Breaking News

Kesehatan

Apa Itu Overdosis Anestesi yang Dialami Seleb TikTok Hingga Kejang? Ini Penjelasannya

Overdosis anestesi adalah kondisi ketika jumlah obat anestesi yang diberikan kepada pasien melebihi dosis yang aman atau dibutuhkan tubuh.

Editor: Array A Argus
Pinterest/The Airway Jedi
TINDAKAN ANESTESI- Ilustrasi saat petugas medis melakukan tindakan anestesi terhadap pasien di ruang perawatan. 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Kisah seorang seleb TikTok yang dikenal bernama Meme Flome saat mengalami overdosis anestesi viral di media sosial.

Dari berbagai pemberitaan yang ada, Meme Flome sempat disebut mengalami kejang di ruang perawatan.

Tak ayal, video yang viral itu mendapat beragam respon dari warganet.

Baca juga: Apa Itu RUU Perampasan Aset, dan Bagaimana Perjalanannya Hingga tak Kunjung Disahkan

Ada yang merasa kasihan, ada juga yang mengkritik sikap klinik yang dianggap tidak melakukan respon cepat terhadap pasien.

Sebab, ketika sang seleb TikTok diduga mengalami overdosis anestesi, petugas klinik malah mengajak pasien yang lagi kejang ngobrol.

Lantas, apa sih sebenarnya overdosis anestesi ini?

Apakah bahaya bagi nyawa manusia?

Penjelasan Overdosis Anestesi

Dokter Spesialis Anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. dr. Andi Ade Wijaya, Sp.An-KAP, menjelaskan, bahwa overdosis anestesi adalah kondisi ketika jumlah obat anestesi yang diberikan kepada pasien melebihi dosis yang aman atau dibutuhkan tubuh.

Baca juga: Apa Itu Koperasi Desa Merah Putih Beserta Cara Daftar dan Syaratnya

Kondisi ini dapat menimbulkan efek samping berbahaya bagi pasien.

“Overdosis bisa terjadi jika obat disuntikkan melebihi dosis maksimal yang dibutuhkan pasien. Obat anestesi lokal memang bisa menyebabkan kejang jika diberikan secara berlebihan," kata Andi, dikutip dari Kompas.com, Jumat (2/5/2025).

"Tapi saya tidak bisa menyatakan apakah video yang beredar memang gejala overdosis anestesi lokal, karena ada juga obat-obatan lain yang bisa menyebabkan gejala serupa,” imbuhnya.

Baca juga: Apa Itu Cap Go Meh dan Bagaimana Sejarahnya yang Berhubungan dengan Imlek

Diketahui, anestesi adalah obat yang digunakan untuk menghilangkan rasa sakit saat prosedur medis atau operasi, baik dengan membuat pasien tidak sadar total (anestesi umum) atau hanya mati rasa pada bagian tertentu (anestesi regional).

Overdosis anestesi dapat menyebabkan tubuh tidak merespons secara normal dan berpotensi mengancam nyawa.

Penyebab Overdosis Anestesi

  • Kesalahan dalam perhitungan dosis anestesi yang tepat sesuai berat badan, usia, dan kondisi pasien

  • Kurangnya komunikasi antar tenaga medis selama prosedur

  • Malfungsi alat medis yang mengatur pemberian obat

  • Ketidaksesuaian jenis dan dosis obat dengan kondisi kesehatan pasien

  • Kelalaian atau kelelahan tenaga medis dalam memantau tanda vital pasien selama operasi

Gejala Overdosis Anestesi

  • Mual dan muntah

  • Menggigil dan kebingungan

  • Kesulitan bernapas atau pernapasan tidak teratur

  • Denyut jantung abnormal

  • Kejang-kejang

  • Hilang kesadaran hingga koma

  • Dalam kasus berat, dapat terjadi kerusakan otak permanen dan kematian

Cara Penanganan Overdosis Anestesi

  • Segera hentikan pemberian anestesi dan hentikan prosedur jika memungkinkan

  • Pemantauan ketat tanda vital pasien seperti pernapasan, denyut jantung, tekanan darah, dan kesadaran

  • Pemberian oksigen dan dukungan pernapasan bila pasien mengalami gangguan pernapasan

  • Pemberian obat penawar (antidot) jika tersedia dan sesuai dengan jenis anestesi yang digunakan

  • Penanganan kejang dengan obat antikejang sesuai protokol medis

  • Perawatan intensif di ruang ICU untuk pemantauan dan penanganan komplikasi jangka panjang

  • Terapi rehabilitasi jika terjadi kerusakan saraf atau gangguan fungsi kognitif setelah kejadian overdosis

(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved