TRIBUN WIKI

Profil Iptu Tomi Samuel Marbun, Eks Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, yang Sudah Hilang 3 Bulan

Iptu Tomi Samuel Marbun merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2017. Ia berasal dari Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara.

Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
Facebook
FOTO KELUARGA- Iptu Tomi Samuel Marbun saat melakukan foto keluarga usai menjadi pemimpin upacara dalam sebuah kegiatan Polri beberapa waktu lalu. 

Dia jawab iya, katanya hanya menjalankan tugas negara.

Kapan IPTU Tomi ke Bintuni?

Riah Tarigan: Berangkat ke hutan tanggal 15 Desember 2024 malam.

Apakah ada komunikasi selepas (tanggal 15) itu?

Riah Tarigan: Tanggal 16 Desember sekitar jam 1 dini hari dia chat tapi saya masih tidur. 

Pagi baru saya lihat pesannya. Saya balas tapi centang 1.

Dia mengabarkan sudah perjalanan ke hutan dan meminta saya antisipasi jika terjadi hal buruk.

Dia memang mengirim kontak orang-orang yang harus saya hubungi kalau terjadi hal buruk.

Kapan dapat informasi Jika IPTU Tomi hilang?

Riah Tarigan: Saya dapat kabar tanggal 18 Desember ada kejadian seperti ini.

Saya sempat mengontak nomor yang sudah diberikan dan merekalah yang membantu helikopter untuk keluarga. 

Apakah ada sda rekan (personil) lain yang hilang?

Riah Tarigan: Hingga hari ini cuma suami saya yang belum kembali.

Bagaimana kondisi cuaca saat suami berangkat?

Riah Tarigan: Adik suami saya yang kebetulan di Bintuni menanyakan beberapa anggota yang ada di tim, mereka bilang cuaca cerah. Tidak hujan, tidak banjir.

Apa penyebab ketidakjelasan ini?

Riah Tarigan: Tidak adanya keterbukaan dari pihak yang bertanggung jawab ke keluarga.

Saat pencarian pun pihak Polres sangat tertutup. Mereka tidak mau menerima bantuan.

Padahal ada bantuan dari TNI mengirimkan pasukan tapi dipulangkan. 

Kejadian ini harusnya melibatkan Basarnas, tapi ternyata hanya dua orang dan satu hari. Setelah itu tidak ada surat masuk ke basarnas. 

Padahal kejadian ini, kami butuh banyak pihak untuk pencarian.

Makanya saya merasa janggal.

Beberapa kejanggalan yang saya dapatkan sampai hari ini.

Kalau hanyut jasadnya di mana?

Saya menduga ada hal-hal yang ditutupi. 

Sudah menghadap Mabes Polri?

Riah Tarigan: Saya bersama keluarga besar sempat menghadap ke Kabareskrim dan disambut dengan baik juga. Beliau mengatakan akan menindaklanjuti.

Harapannya?

Riah Tarigan: Besar harapan saya adanya keterbukaan ke keluarga.

Ibunda: Kami meminta dilanjutkan pencarian dan olah TKP.

Sebagai ibu saya kecewa, anak saya melaksanakan tugas negara. Saya minta penjelasan di mana keberadaan anak saya. 

Pak Kapolres tolong diperiksa bagaimana kronologi kejadian sebenarnya.

Sebagai pimpinan harusnya Pak Kapolres dapat memberikan penerangan ke kami. 

Apakah ada rencana ketemu anggota DPR?

Riah Tarigan: Kami sudah memasukkan surat ke Komisi III dan V DPR RI. 

Kami harap bisa diterima dengan baik agar semuanya bisa diperiksa, utamanya anggota-anggota yang berada di tim.

Sekitar dua mingguan surat dimasukkan tapi belum ada respon. 
 
Upaya agar kasus ini dapat perhatian?

Riah Tarigan: Awalnya saya tidak mau memviralkan karena saya menghargai pihak terkait.

Tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan.

Bahkan yang membuat saya sedikit kecewa, suami saya belum ditemukan, malah kenapa pihak terkait malah dapat promosi jabatan.

Satu tanggung jawab saja belum diselesaikan kenapa dapat promosi jabatan. 

Bagaimana Jejak pencarian?

Riah Tarigan: Kebetulan ayah saya di hari pencarian turut serta. Saya juga beberapa kali ikut dalam tim.

Tapi hasil pencarian itu tidak pernah diinformasikan secara resmi ke keluarga.

Setelah dilakukan penghentian pencarian, kami keluarga sempat mencari sendiri. 

Apa kendala tim pencarian?

Riah Tarigan: Yang dilaporkan alam di Papua, seperti arus.

Tipe sungai di sana kadang-kadang bisa surut dan kering sekali. 

Tapi kalau banjir arusnya kencang.

Saya dapat informasinya dari masyarakat setempat.

Siapa pihak yang ikut membantu pencarian?

Riah Tarigan: Pihak-pihak yang harusnya ikut serta tidak diizinkan.

Bahkan ada masyaraat yang mau ikut pencarian tidak diperbolehkan.

 Pasukan TNI yang diperbantukan dipulangkan, tidak diberangkatkan ke TKP.

Inilah yang membuat saya bertanya-tanya kenapa pencarian suami saya dibatasi.

Hanya intern polres.

Saya dapat informasi yang memulangkan adalah Kabag Ops Sakaria. 

Alasan pemulangan?

Riah Tarigan: Tidak ada informasi, saya juga sempat ketemu Kabag Ops tapi tidak menjelaskan alasannya.

Waktu itu saya datang ke ruangan Kapolres dan ada pak Kabag Ops tapi saat itu tidak dijelaskan secara jelas. Terputar-putar.

Pak kapolres yang menjelaskan mis komunikasi soal pemulangan. 

Apakah ini operasi pertama suami Anda?

Riah Tarigan: Suami saya sudah sering melakukan tugas ini.

Sebelumnya pernah menarik anggota KKB dipulangkan ke NKRI dengan selamat.

Sebelum-sebelumnya suami saya juga tidak pernah mengatakan hal-hal buruk. Barulah kali ini dia bicara seperti itu.

Sempat cerita soal tugas ini?

Riah Tarigan: Sebelum berangkat memang sempat menanyakan pendapat saya soal pengejaran KKB.

Pesan khusus Anda?

Riah Tarigan: Saya mohon kepada Pak Presiden, Wakil Presiden, petinggi-petinggi Polri untuk diusut tuntas apa sebenarnya yang terjadi pada suami saya.

Kami punya anak kecil, butuh penjelasan, tidak mungkin hilang tanpa jejak. 

Saya mohon agar anggota tim dan pihak terkait yang ada di sana diperiksa lagi, supaya ada keterbukaan dan pencarian suami saya.

Saya juga memohon kepada anggota DPR RI Komisi III dan V agar kami disambut dengan baik, bisa membantu kami.(ray/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved