Medan Terkini

DPRD Sumut Soroti Wacana Gubsu Bobby Promosikan Makanan Khas Batak BPK ke Korea

Wakil Ketua DPRD Sumut Ihwan Ritonga menyoroti soal Wacana Gubernur Sumut Bobby Nasution yang hendak mempromosikan makanan.

|
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/ANUGRAH
PROMOSI BPK: Wakil Ketua DPRD Sumut Ihwan Ritonga. Wakil Ketua DPRD Sumut Ihwan Ritonga menyoroti soal Wacana Gubernur Sumut Bobby Nasution yang hendak mempromosikan makanan khas suku Batak Babi Panggang Karo (BPK) ke Korea. 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Wakil Ketua DPRD Sumut Ihwan Ritonga menyoroti soal Wacana Gubernur Sumut Bobby Nasution yang hendak mempromosikan makanan khas suku Batak Babi Panggang Karo (BPK) ke Korea.

Menurut Ihwan, wacana tersebut dinilai positif dan didukung oleh pihak DPRD Sumut.

Hal itu dikarenakan, BPK merupakan salah satu makanan khas non muslim.

"Saya kira sah-sah saja jika makanan BPK dipromosikan. Apalagi tempat promosinya itu di area warga mayoritas non muslim dan suka makanan non halal juga," jelasnya kepada Tribun Medan, Senin (2/6/2025).

Menurutnya, sikap Bobby tersebut sikap yang menunjukkan kalau ia Gubernur Sumut milik semua kalangan, baik muslim, non muslim dan lain-lain.

"Kalau promosi ini bukan persoalan dukung mendukung, tapi ini menunjukkan Gubernur milik semua agama, suku, budaya dan ras," ucapnya.

Apalagi, kata Ihwan dampak ekonomi akan semakin meningkat, jika makanan khas batak ini dikenal oleh masyarakat luar.

"Ini salah satu bentuk meningkatkan promosi wisata. Pastinya dampak ekonomi akan meningkat ya. Apalagi makanan BPK bisa terkenal sampai ke Korea yang mayoritasnya non muslim," jelasnya.

Sementara itu, seorang warga Medan Maria situmorang mengaku bangga sebab makanan BPK akan dikenal di negera Korea.

"Baru kali ini sepertinya ada gubernur yang mau mempromosikan makanan kami yang non muslim. Bangga pastilah. Karena kita aja penasaran dengan makanan korea yang non halal kimchi. Saya yakin mereka pun penasaran dengan BPK," ucapnya.

Maria berharap, apabila makanan BPK sudah terkenal di negara Korea, penjual makanan BPK tak menaikkan harga.

"Harapannya kalau sudah terkenal BPK ini, jangan pula harganya semakin naik. dan tiba-tiba jadi banyak varian. Cukup yang original itu lebih otentik rasanya," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Sumut Bobby Nasution mewacanakan akan membuat makanan khas batak Babi panggang Karo (BPK) akan dipromosikan ke Negara Korea. 

Dikatakan Bobby Nasution, wacana tersebut berawal dari dirinya melihat banyaknya makanan khas batak BPK di sepanjang jalan Medan Tuntungan Kota Medan. 

Menurut Bobby Nasution, wacana makanan khas Batak BPK akan dipromosikan di Korea juga di sana merupakan market penjualan yang tepat.

"Di daerah Medan Tuntungan itu banyak yang jualan BPK. Jadi kenapa tidak kita promosikan makanan ini ke marketnya langsung," jelasnya, Selasa (27/5/2025).

Bobby juga berencana akan mengundang beberapa Food Vlogger Korea untuk mencicipi makanan khas Batak BPK dalam waktu dekat 

"Kita juga sempat hendak mengundang food vlogger korea tapi, karena belum ada waktu kemarin. Ini Kita ingin undang lagi, tapi nanti kita atur lagi," jelasnya.

Untuk itu, kata Bobby ia berencana akan berdiskusi hal ini dengan Wali Kota Medan Rico Waas.

"Pastinya kita akan berkoordinasi dengan Wali Kota Medan Rico Waas, karena ini masuk wilayah Medan juga. Jadi akan kita koordinasi lebih lanjut," jelasnya.

Selain itu, Bobby menyampaikan ia optimis akan mempromosikan makanan Khas Batak ke Korea sebab, penyumbang makanan halal terbanyak di Indonesia adalah negara-negara minoritas muslim.

"Saya lihat ini kalau istri saya lagi nonton drama korea, itu di filmnya mereka lagi panggang-panggang daging Babi kalau bahasa kitanya B2. Kenapa kita tidak turut mempromosikan makanan khas batak kita," jelasnya.

Bobby juga mengatakan sedikit kaget, penyumbang ekspor halal kebanyakan dari negara minoritas muslim.

"Di retret kemarin dengan seluruh kepala daerah ikut retret ada satu pemateri yang juga ada jajaran atau dari menteri dan tidak kepala badan halal. Di situ saya sampaikan data impor produk halal ke Indonesia itu dari China. Nomor dua australia. Kaget gak? Kaget," ucapnya.

Bobby menegaskan dalam pembahasan ini, bukan untuk membahas agama melainkan tentang mayoritas eksplor dan impor produk halal terbanyak.

"Mohon maaf, ini bukan bahas agama ya ini tapi tentang mengekspor dan mengimpor produk halal," jelasnya. 

Dijelaskannya, jika berbicara produk halal, maka ini membahas soal pasar dan market penjualan.

"Bicara halal bukan hanya tentang agama, bicara halal bicara tentang pasarnya. Untuk mindsetnya bukan agama tapi pasar dan hilirisasi market penjualan," jelasnya.

Bobby Ingin Sulap Jl Nibung Raya Pusat Jajanan Malam  

Gubernur Sumut Bobby Nasution,  meminta izin ke Wali Kota Medan Rico Waas untuk menggunakan Jalan Nibung Raya, Kecamatan Medan Petisah jadi tempat street food culinary night (jajanan malam) yang diisi oleh para pelaku UMKM se-Sumut. 

Dijelaskan Bobby Nasution, wacana kegiatan culinary night di Jalan Nibung itu sudah dipikirkannya sejak saat menjabat Wali Kota Medan. 

Namun, pada saat menjadi Wali Kota Medan, tak ada satupun yang mengajukan proposal untuk penggunaan Jalan Nibung sebagai tempat  culinary night. 

JALAN NIBUNG: Sejumlah pengendara melintas di jalan Nibung Raya, Kecamatan Medan Petisah, Selasa (27/5/2025). Gubernur Bobby meminta izin ke Wali Kota Medan Rico Waas penggunaan jalan Nibung di malam hari untuk kegiatan culinary night.
JALAN NIBUNG: Sejumlah pengendara melintas di jalan Nibung Raya, Kecamatan Medan Petisah, Selasa (27/5/2025). Gubernur Bobby meminta izin ke Wali Kota Medan Rico Waas penggunaan jalan Nibung di malam hari untuk kegiatan culinary night. (TRIBUN MEDAN/ANISA RAHMADANI)

"Cita cita saya, yang tempat jual mobil di Jalan Nibung untuk digunakan sebagai kegiatan culinary night dan pertunjukan dari malam hari. Tapi proposal saya tunggu sampe berhenti jadi wali kota baru  ada yang ajuin. Tapi ini bukan ranah saya lagi. Untuk itu saya izin ke pak Wali Kota Medan Rico Waas,"jelasnya, Selasa (27/5/2025).

Dikatakannya, izin ke Wali Kota Medan Rico Waas yang dimaksud adalah, Pemprov Sumut ingin menyewa jalan Nibung untuk aktivitas culinary night yang akan diisi oleh pelaku UMKM Sumut.

"Tapi kalau boleh kami pemprov menyewa jalan Nibung itu. Yang mengelola culinary night nya itu Pemprov Sumut.  Para pelaku UMKM free masuk situ, tapi tetap ada standarnya," jelasnya.

Bobby pun merincikan, konsep culinary night di  Jalan Nibung tersebut. 

"Para pelaku UMKM masuk sana nantinya free. Tapi ada standarnya seperti  Komposisi, jualan merchandise dan lain-lain. Nanti juga di sana ada panggung kecil kita buat," terangnya.

Menurutnya  Jalan Nibung dipilih untuk kegiatan Culinary Night karena sudah menjadi titik crowd  (keramaian) malam hari di sana.

"Sebenarnya ada dua opsi kami mau buat culinary night ini. Salah satunya di Jalan Nibung tapi kalau diizinkan pak wali kota administrasi kami yg pakai dan ini free untuk UMKM," jelasnya.

Namun, jika tak bisa maka pihaknya akan membuat Culinary Night di Medan Club,  jalan Kartini (belakang Kantor Pemprov Sumut)

"Opsi lainnya, Medan Club ingin kita aktifkan untuk para pelaku UMKM. Bisa kita buat tiga malam mulai Jumat malam, sama malam Minggu dan Minggu malam," tuturnya.

Namun, Bobby berharap Wali Kota Rico Waas mengizinkan penggunaan jalan Nibung tersebut.
 
"Tapi yang saya lihat bagus di Nibung. kalau boleh diizinkan administrasinya. Kalau bisa agar bulan depan sudah bisa kita buka. Kalau diizinkan, bisa kita buka akan kita lihat situasinya. Pelaku UMKM bisa buka setelah magrib. Mudah-mudahan ini bisa berjalan," jelasnya.

(Cr5/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved