Israel vs Iran

Usai Donald Trump dan Israel Beri Peringatan, Ribuan Warga Iran Tinggalkan Teheran

Presiden Donald Trump dan militer Israel memperingatkan agar semua orang meninggalkan Teheran. Ribuan warga Teheran dilaporkan meninggalkan ibu kota

Editor: Juang Naibaho
Istimewa
PERINGATKAN MENGUNGSI - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan agar semua orang meninggalkan Teheran atas kecamuk perang antara Iran dan Israel yang telah memasuki hari kelima, Selasa (17/6/2025). Ribuan warga Teheran dilaporkan meninggalkan ibu kota Iran setelah gelombang serangan udara yang dilancarkan Israel. 

TRIBUN-MEDAN.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan agar semua orang meninggalkan Teheran atas kecamuk perang antara Iran dan Israel yang telah memasuki hari kelima, Selasa (17/6/2025).

Peringatan untuk meninggalkan Teheran tersebut disampaikan Trump dalam unggahan di platform media sosial Truth Social.

Dia menuturkan bahwa seluruh penduduk di Teheran, ibu kota Iran, harus dievakuasi, sebagaimana dilansir CNN. 

"Betapa menyedihkannya, dan pemborosan nyawa manusia. Sederhananya, Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir. Saya telah mengatakannya berulang kali! Semua orang harus segera mengungsi dari Teheran," tulis Trump.

Tidak jelas apakah peringatan tersebut didorong oleh informasi rahasia yang dimiliki Trump tentang serangan Israel yang direncanakan secara spesifik. 

Wilayah Metropolitan Teheran Raya, yang dihuni hampir 17 juta orang, menghadapi kekhawatiran yang semakin meningkat akan potensi serangan. 

Militer Israel sebelumnya juga mengeluarkan pemberitahuan yang mendesak penduduk satu distrik Teheran untuk mengungsi.

Peringatan tersebut mirip dengan apa yang dilakukan Israel terhadap penduduk Gaza setelah Hamas meluncurkan serangan 7 Oktober 2023.

Eksodus Besar-besaran

Ribuan warga Teheran dilaporkan meninggalkan ibu kota Iran setelah gelombang serangan udara yang dilancarkan Israel akhir pekan lalu.

Arus eksodus besar-besaran ini memicu kemacetan parah di jalan utama menuju wilayah utara, seperti terlihat dalam berbagai unggahan di media sosial pada Senin (16/6/2025).

Dalam salah satu rekaman video yang diverifikasi oleh kantor berita AFP, tampak antrean kendaraan hampir tidak bergerak di jalan raya menuju utara dari Teheran. 

Jalur arah sebaliknya nyaris kosong. Video tersebut direkam dari sebuah jembatan layang oleh pengguna media sosial.

Gambar dan video lain yang beredar di media sosial memperlihatkan ratusan mobil mengantre di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Teheran dan kota satelit Karaj.

Warga tampak bersiap melakukan perjalanan jauh keluar kota dengan mengisi penuh bahan bakar kendaraan mereka. 

Sementara itu, meskipun penerbangan telah dihentikan, perjalanan lintas negara melalui jalur darat secara teori masih memungkinkan. 

Di sisi lain, Kedutaan Besar China di Israel juga mendesak warganya untuk meninggalkan Israel melalui penyeberangan perbatasan darat sesegera mungkin.

China mengutip meningkatnya masalah keamanan dan ditutupnya wilayah udara Israel karena perang, sebagaimana dilansir Reuters.

Serang Stasiun Televisi

Serangan udara Israel menghantam kompleks studio saluran berita milik Pemerintah Iran, IRINN, di Teheran, Senin (16/6/2025). 

Serangan ini sudah dikonfirmasi, baik oleh kantor berita negara Iran tersebut maupun Israel sendiri. 

Ledakan besar terdengar saat siaran langsung di studio. Suara ledakan bahkan terekam kamera, disusul momen presenter atau pembawa berita yang langsung lari menyelamatkan diri, dan ucapan lafal keagamaan dari kru.

Stasiun TV Pemerintah Iran melaporkan, sejumlah pegawainya tewas dalam serangan tersebut. 

Seorang reporter yang selamat mengatakan, mereka masih bekerja sampai detik-detik terakhir sebelum serangan terjadi. 

Kantor berita AFP melaporkan, stasiun tv IRIB melanjutkan siaran langsung mengenai perkembangan perang setelah serangan mereda. 

Petinggi senior IRIB Hassan Abedini menegaskan, Israel tidak akan menyadari bahwa suara revolusi dari Iran tidak akan dibungkam oleh operasi militer. 

Kepala lembaga penyiaran Iran, Peyman Jebeli, tampil di layar TV beberapa saat setelah serangan. 

Dalam tayangan tersebut, ia terlihat menunjukkan selembar kertas berlumuran darah, seraya menegaskan bahwa para pegawai lembaga penyiaran Iran bertahan sampai akhir. 

Kompleks studio tersebut diketahui mempekerjakan ribuan orang. Lokasinya berada di Distrik 3 Teheran, sebelumnya sudah disebut dalam peta yang dirilis Israel sebagai target serangan. 

Dalam peta itu, warga setempat diimbau untuk segera mengungsi. Kompleks TV pemerintah termasuk dalam zona evakuasi tersebut. 

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengonfirmasi bahwa pasukannya memang melancarkan serangan terhadap stasiun tv nasional Iran. 

Dalam pernyataan resminya, Katz mengeklaim bahwa serangan itu dilakukan setelah evakuasi besar-besaran warga dilakukan. 

“Israel akan menyerang sang diktator Iran di mana pun dia berada,” ujar Katz, dikutip dari BBC. 

Ia juga menyatakan, saluran televisi dan radio pemerintah Iran akan segera lenyap. Menurutnya, "Megafon propaganda dan hasutan Iran akan segera hilang." 

Sebelumnya, Israel diketahui mengeluarkan perintah evakuasi untuk sejumlah wilayah di Distrik 3, termasuk markas besar IRIB—stasiun tv Pemerintah Iran lainnya. (*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Berita viral lainnya di Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved