Breaking News

Polda Sumut

Zulfan Nababan Pengasuh Ponpes: Jejak Bhayangkara Pengabdian yang Tak Kenal Waktu

Zulfan Nababan, pengasuh Pondok Pesantren Putri Tahfidzul Qur’an Ummahatul Mukminin Batangkuis, melihat pengorbanan ini sebagai wujud Islam

Editor: Arjuna Bakkara
IST
Zulfan Nababan, pengasuh Pondok Pesantren Putri Tahfidzul Qur’an Ummahatul Mukminin Batangkuis. 

TRIBUN-MEDAN.COM, DELISERDANG-Di bawah terik matahari dan terpaan angin malam, mereka tetap berdiri tegak.

Sosok berseragam dengan mata tajam menyapu keramaian, memastikan tak ada celah bagi ketidaknyamanan.

Mereka adalah Bhayangkara—para pelindung yang senantiasa hadir, meski di saat orang lain menikmati kebersamaan dengan keluarga.

Di tengah arus mudik yang padat menjelang Idul Fitri 1446 H, tugas mereka tidak berkurang sedikit pun.

Alih-alih berkumpul bersama orang-orang tercinta, para personel Polri memilih berjaga di persimpangan, mengatur lalu lintas, dan menenangkan kecemasan pemudik.

Mereka bukan hanya petugas keamanan, tetapi juga sosok yang rela menanggalkan hak-hak pribadinya demi kepentingan banyak orang.

Zulfan Nababan, pengasuh Pondok Pesantren Putri Tahfidzul Qur’an Ummahatul Mukminin Batangkuis, melihat pengorbanan ini sebagai wujud nyata ajaran Islam tentang mengutamakan kepentingan orang lain.

“Mereka adalah penjaga peradaban. Di saat kita bergembira di meja makan bersama keluarga, mereka ada di luar sana—berdiri di tengah panas, dingin, dan lelah, demi memastikan keamanan kita,” ujarnya di Deliserdang, Senin (17/3/2025).

Tak hanya menjaga arus mudik, Polri juga sigap dalam situasi darurat.

Dari membantu korban kecelakaan hingga mengamankan perayaan keagamaan, mereka tak pernah absen. 

Bahkan, di tengah ujian cuaca yang tak menentu, kehadiran mereka menjadi jaminan ketenangan bagi banyak orang.

“Allah bersama orang-orang yang berbuat baik,” kutip Zulfan dari QS. Al-Ankabut: 69.

Ia percaya, pengabdian para Bhayangkara ini adalah ibadah yang bernilai tinggi.

Dengan harapan dan doa, ia meminta agar mereka selalu diberi kesehatan dan kekuatan untuk menjalankan tugas mulia ini.

Di balik sorot lampu lalu lintas dan raungan sirene, ada pengorbanan yang tak kasat mata.

Mereka mungkin tak dikenal nama per nama, tetapi jejak langkah mereka terekam di hati masyarakat.

Di setiap penjuru jalan, di tengah lautan manusia yang bergerak pulang, ada satu kepastian:

Polri selalu ada, melindungi dan mengayomi tanpa henti.(Jun-tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved