Program JKN Jadi Penyelamat, Sri dan Dua Anaknya Bisa Berobat Tanpa Khawatirkan Biaya

Program JKN telah menjadi menjadi harapan jutaan masyarakat Indonesia lainnya untuk mendapatkan layanan kesehatan yang mudah.

|
TRIBUN MEDAN/HO
PROGRAM JKN - Kolase foto Sri Damayanti dan anaknya yang menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari BPJS Kesehatan. Melalui program JKN, Sri dan anaknya mendapatkan layanan kesehatan yang mudah tanpa perlu mengkhawatirkan biaya 

PENYAKIT yang dialami Sri Damayanti menjadi salah satu diagnosis penyakit yang banyak dialami pasien JKN di Kota Medan tahun 2024. Kepala BPJS Kesehatan Cabang Medan, dr. Yasmine Ramadhana Harahap mengatakan, terdapat 15 diagnosis penyakit Rawat Inap Tindak Lanjut (RITL) di Kota Medan diantaranya: demam tifoid, dyspepsia, pneumonia, dan perawatan ibu karena bekas luka rahim dari operasi sebelumnya. 

Dikatakan Yasmine, saat ini Kota Medan sudah berstatus Universal Health Coverage (UHC) Non Cut Off. Jumlah warga Kota Medan yang menjadi peserta JKN sudah mencapai 2.519.130 orang atau lebih dari 95 persen penduduk Kota Medan. 

“Dengan status UHC Non Cut Off ini, tidak ada lagi waktu tunggu pendaftaran kepesertaan JKN. Ketika pemerintah kota dan kabupaten mendaftarkan warganya, maka status kepesertaaan bisa langsung aktif dan dipergunakan,” ujar Yasmine. 

Yasmine menegaskan, pihaknya akan terus meningkatkan sinergi dengan Pemerintah Kota Medan untuk mendukung program JKN. Dengan sinergi ini, masyarakat mendapatkan akses terhadap layanan kesehatan seperti yang diamanatkan UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. 

Sementara itu, Desly Sumarno selaku suami Sri Damayanti mengakui, selama mendampingi istri dan kedua anaknya melakukan pengobatan, ia merasakan layanan JKN sangat membantu dna memudahkan. Di rumah sakit ada petugas BPJS Satu yang bertugas membantu pasien JKN ketika memanfaatkan layanan JKN. Selain itu, keberadaan JKN Mobile di handphone memudahkan pasien JKN mengakses layanan kesehatan seperti antrean online, konsultasi doketer, hingga  jadwal operasi. 

“Semoga kualitas layanan tersebut dipertahankan sehingga masyarakat merasa memiliki JKN dan bersemangat untuk sembuh,”  harapnya. 

Desly juga berharap agar Pemko Medan terus berkomitmen mengalokasikan anggaran untuk membantu iuran peserta JKN PBI serta melakukan jemput bola warga Kota Medan yang belum menjadi peserta JKN.

“Masih ada warga yang belum jadi peserta karena kondisi ekonomi. Saya berharap sinergi BPJS Kesehatan dan Pemko Medan terus terjalin sehingga seluruh warga Kota Medan dapat mengakses layanan JKN yang berkualitas,” pungkas Desly. (top/Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved