Berita Viral
SOSOK Wahyu, Kuli Pikul Hidupi 2 Adik Yatim Piatu di Bandung, Kini Diberi Domba Oleh Dedi Mulyadi
Meski hidup bertiga, Wahyu menyebut masih ada keluarga yang memberikan bantuan kepada Wahyu dan kedua adiknya.
"Jadi 60 ribu itu dipakai apa aja?" tanya Dedi Mulyadi.
"Saya langsung masak sendiri, beli beras, telur, cukup," kata Wahyu.
Wahyu juga bercerita kalau ayahnya dulu bekerja sebagai kuli bangunan.
Meski hidup bertiga, Wahyu menyebut masih ada keluarga yang memberikan bantuan kepada Wahyu dan kedua adiknya.
Baca juga: Kenali Ciri-ciri Kanker di Tubuh Kita, Nomor 1 Wajib Diwaspadai!
Saat lebaran pun mereka sempat menginap di rumah kakak orang tuanya.
"Uwak dari mama suka lihat kemarin pas lebaran, nginep juga," katanya.
Lebih lanjut, Wahyu menceritakan jika sekolah adiknya sering menggunakan handphone untuk proses belajar.
Beruntung ketika itu, Wahyu mendapakan bantuan dari Abah Gede, panggilan anggota keluarganya.
Saat mendengar itu, Dedi Mulyadi pun meminta agar sekolah khususnya SD tidak perlu menggunakan HP untuk menunjang pembelajaran.
"Siapa yang pakai hp?, memang yang perlu hp siapa," tanya Dedi.
"Kalau di sekolah kan pada tugas di grup," ungkap Wahyu.
"SD sudah pakai HP, sekolah swasta apa negeri itu, di SD-nya ada grup," kata Dedi.
Baca juga: GOL Lautaro Martinez, Modal Berharga Inter Milan Menang atas Bayern Munchen
"Iya SD Negeri, di grup WA," kata adik Wahyu.
"Grup WA mah itu teh di zaman covid, harusnya bukan zaman sekarang, kalau zaman covid memang pembelajaran digunakan karena orang tidak bisa bertemu, ini gurunya buat kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat walaupun itu kewenangan Bupati boleh dong saya berikan arahan, tolong di cek di SDN Budiharja, menurut saya anak-anak SD tidak layak lagi menggunakan HP karena tatap mukanya tiap hari," imbau Dedi Mulyadi.
"Kira-kira akan fokus di belajar apa akan fokus di hp? " kata Dedi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.