Berita Viral

PENJELASAN Kemlu Tentang Kecelakaan Helikopter di Malaysia yang Tewaskan Finsen Resky Sembiring

Insiden kecelakaan helikopter di Malaysia merenggut korban jiwa seorang WNI bernama Finsen Resky Sembiring

Editor: Juang Naibaho
Tribunnews.com/ Danang Triatmojo
KECELAKAAN HELIKOPTER DI MALAYSIA - Direktur Pelindungan WNI (PWNI) Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha (kanan) dalam konferensi pers di Kantor Kemlu RI, Jakarta Pusat, Jumat (7/2/2025). Judha menyebut WNI yang jadi korban kecelakaan helikopter segera dipulangkan ke tanah air. 

“Almarhum bertugas sebagai teknisi dan saat kejadian terkena serpihan helikopter yang menyebabkan kematian,” kata Judha kepada Kompas.com, Jumat (7/2/2025).

Judha mengatakan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur telah berkoordinasi dengan otoritas penerbangan Malaysia dan perusahaan pemilik pesawat, termasuk untuk proses pemulasaraan dan repatriasi jenazah WNI tersebut.

Keterangan Polisi Distrik Bentong

Kepala polisi distrik Bentong, Malaysia Supt Zaiham Mohd Kahar, mengatakan helikopter Bell 206L4 terbang dari lokasi awal yang berada 16 kilometer jauhnya dari tempat kejadian perkara (TKP).

Helikopter itu tengah melaksanakan pekerjaan untuk Tenaga Nasional Berhad (TNB) selama 6 hari terakhir dan memiliki izin untuk menggunakan area di lokasi tersebut sebagai tempat pengisian bahan bakar.

Zaiham melaporkan, helikopter tiba-tiba hilang kendali saat mempertahankan ketinggian layang tiga meter saat mengisi bahan bakar. 

"Kaki helikopter bergesek dengan tempat pendaratan, kemudian helikopter terguling, dan terbakar,” ungkapnya. 

Saksi yang merupakan seorang petugas keamanan lokal yang berada di pos jaga, 100 meter dari lokasi pendaratan, mengatakan, pilot berhasil diselamatkan sebelum helikopter terbakar oleh warga setempat.

"Saksi sejauh ini baru dua orang, termasuk satpam yang menjadi saksi kunci," kata Zaiham.

Sementara itu, kepala polisi Pahang Datuk Seri Yahaya Othman, mengatakan penyelidikan awal mengungkap helikopter tersebut diyakini digunakan untuk mengangkut bahan konstruksi tiang listrik TNB.

Helikopter Bell 206L4 tercatat telah melakukan 6 kali perjalanan di udara sejak 21 Januari 2025. 

"Namun, saat kejadian, tidak ada material bangunan yang diangkut karena helikopter hendak memulai operasinya," kata Yahaya.

Helikopter itu diketahui milik Zaveryna Utama dari Indonesia dan terdaftar di Malaysia,

Saat ini penyelidikan oleh Biro Investigasi Kecelakaan Udara, di bawah yurisdiksi Kementerian Perhubungan sedang berlangsung. (*/tribun-medan.com)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved