Berita Viral
Kekeliruan Rismon tentang Desa Lokasi KKN Jokowi Akhirnya Dibongkar Sekdes Ketoyan: Menyesatkan
Pernyataan Rismon Sianipar tentang tempat Kuliah Kerja Nyata (KKN) Jokowi dianggap keliru oleh Sekretaris Desa (Sekdes) Ketoyan.
Tak hanya satu dokumen, Tofan juga menunjukkan buku letter C serta buku-buku lawas lain yang memperkuat keberadaan administratif Desa Ketoyan sebelum era reformasi.
"Kalau menurut arsip dan buku desa ini, tahun 1954 sudah ada lurah aktif. Maka, saya bisa menyimpulkan bahwa sebelum tahun itu pun Desa Ketoyan sudah ada," katanya.
Keliru Menyesatkan
Tofan menilai klaim yang menyebut Desa Ketoyan baru terbentuk pada tahun 2000-an sebagai pernyataan yang keliru dan tidak berdasar.
"Kalau ada statement yang mengatakan Desa Ketoyan baru terbentuk tahun 2000-an, berdasarkan data dan dokumen desa, itu jelas keliru dan menyesatkan," tandasnya.
Jokowi Persilakan Tanya Kades
Sementara itu Jokowi menanggapi santai langkah Rismon Sianipar yang mendatangi dan menelusuri lokasimya melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) saat kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Seingatnya, kata Jokowi, ia KKN pada awal 1985.
“KKN di cek aja, di Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali. Tahunnya seingat saya 1985 awal,” kata Jokowi saat ditemui di kediamannya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jumat (13/6/2025), seperti dilansir TribunSolo.
Karenanya Jokowi mempersilakan untuk menanyakan kepada kepala desa (kades) yang menjabat pada masa itu.
Semasa KKN, kata Jokowi, kades di desa itu sudah cukup sepuh.
Namun demikian, menurut Jokowi hal itu masih bisa ditanyakan kepada putra-putrinya.
Baca juga: Penjelasan Polisi Kenapa Patwal yang Bonceng Dedi Mulyadi Kena Tilang, Dedi: Saya tak Pakai Helm
Jokowi sebelumnya sudah memperkirakan bahwa setelah ijazah dan skripsi, kemungkinan lokasi kuliah kerja lapangan (KKN) dan lainnya juga akan dipersoalkan.
Menurut Jokowi pihak yang menuduh ijazahnya palsu harus bisa membuktikan jika tidak maka mesti menjalani proses hukum.
“Lihat aslinya saja belum, kok sudah menyatakan palsu, itu dari mana,” katanya.
Sebelumnya Rismon Sianipar menyatakan bahwa hasil analisanya bahwa ijazah Jokowi adalah palsu berdasarkan kajian ilmiah sesuai keilmuannya.
Baca juga: Format Baru FIFA Dianggap Menguntungkan bagi Real Madrid, Valverde Optimistis Los Blancos Juara
"Intinya itu saya murni kajian ilmiah, tanpa bias, independen, tanpa personal, apalagi membenci, apalagi sakit hati, tidak. Saintifik itu harus repeatable, harus bisa diulangi, harus bisa dichallenge. Saintifik tidak hidup di ruang gelap, saintifik tidak bisa diklaim secara sepihak," kata Rismon.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.