Siswa Nunggak SPP Dihukum Guru
Siswa SD Dihukum Duduk di Lantai Oleh Gurunya karena Nunggak SPP, Polisi Bantu Mediasi
Polisi yang mendapatkan informasi terkait kejadian itu pun langsung merespon dan mendatangi sekolah yang berada di Jalan STM, Kecamatan Medan Johor.
Permohonan keringanan ini karena ia tidak punya uang, ditambah sedang sakit.
Kemudian, pihak sekolah mengizinkan anaknya ujian meski saat pembagian rapor, tak dibolehkan mengambil.
Ketika masa libur sekolah, sempat ada pengumuman melalui grup WhatsApp yang menyatakan bagi siswa yang belum melunasi uang SPP, uang buku dan remedial dilarang ikut belajar mengajar lagi.
Namun pernyataan dikira Kamelia hanya candaan, tidak akan diterapkan.
Sampailah pada tanggal 6 Januari kemarin, awal mula proses belajar mengajar setelah libur semester.
Hari pertama masuk sekolah, Mahesya langsung duduk di lantai. Namun ia tidak menceritakan kepada orang tuanya.
Lalu esok harinya, Selasa 7 Januari, masuk pengumuman serupa.
"Ibu-ibu mohon kerjasamanya yang belum menerima raport ataupun belum lunas SPP dan membayar uang buku mohon datang ke sekolah karena tidak dibenarkan anaknya mengikuti pelajaran kalau itu belum selesai," ungkap Kamelia menirukan.
Karena ada pengumuman tersebut, Kamelia mengirimkan pesan suara kepada guru kalau ia belum bisa datang dan esok harinya baru bisa.
Alasan lainnya, ia yang sebagai relawan di Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) sedang membantu mendampingi seorang pasien.
"Akhirnya saya voice note, saya izin belum bisa datang. Itulah rencana saya rabunya saya datang karena ada pasien urgent, kan dari semalam berkas belum selesai."
Sesampainya Rabu 8 Januari, pagi ia hendak datang ke sekolah.
Namun sebelum datang, ia menyuruh anaknya berangkat ke sekolah lebih dahulu dan ia akan menyusul karena mau menggadaikan handphonenya supaya bisa bayar uang sekolah.
Disinilah bocah 10 tahun tersebut mulai mengadu ke ibunya kalau dia disuruh duduk di lantai karena belum melunasi tunggakan.
Tidak langsung percaya. Kamelia sempat mengira anaknya berbohong dan hukuman yang diberikan gurunya karena tak mengerjakan tugas.
Rupanya ketika ia datang ke sekolah, Kamelia didatangi kawan-kawan anaknya dan meminta dirinya mengambil rapor karena gak tega korban dihukum.
"Waktu di gerbang kawannya itu mengejar saya, memegang tangan saya dan bilang supaya saya mengambil rapor si Mahesa karena dia duduk di semen,"ungkapnya.
"Saya sempat nangis ya Allah kok begini sekali. Sampai saya ke pintu kelas, saya lihat anak saya memang duduk di lantai. Saya bilang kejam sekali gurumu, nak."
Usai video pelajar duduk di lantai dan dilarang belajar, sejumlah donatur datang memberikan bantuan.
Uang sekolah yang tertunggak, kata Kamelia mau dilunasi para relawan yang datang.
Kepsek yayasan Abdi Sukma Kota Medan juga sempat datang ke rumahnya. Namun tidak guru berinisial HRYT.
"Daritadi ada relawan datang kepala sekolah juga sempat datangi saya dan bilang masalah uang sekolah nggak usah dipikirkan.
(Cr11/Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Viral Video Anak Guru yang Hukum Siswa karena Nunggak SPP dan Orangtua Korban Cekcok di Sekolah |
![]() |
---|
Kamelia Ibu Siswa SD yang Dihukum Duduk di Lantai akan Pindahkan Anaknya bila Guru Tak Diberhentikan |
![]() |
---|
Nasib Guru yang Hukum Murid Duduk di Lantai karena Nunggak SPP, Kena Skorsing dan Tak Boleh Mengajar |
![]() |
---|
Suruh Siswa SD Duduk di Lantai karena Nunggak SPP, Wali Kelas Kena Skorsing dan Tak Boleh Ngajar |
![]() |
---|
Ibu Siswa SD yang Disuruh Duduk di Lantai akan Pindahkan Anaknya bila Guru Tidak Diberhentikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.