Breaking News

Prarekonstruksi Siswa di Asahan

BREAKING NEWS : Ipda Ahmad Efendi Tersangka Kasus Penganiayaan Siswa di Asahan

Prarekontruksi kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum polisi terhadap siswa SMA swasta, Pandu Brata Siregar.

|
TRIBUN MEDAN/ALIF ALQADRI HARAHAP
PENGANIAYAAN SISWA: Tiga tersangka dihadirkan di lokasi prarekontruksi kasus dugaan penganiayaan seorang siswa di Asahan yang diduga dilakukan oleh Oknum Polisi berpangkat IPDA di Polres Asahan, Senin (17/3/2025). IPDA Ahmad Efendi (tengah), Kanit Reskrim Polsek Simpang Empat ditersangkakan. (TRIBUN MEDAN/ALIF ALQADRI HARAHAP) 

Setelah hasil tersebut keluar, korban meninggal dunia pada pukul 17.00 wib.

Keluarga korban, Ragil Siregar, meminta agar hasil ekshumasi tidak dimanipulasi dan menjadikan perkara ini terang benderang.

"Harapan keluarga, hasil ini terbongkar jangan ada di neko-neko," kata Ragil Siregar.

Kakak korban, mengaku Pandu Brata Siregar merupakan anak yang pendiam dan tidak banyak bicara ketika berkumpul dengan keluarga.

"Dia (Pandu) pendiam, tidak banyak bicara. Dia baik dan hobi berolahraga," katanya.

Selain itu, korban memiliki hobi masak dan mengulik makanan-makanan yang dia suka. "Dia ga neko-neko, dia anak rumahan," katanya.

Ia mengaku, korban memiliki cita-cita sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan masih mempersiapkan fisik untuk mendaftar.

"Berkas memang belum. Tapi dia sudah mempersiapkan diri," pungkasnya.

Kapolres Asahan, AKBP Afdhal Junaidi mengaku akan transparan terhadap hasil ekshumasi yang dilakukan oleh tim forensik untuk mengungkap penyebab kematian korban Pandu Brata Siregar (18) siswa sekolah menengah atas (SMA) yang diduga dianiaya oleh oknum polisi.

Ekshumasi yang dilakukan dirumah korban di Desa Parlaki Tangan, Ujung Padang, Kabupaten Simalungun, Minggu (16/3/2025).

Afdhal mengaku, pihak forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Medan masih melakukan pemeriksaan terhadap jasad korban Pandu Brata Siregar.

"Kita sedang melakukan ekshumasi dan otopsi terhadap jasad korban," ungkap Kapolres Asahan, AKBP Afdhal Junaidi saat memonitor proses ekshumasi.

Katanya, dengan dilakukan ekshumasi ini, diharapkan kematian korban dapat kejelasan dan terang-benderang.

"Mohon doanya, semoga hasilnya cepat bisa kita relis, pastinya dengan ilmu kedokteran forensik yang dilakukan saat ini," ujarnya.

EKSHUMASI- Kapolres Asahan, AKBP Afdhal Junaidi meninjau lokasi dilakukannya ekshumasi terhadap jasad Korban Pandu Brata Siregar (18) di kediamannya, Desa Parlaki Tangan, Ujung Padang, Kabupaten Simalungun, Minggu (16/3/2025).
EKSHUMASI- Kapolres Asahan, AKBP Afdhal Junaidi meninjau lokasi dilakukannya ekshumasi terhadap jasad Korban Pandu Brata Siregar (18) di kediamannya, Desa Parlaki Tangan, Ujung Padang, Kabupaten Simalungun, Minggu (16/3/2025). (TRIBUN MEDAN/ALIF)

Katanya, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap perkara ini dan akan merilis hasil penyelidikan tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved