Berita Viral
TIKTOKER Riezky Dijemput Paksa Polisi Usai Hina Profesi Guru, Masih Sempat Pede Ejek Netizen
TikToker Riezky Kabah akhirnya dijemput paksa polisi dan ditangkap buntut ulahnya yang hina profesi guru dan ajak publik untuk tidak menghormati
"Kami sudah menerima pengaduannya (PGRI). Saat ini Ditreskrimsus sudah melakukan penyelidikan, apabila nanti benar dari proses penyelidikan ini ada untur pidana maka akan ditingkatkan ke proses penyidikan," imbuh Kombes Pol Bayu Suseno dikutip dari Tribun Pontianak.
Baca juga: PILU Nasib Pariyono Mantan Guru Jadi Buruh karena Ditipu Istri TNI,SK Pensiunan Terlanjur Masuk Bank
Riezky Kabah yang Hina Guru Kini Cerita Pilu, Dicambuk Guru karena Kemayu
Sebelumnya diberitakan Iky akhirnya mengurai klarifikasi panjang lebar soal konten viralnya yang menghina profesi guru.
Dalam klarifikasi tersebut, Iky menjelaskan soal alasannya sering membuat konten buruk soal guru.
Ternyata semua itu bermula saat Iky mendapatkan perundungan saat masih sekolah.
"Halo saya Riezky Kabah Nizar, alumni siswa (SMAN * Pontianak) sejak tahun 2020 - 2023 dan (SMAS M Pontianak) sejak tahun 2018 - 2019.
Izinkan saya terlebih dahulu menjelaskan mengapa saya menjadi content creator dengan personal branding anak sekolah yang suka cerita berlatar sekolah dan guru yang negatif," ungkap Iky dalam klarifikasinya dilansir Tribun-medan.com dari Tribun Bogor, Kamis (27/2/2025).
"Info yang beredar cukup keliru, SMAS M Pontianak adalah sekolah lama saya yang terpaksa saya mengambil keputusan untuk putus sekolah karena faktor bullying terhadap diri saya yang terjadi di sekolah itu," sambungnya.
Diungkap Iky, ia sempat dibully di sekolah pertamanya.
Penyebabnya karena Iky berperangai seperti perempuan alias kemayu.
"Faktor saya putus sekolah dikarenakan lingkunan di sekolah saya dulu sangat over religius hingga buta akan kemoralan manusiawi.
Pada tahun 2018 saya hadir sebagai siswa yang terlihat kemayu, namun kemayunya hanya saat saya sedang berteman dengan para perempuan," ujar Iky.
Gara-gara kemayu, Ia mengaku sampai mendapatkan penyiksaan dari guru di sekolah.
"Puncaknya saya dibawa ke ruangan BK dan dicambuk menggunakan rotan seperti hukuman di Aceh yang sesuai dengan syariat islam kata para oknum (guru)," imbuh Iky.
"Dulu saya merasa saat itu hukuman cambuk terhadap saya sangatlah pantas dikarenakan para oknum bilang hukuman tersebut sesuai dengan syariat islam untuk membuat saya jera di usia saya masih 15 tahun," sambungnya.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.