Berita Viral

PEKERJAAN Hindarto Terungkap, Fidya Sudah Geram Tak Mau Pulang: Sering Disiksa dan Dimanfaatkan

Atlet Taekwondo, Fidya Kamalinda yang kabur dari rumah sejak 10 tahun yang lalu mengungkapkan pekerjaan orangtuanya. 

|
YouTube TVone
AYAH ATLET TAEKWODO BERI PENJELASAN - Hindarto memberikan tanggapan terkait pengakuan Fidya Kamalinda soal menjadi korban penganiayaan dan kerap dibawa ke dukun saat hadir sebagai narasumber di TV One, pada Jumat (14/3/2025). 

Ya, Fidya Kamalindah memulai kariernya di dunia olahraga bela diri sejak usia dini. 

"Hasil pertandingan aku selama ini kan kalian juga nikmati, bukan aku yang makan sendiri, kan," tutur Fidya.

"Setiap aku menang, aku gajian, kan kalian juga nikmati," imbuhnya.

Puncak kekecawaan Fidya terhadap ayahnya terjadi pada tahun 2014 silam.

Kala itu ia kalah dalam pertandingan Taekwondo.

"Kekerasan pertama yang Bapak saya lakukan waktu saya umur 5 tahun, saya pernah dijambak, ditendang, diseret oleh Bapak saya sendiri. Dan itu lanjut sampai tahun-tahun berikutnya," jelas dia.

Fidya menilai, perlakuan kekerasan tersebut ia dapatkan karena ayahnya ingin dirinya bisa mencari uang.
 
Mengingat saat itu, usaha milik keluarga Fidya tidak maju.

"Mungkin karena usaha beliau enggak maju saat itu sampai mungkin sampai sekarang. Oleh sebab itu, sejak kecil hanya mengandalkan saya yang membiayai keluarga kami," tutur Fidya.

Selama aktif menjadi atlet, kata Fidya, dia selalu mendapatkan tekanan yang luar biasa dari orang tuanya.

"Pokoknya setiap saya kalah itu saya pasti dapat tekanan fisik, verbal dari bapak saya dan bingung saat itu saya mau speak up, mau cerita ke siapa mungkin karena enggak akan mungkin ada yang percaya ya sama anak," bebernya.

Hal lain yang diceritakan Fidya yang membuatnya semakin tertekan adalah orang tuanya kerap membawanya ke dukun.

Kebiasaan itu dilakukan ayah Fidya saat menjelang pertandingan putrinya.

"Tiap saya mau tanding, saya dibawa ke dukun. Dijampi-jampi, didoa-doa, mandi bunga agar bisa menang," kata mantan atlet taekwondo itu.

Dan, setiap kalah tanding, Fidya mengatakan, selalu mendapat tekanan fisik maupun verbal dari ayahnya.

"Saya bingung cerita ke siapa karena pasti tidak ada yang percaya. Padahal, semua uang hasil tanding dan gaji, orang tua yang terima hasilnya, bukan saya yang nikmati," papar dia.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved