TRIBUN WIKI
Apa Itu Brain Rot dan Benarkah Karena Kebanyakan Nonton Konten Receh? Simak Penjelasannya
Brain rot merupakan istilah yang menggambarkan kondisi penurunan otak akibat tayangan receh di media sosial. Hal ini dapat terjadi pada siapa saja.
"Otak cenderung menghindari tugas atau pekerjaan yang butuh energi dan kerja keras, atau yang beban kognitifnya berat," tutur Taufiq.
Akibatnya, kapasitas kognitif otak menurun, yang ditandai dengan kesulitan fokus, kurangnya daya analisis, dan penurunan kemampuan mengambil keputusan.
Kriteria Konten Receh
Lalu, tontonan seperti apa yang tergolong ke dalam konten receh?
Baca juga: Mengenal Apa Itu Bakomsus pada Penerimaan Polri 2025, Apakah Sama dengan Bhabinkamtibmas?
Menurut Taufiq, tidak semua konten berdurasi pendek dianggap receh. Adapun, beberapa ciri konten receh adalah:
- Hiburan ringan: Meme, video lucu, atau potongan video pendek yang tidak memiliki kedalaman cerita.
- Informasi tidak mendidik: Konten yang tidak menambah nilai atau wawasan baru.
- Interaksi cepat dan dangkal: Video pendek di TikTok, Instagram Reels, atau Snapchat yang hanya bertujuan untuk hiburan instan tanpa elaborasi mendalam.
Tidak semua konten receh berbahaya, tapi konsumsi berlebihan terhadap konten semacam ini dapat memberikan dampak negatif pada otak. (tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.