Berita Viral

Mardigu Wowiek Ungkap Alasan Kenapa GRIB Sulit Untuk Dibubarkan: Pelindung Kekuasaan

Sejumlah publik mendesak agar Ormas GRIB dibubarkan. GRIB tenagh menjadi sorotan karena aksi ketua umumnya, Hercules

|
Kolase Istimewa
SOSOK Mardigu Wowiek Prasantyo yang turut angkat bicara menanggapi peringatan Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB), Rosario de Marshall alias Hercules. (Kolase Istimewa) 

M Hendropriyono, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), menyatakan dukungannya terhadap Hercules Rosario de Marshal yang membela Presiden Joko Widodo dalam polemik ijazah palsu. 

Hendropriyono menilai Hercules sebagai pahlawan yang pernah berjuang untuk negara, dan meminta publik untuk tidak menghujatnya.

Ia menceritakan peran penting Ketua Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB), Hercules, saat dilibatkan TNI dalam operasi di Timor Timur.

Hendropriyono mengatakan Hercules diberi kepercayaan untuk memegang kunci senjata dan peluru dalam operasi tersebut.

Ia juga mengatakan, Hercules berkorban untuk negara Indonesia sampai kehilangan anggota tubuhnya.

Mantan jenderal bintang 4 tersebut pun meminta agar Hercules tidak dihilangkan, tapi sebaiknya dibina.

"Dulu, dia (Hercules) waktu di Timor Timur sebelum Timor Leste, dia itu kita percaya pegang kunci senjata dan peluru, dia yang pegang, jadi saking kita percayanya," kata Hendropriyono, dikutip dari YouTube Prof. Rhenald Kasali, Minggu (4/5/2025), dilansir TribunNews.

Hendropriyono menegaskan, Hercules bukanlah mantan teroris, melainkan mantan pahlawan.

Oleh karena itu, kata Hendropriyono, Hercules patut diberikan pembinaan.

Gatot mengatakan Hercules preman, karena tidak berjuang seperti para purnawirawan TNI.

Berbeda dengan Gatot, Hendropriyono merespons hal itu dengan kepala dingin.

"Kalau cuma soal Hercules, saya rasa kita juga harus berpikir dingin, walaupun hatinya mungkin panas," ujarnya.

Hendropriyono menilai, Hercules dan para prajurit TNI di tahun 70-an merupakan korban dari konspirasi global.

"Yang nyuruh kita ke Timtim dulu siapa? Amerika. Dia mau balas kekalahannya di Vietnam. Tahun 74 dia kalah, 75 saya bulan Februari masuk operasi Seroja. Di perbatasan sana tanya spanduk viva Amerika, tapi 98 kita diusir," kata dia.

(*/tribun-medan.com)

Artikel sudah tayang di tribun-jatim

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved