Techno
Apa Itu Aplikasi Red Note yang Ramai Digunakan Anak Muda Amerika Serikat? Simak Penjelasannya
Red Note adalah aplikasi media sosial asal China yang menjadi pesaing TikTok. Aplikasi ini di China bernama Xiaohongshu.
Lantaran punya fitur-fitur yang mirip TikTok, tak heran jika banyak pengguna di AS yang mulai menggunakan RedNote untuk menggantikan TikTok lantaran adanya rencana pemblokiran pada 19 Januari 2025.
Pemblokiran TikTok di AS pada 19 Januari 2025
Di beberapa media sosial, saat ini tengah ramai istilah “TikTok Refugee” untuk menyebut para pengguna TikTok yang “mengungsi” atau beralih ke RedNote akibat adanya rencana pemblokiran TikTok di AS pada 19 Januari mendatang.
Untuk diketahui, polemik TikTok dan pemerintah AS sejatinya telah bergulir sejak 2020.
Saat itu, Donald Trump menginisiasi pemblokiran TikTok di AS lewat perintah eksekutif. Alasan TiKTok diblokir di AS adalah mengancam keamanan nasional.
TikTok dianggap memiliki keterkaitan dengan pemerintah China yang berpotensi mengancam keamanan nasional AS.
Baca juga: Apa Itu Demam Babi Afrika? Apakah Bahaya Bagi Manusia? Simak Penularannya
Setelah mendapat tekanan, TikTok akhirnya bekerja sama dengan perusahaan infrastruktur Cloud asal AS Oracle.
Kerja sama yang berjalan pada pertengahan 2022 dan dikenal sebagai Project Texas itu membuat TikTok mengalihkan semua data penggunanya di AS ke infrastruktur milik Oracle. Nama proyek ini mengacu pada nama kantor Oracle yang bermarkas di Texas.
Dalam proyek ini, Oracle mulai memeriksa algoritma dan model moderasi konten TikTok untuk memastikan tidak ada manipulasi yang dipengaruhi oleh otoritas China dan mengancam keamanan pengguna AS.
Meski sudah menjalankan Project Texas untuk memastikan TikTok aman, otoritas AS masih menekan TikTok. Pada awal 2023, pemerintahan Biden tetap berupaya mengatur TikTok dan melarang penggunaan aplikasi tersebut pada perangkat pegawai pemerintah federal.
Selain eksekutif, upaya untuk memblokir TikTok di AS juga bergulir di legislatif. Pada Maret 2023, CEO TikTok Shou Zi Chew dipanggil dalam sidang parlemen AS untuk diinterogasi keterkaitan TikTok dengan pemerintah China.
Meski Shou telah menjelaskan tidak ada keterkaitan dengan pemerintah China, parlemen tetap bersikukuh menganggap TikTok mengancam keamanan nasional dan pantas untuk diblokir dari AS.
Pada Maret 2024, parlemen atau DPR AS meloloskan Rancangan Undang-Undang (RUU) yang digunakan untuk memblokir TikTok. Tak lama setelah DPR menyepakatinya, pada April 2024, Biden menandatangani RUU tersebut dan akhirnya sah menjadi Undang-Undang.
Adapun Undang-Undang itu secara spesifik bernama “Protecting Americans from Foreign Adversary Controlled Applications Act" (Undang-Undang Perlindungan Warga dan Aplikasi yang Dikendalikan Pesaing Asing).
Undang-Undang itu memberikan keputusan yang sulit bagi Bytedance (induk perusahaan TikTok). Dalam Undang-Undang tersebut, TikTok dipaksa membuat perusahaan tersendiri di AS. Artinya, ByteDace harus divestasi dan menjual TikTok ke perusahaan lain non-China.
Jika menolak menjualnya, TikTok diblokir di AS. Dengan demikian, Apple dan Google wajib menghapus aplikasi TikTok dari toko aplikasinya. Keputusan ini harus diambil dalam waktu 233 hari sejak Undang-Undang berlaku, yang mana tenggatnya jatuh pada 19 Januari 2025.
Grup Facebook Hilang, Lakukan Langkah-langkah Berikut Ini |
![]() |
---|
Apa Guna Chat Audio di Grup WhatsApp, Yuk Simak Penjelasannya |
![]() |
---|
Cara Ganti Tema Chat WhatsApp Android Agar Tampak Keren |
![]() |
---|
Cara Mengatasi Youtube Usang di Handphone, Perhatikan 7 Langkah Ini |
![]() |
---|
Kenapa Youtube Usang di Handphone? Simak Penjelasan dan Cara Mengatasinya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.