Berita Viral

PILU Nasib Sunadi, Kakinya Mengecil Usai Nekat Kabur Jadi TKI Ilegal di Malaysia, Kini Mengemis

Pilu nasib Sunadi, pria yang kini mengemis lantaran kakinya mengecil usai menjadi TKI ilegal di Malaysia. Sunadi merupakan warga asal Kabupaten Blita

Editor: Liska Rahayu
KOMPAS.COM/SUKOCO
MENGELAP AIR MATA - Sunadi, salah satu pengemis yang diamankan petugas Dinas Sosial Kabupaten Ponorogo. Ia mengemis di perempatan lampu merah setelah kecelakan kerja yang membuat kakinya cacat lalu gagal dalam usaha persewaan motor dan ternak kambing. Sunadi memilih jadi pengemis meski pernah terjaring razia 5 kali. 

TRIBUN-MEDAN.com - Pilu nasib Sunadi, pria yang kini mengemis lantaran kakinya mengecil usai menjadi TKI ilegal di Malaysia.

Sunadi merupakan warga asal Kabupaten Blitar.

Kini ia terpaksa mengemis di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Hal itu dilakukan setelah menjadi disabilitas.

Peristiwa pilu itu bermula saat Sunadi bekerja di Malaysia pada 2014 untuk bekerja sebagai tukang pasang keramik.

Namun, setelah satu tahun, Sunadi memilih kabur dan bekerja sebagai tukang cat borongan meskipun statusnya menjadi TIKI ilegal.

Saat itu lah, Sunadi mengalami kecelakaan kerja dengan terjatuh dari lantai tiga.

"Saat saya kerja di lantai 3 itu saya jatuh karena sabuk pengaman hanya saya pakai buat gaya saja," kata Sunadi, Rabu (12/3/2025), dikutip dari Kompas.com.

Akibat kecelakaan tersebut, kedua kaki Sunadi mengalami pengecilan.

Ia mengalami mati rasa di kaki kanannya.

"Dulu selalu dikompres es batu karena rasanya panas sekali. Namun akhirnya harus kuat nahan sampai tidak lagi pakai es, biarin saja," kata Sunadi.

Sunadi yang saat itu sedang pemulihan harus kehilangan kontak bersama keluarganya karena hanya bisa terbujur di ranjang.

"Saya sudah dianggap mati saat dipulangkan oleh Disnaker karena saya hanya terbujur kaku," ungkapnya.

Setelah pulih, Sunadi mencoba berbisnis dengan menyewakan sepeda motor, namun usaha tersebut bangkrut. Lalu, ia beralih ke usaha ternak kambing.

"Perjanjiannya bagi hasil, tapi setiap bulan ada yang mati kalau beranak. Lama-lama modal saya malah habis," ceritanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved