Berita Viral
BERANINYA Dokter Tifa Sebut Jokowi Terkena Penyakit Serius karena Beban Berbohong 10 Tahun
Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) sedang dalam proses pemulihan dari alergi kulit yang dialaminya, hingga menuai sorotan dari Dokter Tifa.
Dokter Tifa Sebut Jokowi Terkena Penyakit Serius: Beban Berbohong 10 Tahun.
TRIBUN-MEDAN.COM - Bukan hanya soal ijazah, dokter Tifauzia Tyassuma atau Tifa juga ternyata memperhatikan kondisi fisik Joko Widodo (Jokowi).
Melalui akun media sosialnya, Tifa turut menyoroti perubahan wajah Jokowi, yang menurutnya tampak berbeda di tahun 2025 ini.
Dokter Tifa pun mencurigai jika Joko Widodo (Jokowi) terkena penyakit serius.
Ia mempertanyakan apakah Jokowi mengidap penyakit serius yakni Autoimun. Hal itu lantaran kata Tifa, wajah Jokowi kini dipenuhi bercak hitam.
"Pak Jokowi kok seperti kena Autoimun? Wajah dan leher tiba-tiba penuh melasma atau bercak-bercak hitam. Dan tiba-tiba juga alopecia berat, rambut rontok mendadak di dahi, ubun-ubun, belakang kepala," tulis Dokter Tifa dalam cuitannya di Twitter, Minggu (1/6/2025).
Melihat perubahan wajah Jokowi itu, dokter Tifa pun mengurai kemungkinan sang presiden ke-7 itu mengidap penyakit serius selain autoimun.
Penyakit serius itu kata Tifa, diduga karena beban berbohong selama 10 tahun.
"Autoimun atau Hiperkortisolisme? Dokter pribadi perlu meresepkan Anti-depresan, deh. Kasihan, beban berbohong 10 tahun, ngga kebayang rasanya," sambung Dokter Tifa dalam cuitannya dikutip dari artikel sebelumnya yang berjudul: POSTINGAN Dokter Tifa Curiga Penyakit Jokowi Serius,Bercak di Wajah, Ngabalin Minta Penghujat Taubat
Pengertian penyakit Autoimun dan Hiperkortisolisme
Dua penyakit yang disebut dokter Tifa yakni Autoimun dan Hiperkortisolisme.
Untuk diketahui, penyakit autoimun adalah kondisi kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuhnya sendiri.
Biasanya, sistem kekebalan tubuh berguna untuk menjaga tubuh dari bakteri dan virus.
Namun orang yang mengidap autoimun justru sistem kekebalan tubuhnya lah yang menyerang tubuhnya hingga terserang penyakit.
Penyebab penyakit autoimun belum diketahui secara pasti dari sisi medis.
Namun ada beberapa kondisi yang diduga jadi pemicu autoimun, di antaranya adalah keturunan, terpapar infeksi bakteri atau virus, terpapar bahan kimia, merokok, dan obesitas.
Berikut adalah gejala penyakit autoimun yang sering dialami penderita:
- Demam yang hilang timbul
- Bengkak di sendi atau wajah
- Rambut rontok
- Sering merasa lemas
- Otot pegal atau nyeri sendi
- Ruam kulit
- Sulit konsentrasi
- Kesemutan di tangan atau kaki
Berbeda dengan autoimun, penyakit Hiperkortisolisme justru disebabkan karena tingginya kadar hormon kortisol di dalam tubuh.
Untuk diketahui, kortisol adalah hormon yang menghasilkan kelenjar adrenal, manfaatnya adalah untuk menjaga fungsi jantung hingga mengurangi peradangan.
Hiperkortisolisme biasa disebut sebagai sindrom cushing.
Pemicu penderita mengidap Hiperkortisolisme adalah karena dua hal, yakni eksternal dan internal.
Penyebab eksternal penyakit Hiperkortisolisme adalah karena penggunaan obat kortikosteroid jangka panjang dan dosis tinggi.
Sedangkan penyebab internal penyakit Hiperkortisolisme adalah karena tingginya kadar hormon ACTH.
Akibat dari tingginya hormon ACTH adalah penderitanya bisa mengidap tumor di kelenjar hipofisis, pankreas, kelenjar endokrin dan kelenjar adrenal.

Ajudan Jokowi Angkat Bicara
Cuitan dokter Tifa ini pun menjadi sorotan hingga ajudan Jokowi turut angkat bicara.
Ajudan Jokowi, Kompol Syarif Fitriansyah menegaskan bahwa Presiden RI ke-7 itu bukan mengidap Stevens Johnson Syndrome (SJS) yang dikira sebagian orang.
Kompol Syarif Fitriansyah juga menyatakan bahwa kondisi fisik Jokowi tetap bugar dan tidak mengalami gangguan kesehatan serius.
"Bapak sedang dalam pemulihan dari alergi kulit setelah pulang dari Vatikan," ujar Syarif, Kamis (5/6/2025), seperti dilansir dari KOMPAS.com.
Alergi tersebut diduga dipicu oleh penyesuaian cuaca di Vatikan. Gejala alergi baru muncul beberapa hari setelah Jokowi kembali ke Indonesia.
"Mungkin karena cuaca di Vatikan, lalu setelah kembali ke Indonesia, baru muncul alerginya," jelas Syarif.
Tim dokter telah menangani kondisi Jokowi di kediamannya di Jalan Kutai Utara, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo.
Sekali lagi, Syarif dengan tegas membantah isu bahwa Jokowi mengalami SJS.
"Itu hoaks, tidak benar," katanya.
Ia juga memastikan Jokowi tidak merasakan panas atau gatal, dan alergi ini bukan penyakit autoimun maupun menular.
"Beliau tidak merasa panas atau gatal, hanya alergi biasa," tambahnya.
Meski alergi kulit ini sempat memicu pertanyaan publik tentang kesehatan Jokowi, Syarif menegaskan bahwa kondisinya sudah membaik.
Jokowi bahkan tetap aktif bersepeda di acara car free day, menunjukkan kebugaran fisiknya.
Aktivitas sehari-harinya, seperti menyapa warga, bermain dengan cucu, dan sarapan bersama, juga tidak terganggu.
"Kemarin beliau sempat bersepeda, main dengan cucu, dan sarapan bersama kami. Aktivitasnya sama sekali tidak terganggu," ujar Syarif.
Usai Jokowi Disebut Terkena Penyakit Serius karena Beban Berbohong 10 Tahun, Kini Dokter Tifa Memelas Meminta Dikasihani Jokowi

Kini, dokter Tifauzia Tyassuma atau Tifa pun pun merasa seakan diperlakukan tak adil dalam kasus Jokowi.
Tifa mengatakan mestinya Jokowi tak perlu memenjarakan orang-orang demi menunjukan ijazah UGM.
"Jadi tidak usah mengorbankan orang dua sudah dipenjara, lalu apakah beliau harus menunggu saya ibu rumah tangga sederhana, seorang perempuan dengan anak-anak harus dipenjara juga? Dan beliau tidak ingin juga menunjukan ijazahnya," kata Tifa.
Selain ibu rumah tangga dan gander, Tifa juga mengatakan Kurnia dalam kondisi tidak sehat.
"Apa saya dengan ibu Kurnia yang kondisi kesehatan tidak sehat, yang selama ini berbakti sebagai pengacara yang tidak dibayar," katanya.
Ia menekankan bahwa tidak takut dipenjara asalkan Jokowi memperlihatkan ijazah UGM.
"Supaya tahu dokter Tifa, ibu Kurnia tidak takut dipenjara. Kami banyak meme mengejek, menghina kami, 'saya menunggu dokter Tifa pakai baju orange'. Tidak masalah jika kami bersalah," katanya.
Dia mengatakan putusan bersalah atau tidak tergantung pada selembar ijazah Jokowi.
"Tetapi yang menyatakan salah atau benar hanya selembar ijazah asli saja. Seandainya memang ada ijazah asli dengan senang hati saya pakai baju orange, dengan senang hati saya masuk lapas," katanya.
"Gak ada masalah kalau dianggap memfitnah, ibu rumah tangga ini dianggap memfitnah mantan presidennya, perempuan ini dengan anak-anak ini dianggap memfitnah dan mencemarkan nama baik karena beliau ternyata Joko Widodo punya ijazah asli, gak ada masalah. Saya ikhlas pakai baju orange, saya iklas masuk lapas Pondok Bambu," tambah Tifauzia Tyassuma.
Dokter Tifa menyampaikan pesan langsung untuk Jokowi di hadapan kamera.
"Kenapa Presiden Jokowi, kenapa? Apakah anda ingin saya dipenjara? Gak ada masalah pak. Seandainya anda punya ijazah asli dan karena itu saya harus dihukum, tidak masalah. Tapi tolong tunjukan ijazah asli anda, tunjukan, demi Allah tunjukan pak," katanya dengan suara bergetar.
Ia berdalih melakukan ini semua hanya demi menegakan kebenaran.
"Ibu rumah tangga ini, perempuan ini, hanya karena ingin menegakan kebenaran mau dipenjara? Apakah pak Jokowi ikhlas melihat saya dipenjara tanpa beliau menunjukan ijazahnya? Apakah pak Jokowi juga pengein bu Kurnia dipenjara juga? Masya Allah," katan Tifauzia Tyassuma.
Praktisi hukum Pitra Romadoni pun mencoba membungkam Dokter Tifa.
Ia mengatakan Tifauzia Tyassuma sudah sejak lama mengkritisi Jokowi, bahkan ketika masih menjabat sebagai Presiden ke 7 RI.
"Sejak tahun berapa ibu selalu membahas pak Jokowi? Sudah lama saya kira, sejak beliau jadi presiden bu Tifa ini selalu mengkritis. Saya lihat juga di akun X tentang pak Jokowi mayoritas," kata Pitra.
Dia menilai dalam kasus ijazah ini sebenarnya Roy Suryo Cs yang lebih dulu memulai. Bahkan Jokowi sampai dua kali digugat ke pengadilan, lalu dilaporkan ke Bareskrim Polri.
"Dalam kasus ini saya lihat yang memulai gong ini kan terlebih dulu mereka yang melaporkan. Mereka yang lebih dulu melakukan serangan secara hukum kepada pak Jokowi," katanya.
Namun kini ketika Jokowi melakukan serangan balik secara hukum, kata Pitra, Roy Suryo Cs justru merasa dikriminalisasi.
"Setelah pak Jokowi menggunakan hak hukumnya untuk counter attack mereka merasa dikriminalisasi. Jadi mereka merasa dizolimi," katanya.
Itu menurut Pitra Romadoni sangat aneh. "Jadi sangat aneh sekali ketika kasus yang mereka memulai. Apa yang kamu mulai, kau yang harus akhiri," tutup Pitra.
Alumni UGM Sebut Roy Suryo CS Playing Victim
Menanggapi hal itu, alumni UGM yang merupakan adik angkatan Jokowi, Budi Suryanto pun tak habis pikir.
Kini merasa diejek oleh netizen, padahal dr Tifa yang sejak awal rajin menghina Jokowi.
Mulai dari menyebut Jokowi tak pernah menginjakkan kaki di UGM, foto wisudanya disebut orang lain, hingga terakhir menyebut Jokowi terkena penyakit kulit.
Padahal UGM sendiri sudah menyatakan bahwa ijazah Jokowi asli. Namun dr Tifa bersama rekan-rekannya terus mengiring opini yang menyudutkan Jokowi.
Mereka tidak mau menerima kenyataan bahwa UGM yang mengeluarkan ijazah itu, sudah menyatakan bahwa ijazahnya asli.
Bahkan ijazah dan skripsi-skripsi yang mirip dengan milik Jokowi pun dituding palsu oleh mereka.
"Yang jd masalah itu orang yg mengkapitasisasi issue ini yg jelas2 hoax menjadi benar. Orang yg normal harusnya berhenti setelah institusi yg berwenang dlm hal ini UGM sudah menyatakan kl jokowi adalah alumninya. UGM bukan universitas abal2, tapi UGM adalah universitas papan atas," tulis Budi di akun X nya.
Tak hanya itu, Kader PSI Dian Sandi juga menertawakan tangisan dr Tifa. Padahal sudah banyak fitnah yang ditulisnya melalui Twitter atau X untuk Jokowi.
"Sambil nangis, sekarang mereka bilang “HANYA” mempertanyakan ijazah. Mereka lupa pernah bilang “Gantung Jokowi!!!” Playing victim. Tempe!," tulis Dian Sandi.
Bahkan Budi pun ikut berkomentar bahwa mereka terus menyebar hoax padahal banyak fakta sudah bermunculan.
"Ternyata orang yg percaya dg hoax ijazah palsu banyak banget. Manusia diberi akal untuk berpikir, dg institusi UGM, BEM ugm & Kagama sdh menyatakan kl jkw alumni ugm. Ditambah teman ugm dan skrg teman sma, apa mereka gak pernah sekolah/kuliah bahkan reuni ketemu teman2nya dulu," tulis Budi lagi.
(*/Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Artikel ini sebagaian telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Playing Victim Roy Suryo Cs Klaim Cuma Ingin Lihat Ijazah Jokowi, Alumni UGM: Padahal Dia yang Hoax, https://bogor.tribunnews.com/2025/06/05/playing-victim-roy-suryo-cs-klaim-cuma-ingin-lihat-ijazah-jokowi-alumni-ugm-padahal-dia-yang-hoax?page=all.
Terungkapnya Kans Hasto Kristiyanto Jadi Sekjen PDIP Lagi |
![]() |
---|
MUTASI 7 Kapolda dan 8 Pejabat Utama Mabes Polri: Besan Dedi Mulyadi Naik Jenderal Bintang 3 |
![]() |
---|
TERBARU MUTASI POLRI: Dedi Prasetyo Jabat Wakapolri, Besan Dedi Mulyadi Promosi Kabaharkam |
![]() |
---|
VIRAL Petugas Kebersihan Pingsan Usai Cekcok dengan Kepsek SDN 85 Palembang, Usta Bantah Aniaya |
![]() |
---|
REAKSI Ibu Gadis Penjual Gorengan di Padang Saat Pembunuh Anaknya Divonis Mati: Anak Kesayangan Saya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.