Titiek Puspa Meninggal
Pesan Terakhir Titiek Puspa Sebelum Meninggal Mengharukan, Eyang Dimakamkan di Tanah Kusir Siang Ini
Jenazah artis senior Titiek Puspa akan dimakamkan setelah ibadah salat jumat atau sekitar pukul 13.00 atau 14.00 WIB.
TRIBUN-MEDAN.com - Jenazah artis senior Titiek Puspa akan dimakamkan setelah ibadah salat jumat atau sekitar pukul 13.00 atau 14.00 WIB.
Seperti diberitakan, Titiek Puspa meninggal dunia pada Kamis, kemarin dalam usia 87 tahun karena sakit
“Besok (hari ini) dimakamkan di Tanah Kusir setelah ba’da dzuhur atau salat Jumat, di blok AA 1,” ujar Petty Tunjungsari, anak Titiek Puspa, saat ditemui di rumah duka, Kamis (10/4/2025).
Terungkap pesan terakhir penyanyi legendaris Titiek Puspa sebelum meninggal dunia, selalu berpesan ke anak-anaknya untuk berserah kepada Allah.
Titiek Puspa mengembuskan napas terakhirnya setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit Medistra Jakarta
Sebelum meningal dunia, Titiek yang kerap siapa Eyang oleh sejumlah artis, menyampaikan pesan kepada anak-anaknya dalam bahasa jawa.
Petty Tunjungsari mengatakan ibunya sering menyebutkan Gusti Allah monggo kulo dipundhut atau dałam Bahasa Indonesia Silakan Saya Diambil.
"Beliau sudah sering mengatakan ke saya dan adik saya, dalam bahasa Jawa, gusti Allah monggo kulo dipundhut (Tuhan silakan saya diambil), " kata Petty Tunjungsari, anak Titiek Puspa, di rumah duka, Kamis (10/4/2025).
Menurut dia, pihak keluarga telah mempersiapkan secara emosional menghadapi kepergian sang ibunda.
Persiapan itu, menurutnya, sudah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir, atas pengondisian dari Titiek Puspa sendiri.
"Jadi kalau dibilang kami, anak-anaknya, sudah dikondisikan. Tiga tahun, dua tahun, dan setahun sebelumnya, keponakan-keponakannya juga sudah mengerti,” ucapnya.
Lebih lanjut, Petty mengatakan, ibunya dikenal sebagai orang yang ingin selalu bermanfaat untuk sesama dalam bentuk kesenian atau bentuk apapun.
"Sepanjang mengenal ibu, 65 tahun saya belajar menjadi anaknya Titiek Puspa, beliau itu orang yang harus bermanfaat bagi sesama dalam bentuk berkesenian atau lainnya," kata Petty Tunjungsari.
"Jadi ketika beliau sudah merasa sudah tidak bisa lagi bermanfaat, beliau menyerahkan diri kepada Sang Penentu, kepada Sang Pemberi, kepada Sang Pencipta," lanjutnya.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.