Berita Viral

NASIB 9 Guru SD di Nias Tak Mengajar 1 Bulan Sampai Muridnya Telantar, Kini Terancam Sanksi Disiplin

Beginilah nasib sembilan guru SD di Nias yang sudah tak mengajar selama satu bulan dan datang hanya untuk membunyikan lonceng yang belakangan jadi sor

KOLASE/TRIBUN MEDAN
NASIB 9 Guru SD di Nias Tak Mengajar 1 Bulan Sampai Muridnya Telantar, Datang Cuma Pukul Lonceng 

Kendati demikian, sekolah tersebut berdiri kokoh dengan atap dan bangunan yang utuh.

"Ini gais, ini anak sekolah. Ini anak sekolahnya tidak ada, karena malas guru," ujar sang siswa SD.

Baca juga: ISI Rekaman Durasi 42 Detik Suara Diduga Menteri Dikti Satryo Marah di Rumah Dinas, Tampar Pegawai?

Jalan Kaki Lewat Hutan dan Seberangi 13 Sungai

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Nias, Kharisman Halawa mengatakan sekolah tersebut berada di salah satu dusun terisolir yang berjarak 8,5 kilometer dari desa induk.

Untuk dapat ke dusun tersebut, hanya dapat diakses dengan jalan kaki dan menyeberangi 13 kali sungai dengan waktu tempuh 2 jam.

"Merupakan salah satu dusun terisolir yang jaraknya 8.5 Km dari desa Induk dan hanya dapat diakses dengan jalan kaki yang berbatuan dan menyeberangi 13 kali Sungai Na'ai dengan waktu tempuh selama 2 jam," kata Kharisman Halawa dalam keterangannya yang dilihat di akun media sosial resmi Pemkab Nias, Minggu (19/1/2025).

Ada akses lain yang bisa ditempuh para guru selain menyeberangi sungai, yakni dengan melewati kecamatan lain. 

Dengan berjalan kaki sejauh 4 kilometer melewati bukit terjal dan jalan tanah.

"Selain itu, untuk menuju sekolah tersebut dapat juga diakses melalui Desa Soroma'asi Kecamatan Ulugawo dengan melalui 4 Km jalan perkerasan batu dengan kontur berbukit-bukit terjal dan juga ditempuh jalan tanah sejauh 4 Km," ungkapnya.

Adapun jumlah siswa di SD Negeri itu 62 orang dan berasal dari Dusun III.

Di sekolah itu disebut belum ada rumah dinas guru serta jaringan listrik.

"Wilayah Dusun III tersebut didiami oleh 315 jiwa penduduk (80 kepala keluarga) dengan jumlah siswa SDN 078481 Uluna'ai Hiligo'o sebanyak 62 orang, dan semuanya merupakan penduduk dari Dusun III Desa Laowo Hilimbaruzo dan di sekolah tersebut belum ada rumah dinas guru serta jaringan listrik," jelasnya.

Sementara para guru yang mengajar disebut tinggal di luar Dusun III selama ini dan setiap hari berjalan kaki ke sekolah melewati sungai.

Para guru disebut kerap tidak bisa pergi ke sekolah karena sungai banjir dan sudah terjadi beberapa bulan terakhir.

"Para guru yang mengajar di sekolah tersebut berada diluar Dusun III Desa Laowo Hilimbaruzo dan tiap harinya pergi ke sekolah dengan jalan kaki dan melewati sungai sehingga apabila curah hujan tinggi para guru sering tertahan di jalan. karena sungai banjir, dan beberapa bulan terakhir ini curah hujan di wilayah Kabupaten Nias cukup tinggi sehingga membuat guru-guru mengalami kendala ke sekolah atau kadang sampai sekolah sudah siang,"pungkasnya.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved