Banjir Bandang di Taput
Keluhan Warga Sarulla setelah Banjir Bandang, Ketinggian Pasir Semeter Timbun Lahan Pertanian
Ada 127 rumah yang terdampak dan 700 areal pertanian atau lahan pertanian yang diusahai 700 kepala keluarga
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Randy P.F Hutagaol
"Kami juga berharap agar rumah-rumah yang berada di pinggiran sungai Aek Sarulla dapat digunakan kembali," lanjutnya.
Dalam peristiwa tersebut, ia sebutkan tidak ada korban jiwa. Namun ketakutan dan trauma masih mereka rasakan. Termasuk saat pergantian tahun, mereka masih teringat dengan kejadian nahas tersebut.
"Masyarakat semuanya dalam keadaan sehat. Tidak ada korban jiwa. Namun, sejumlah keluarga tak bisa menyelamatkan barang-barang berharga, termasuk pakaian dan alat masak mereka karena terbawa arus sungai," tuturnya.
Guna mengetahui apa penyebab banjir bandang tersebut, sejumlah masyarakat juga sudah sambangi kawasan Sarulla Dolok. Namun lebih pastinya, mereka masih menunggu hasil tinjauan dari Pemkab Taput melalui Dinas Lindup dan BPBD.
"Soal penyebab terjadinya banjir bandang, saat ini masyarakat tengah berangkat ke Sarulla Dolok. Ada kecurigaan kami karena sampai sekarang air Aek Sarulla masih keruh," sambungnya.
"Infonya, BPBD dan Dinas Lindup Tapanuli Utara akan segera meninjau apa penyebab terjadinya banjir bandang yang terjadi pada akhir tahun 2024 ini," tuturnya.
"Kemungkinan Kecamatan Pangaribuan yang bersinggungan dengan terjadinya banjir bandang ini," terangnya.
Hingga saat ini, masyarakat masih memperbaiki kerusakan akibat banjir bandang tersebut.
Polisi: Sehari Setelah Banjir Bandang, Arus Lalulintas Berjalan Seperti Biasa
Kasi Humas Aiptu Walpon Baringbing mengutarakan soal kedua lokasi banjir bandang tersebut. Pertama, banjir bandang terjadi di Kecamatan Pahae Jae akibat Sungai Sarulla tiba-tiba meluap.
"Untuk yang di kelurahan pasar Sarulla, Air yang datang dari pegunungan melintasi sungai Sarulla tiba-tiba membesar," tutur Aiptu Walpon Baringbing beberapa waktu lalu.
"Akhirnya sungai Sarulla tidak sanggup menampung debit air dan meluap hingga ke rumah-rumah warga serta meggenangi sepanjang jalan sekitar 300 meter," sambungnya.
Luapan air juga membawa kayu besar yang tumbang dari pegunungan sehingga membuat sumbat air keluar dari bawah Jembatan Sarulla.
Ia menyampaikan proses evakuasi material bajir bandang yang berada di jalananan.
Sidang Vonis Alih Fungsi Kawasan Hutan di Langkat Ditunda di Pengadilan Medan |
![]() |
---|
Cuaca di Kota Siantar dan Sekitarnya tak Menentu, Dinkes Ingatkan Beberapa Potensi Penyakit |
![]() |
---|
Polda Sumut Ungkap Jaringan Narkoba Internasional, Puluhan Ribu Butir Ekstasi dan 26 Kg Sabu Disita |
![]() |
---|
Abdul Azis Tak Nongol di Launching Persib, Semakin Kuat Gabung PSMS Medan, Febri Bisa Dipinjam? |
![]() |
---|
Bhabinkamtibmas Polsek Indrapura Amankan Penyaluran Bantuan Pangan di Desa Tanjung Seri Batubara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.