Judi Online
UPDATE Menteri Budi Arie Usai Diperiksa Terkait Judi Online, IPW Yakin Polisi Sudah Kantongi Bukti
Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso meyakini polisi sudah memiliki alat bukti terkait dugaan tindak pidana korupsi yang menyeret Budi Arie.
Kemudian tersangka AK dan AJ bertugas memverifikasi website judi online agar tidak diblokir. "Dua orang memfilter memverifikasi website judi online agar tidak terblokir, inisial AK (selaku staf Komdigi) dan AJ," ujarnya.
Adapun oknum pegawai Komdigi yang ditetapkan tersangka berjumlah sembilan orang masing-masing berinisial DI, FD, SA, YR, YP, RP, AP, RD dan RR.
Mereka menyalahgunakan kewenangan pemblokiran website. Dua orang berinisial D dan E berperan dalam melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Selanjutnya satu orang berinisial T berperan merekrut para tersangka.
"Satu orang merekrut dan mengkoordinir para tersangka khususnya tersangka M alias A, AK dan AJ sehingga mereka memiliki kewenangan menjaga dan melakukan pemblokiran website judi T," tuturnya.
Kasus ini terungkap saat pihak kepolisian menyelidiki website judi online bernama Sultan Menang hingga akhirnya berhasil membongkar 'kantor satelit' yang dipakai pegawai oknum Komdigi terlibat judi online di kawasan Galaxy, Kota Bekasi.
Karyoto mengungkap pada tersangka meraup keuntungan dari bisnis ilegal judi online di mana bandar selaku pemilik website turut menyetorkan uang ke tersangka lainnya yang berperan menjaga agar website tersebut tidak terblokir oleh Kementerian Komdigi.
Total nilai barang bukti berupa uang tunai dan aset yang telah diamankan senilai Rp 167.886.327.119.
Baca juga: SOSOK AK Tak Lolos Seleksi Tapi Bisa Kerja di Kominfo, Kini Ditangkap Bekingi Situs Judi Online
Sejumlah pegawai Kementerian Komdigi yang diberi tugas untuk mengecek dan memblokir situs judi online, ternyata malah membina seribuan situs judi online. Beberapa di antaranya merupakan staf ahli Komdigi.
Untuk melancarkan bisnis haramnya itu, para oknum Komdigi ini menyewa ruko untuk dijadikan kantor satelit di kawasan Bekasi, Jaka Setia, Jawa Barat.
Kantor satelit yang dioperasikan pegawai dan staf ahli di Kementerian Komdigi itu terdiri dari tiga lantai. Lantai satu tampak kosong, sedangkan lantai dua dan tiga terlihat puluhan komputer berjejer.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra sempat menanyakan langsung kepada satu di antara oknum yang ditangkap di ruko tersebut. “5.000 web (judi online) yang diblokir berapa?” tanya Wira.
“Tergantung pak setelah didatakan. Tergantung, karena ada yang bisa masuk ada yang enggak,” jawab oknum pegawai Komdigi.
Wira mendapati jawaban dari 5.000 terdapat 1.000 website yang tidak diblokir atau dengan istilah mereka dibina. “Biasanya 4.000 pak, 1.000 sisanya dibina,” kata tersangka.
“Dibina? Maksudnya?” tanya Wira lagi. “Dijagain pak supaya tidak terblokir,” tutur oknum tersebut.
Dari satu situs judi online yang dibina diketahui uang keuntungan sebesar Rp 8,5 juta. “Setiap web itu kurang lebih 8 juta setengah rupiah,” ujar tersangka.
Dari total 1.000 situs judi online, oknum Kementerian Komdigi bisa meraup untung Rp 8,5 miliar. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Situs Slot Gacor Marak saat Ramadhan, Bukti Judi Online Masih Merajalela, Waspadai Scam dan Pishing |
![]() |
---|
GILIRAN Menteri Budi Arie Diperiksa Bareskrim Polri, Diduga Terkait Kasus Judi Online |
![]() |
---|
Rumah Mewah Dijadikan Markas Judi Online, Perputaran Uang Rp 21 Miliar per Hari |
![]() |
---|
SIASAT Licik Pegawai Komdigi, Tugasnya Blokir Web Judi Online tapi Malah Bina 1.000 Situs |
![]() |
---|
1.000 Situs Judi Online Sengaja Tak Diblokir, Oknum Kementerian Komdigi Raup Miliaran Rupiah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.