facebook.
Akun dengan nama @Andi Ibrahim memiliki 905 teman tersebut terlihat sudah tidak aktif lagi.
Terakhir Andi Ibrahim mengunggah postingan pada tahun 2019 membagikan momen dirinya baru saja menyelesaikan pendidikan diduga S3.
Selain itu pada postingan lainnya, Andi Ibrahim juga kerap membagikan momen dirinya kala pergi ke luar negeri.
Adapun kepergian ke luar negeri yakni ke Turki dan Yunani sebagai utusan perpustakaan nasional perwakilan Indonesia.
Kini, Andi telah dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Kepala Perpustakaan UIN.
Polisi menemukan pabrik uang palsu di lantai tiga perpustakaan UIN.
Selain pabrik uang palsu, polisi juga menyita uang palsu di perpustakaan nilainya Rp446.700.000.
Uang palsu disita merupakan pecahan Rp100 ribu.
Baca juga: PERNAH Dilaporkan ke Polisi Tahun 2012, George Anak Bos Toko Roti Bikin Berdarah Kepala Adik
Hal ini disampaikan Wakil Rektor III UIN Alauddin Makassar, Prof Muhammad Khalifah Mustamin, Selasa (17/12/2024).
Dia mengaku kepala perpustakaan dan ada satu orang staf diduga terlibat.
"Kalau sanksi tegasnya tentu dinonaktifkan sebagai kepala perpustakaan itu pasti," ujarnya.
"Kalau pemecatan ada mekanismenya dan yang memecat bukan kampus," jelasnya.
Kendati demikian, dia mengaku masih menunggu rilis resmi dari kepolisian.
Pihak kampus juga memastikan akan bersinergi dengan kepolisian untuk menyelesaikan kasus uang palsu ini.
"Kalau kampus kita sudah sepakat bahwa apa yang dilakukan oleh kepolisian misalnya rilis resmi, pasti kita akan bersinergi dengan kepolisian untuk menyelesaikan ini," jelasnya
Dia mengaku mengetahui kasus uang palsu ini setelah viral di sosial media.
"Tapi begitu kalau kita tahu duluan, kita pasti lapor duluan," ucapnya.
Prof Muhammad Khalifah Mustamin tidak mengetahui soal adanya pembakaran barang bukti.
Dia menegaskan jika pihak kampus UINAM akan koperatif mendukung kinerja polisi agar menuntaskan kasus uang palsu ini tuntas hingga ke akar-akarnya.
"Pasti kita koperatif mendukung kinerja polisi, memberantas perilaku yang tidak bagus dan merugikan karena bukan hanya warga UIN Alauddin yang rugi tapi semua masyarakat luas yang rugi," ungkapnya.
Prof Muhammad Khalifah Mustamin tidak mengetahui soal adanya pembakaran barang bukti.
Dia menegaskan jika pihak kampus UINAM akan koperatif mendukung kinerja polisi agar menuntaskan kasus uang palsu ini tuntas hingga ke akar-akarnya.
"Pasti kita koperatif mendukung kinerja polisi, memberantas perilaku yang tidak bagus dan merugikan karena bukan hanya warga UIN Alauddin yang rugi tapi semua masyarakat luas yang rugi," pungkasnya.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.