Medan untuk Semua
Gebyar Pendidikan, Rico Waas Serahkan Ijazah Program Tebus Ijazah Pelajar Kurang Mampu
Pertunjukan kreasi dari anak-anak TK mengawali kegiatan Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan yang berlangsung satu hari ini.
Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan digelar Pemko Medan di halaman Istana Maimun.
Berbagai kreasi pertunjukan budaya tampil dalam kegiatan ini, sekaligus diserahkan juga ijazah kepada pelajar yang kurang mampu program tebus ijazah dan launching regrouping Sekolah.
Kemeriahan dan keseruan Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan dihadiri langsung Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas bersama Ketua TP PKK Kota Medan, Airin Rico Waas yang disambut ribuan pelajar dari tingkat TK, SD dan SMP serta tenaga pengajar dari berbagai sekolah di kota Medan.
Pertunjukan kreasi dari anak-anak TK mengawali kegiatan Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan yang berlangsung satu hari ini.
Mulai senam sehat bersama yang dibawakan anak-anak dari TK Wahidin, pertunjukan angklung dari anak -anak TK Al Azhar membuat suasana semakin seru dan menghibur seluruh pengunjung yang hadir.
Kemudian pertunjukan tarian kolosal dan multietnis dari siswa-siswi SMP Negeri 1 Medan, serta penampilan tarian serampang dua belas dari guru-guru mengisi Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan.
Usai penampilan tarian kolosal dan multietnis, siswi SMP Negeri 1 Medan memberikan lukisan hasil karyanya kepada Rico Waas yang juga merupakan alumni SMP Negeri 1 Medan.
Dalam sambutannya Rico Waas mengatakan, gebyar Pendidikan dan Kebudayaan ini merupakan kegiatan investasi semangat kita bersama dalam membangun sumber daya manusia kota Medan yang cerdas, berkarakter dan berbudaya.
Menurut Rico Waas pendidikan dan kebudayaan adalah pondasi utama peradaban, tanpa pendidikan kita kehilangan arah dan tanpa budaya kita kehilangan identitas. Maka dari itu keduanya harus berjalan beriringan.
"Pemko Medan berkomitmen untuk terus meningkatkan akses mutu dan pemerataan pendidikan. Kita ingin sekolah-sekolah di kota Medan menjadi ruang tumbuh yang sehat bukan hanya untuk ilmu pengetahuan tetapi juga untuk karakter, kreativitas dan pecinta terhadap budaya lokal," kata Rico Waas
Dijelaskan Rico Waas, pendidikan di Kota Medan semakin baik dan semakin berkembang.
Namun, pendidikan juga memiliki tantangan di masa-masa sekarang ini, satunya adalah teknologi dan juga kebudayaan dari luar Indonesia.
"Artinya kita sejatinya harus bisa menangkap pesan dari tantangan-tantangan tersebut. Pendidikan di Kota Medan harus semakin baik lagi dengan memberikan pendidikan yang berkualitas dan mendidik anak-anak kita supaya semakin cerdas dan juga peduli tentang kebudayaan," ujar Rico Waas
Untuk masalah tantangan dan perkembangan teknologi, lanjut Rico Waas, banyak anak-anak yang mungkin menonton tak sepantasnya dan melihat kebudayaan-kebudayaan dari luar yang bisa mengontaminasi pikiran-pikiran anak-anak kita.
Oleh karena itu diharapkan kepada guru-guru yang menjadi orang tua kedua selain orang tua yang ada di rumah, bisa menjadi salah satu filter agar anak-anak tidak terkontaminasi, untuk menjelaskan apa permasalahan-permasalahan yang dilihat di dalam ruang teknologi.
"Kepada para orang tua diharapkan juga dapat menyiapkan mental kita di rumah sebagai orang tua bagaimana kita bersikap apabila anak-anak kita melihat hal-hal yang belum lantas dilihat di dalam dunia sosial media dan bagaimana menjadikan anak-anak kita bisa beradab dengan baik, santun dan sopan terutama bisa tetap mencintai kebudayaan kita," ucap Rico Waas.
Ditambahkan Rico Waas, pendidikan di Kota Medan harus lebih baik, namun jangan lupa di mana kebudayaan juga harus tetap kita jaga.
Karena ini adalah kekuatan bagi kita, anak-anak dengan kebudayaan yang baik tentunya memiliki adab dan santun yang bagus ,karena itulah ciri khas dari bangsa Indonesia.
"Kebudayaan tetap harus bisa kita jaga. Kami mengharapkan guru-guru tetap bisa memberikan pendidikan tentang kebudayaan, agar budaya yang kita miliki terutama di kota Medan yang multikultural ini dapat diketahui dan dicintai oleh anak-anak juga memiliki suku budaya yang berbeda-beda," harap Rico Waas.
Selanjutnya, Rico bersama Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Benny Sinomba Siregar menyerahkan ijazah kepada orang tua dan siswa dari program Tebus Ijazah bagi pelajar kurang mampu.
Selain itu Rico Waas juga menyerahkan bantuan perlengkapan sekolah dan penyerahan program barcode Cagar Budaya Kota Medan.
Dalam Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan ini, Rico Waas juga mengajak berbincang langsung dengan anak-anak TK dan Siswa SD serta SMP yang telah menampilkan pertunjukkan kreasinya.
Selain berbincang Rico Waas juga memberikan pertanyaan dan hadiah berupa satu unit sepeda untuk masing-masing anak.
Kemudian Rico Waas juga melakukan launching Regrouping Sekolah yang ditandai dengan penekanan tombol sirine. Regrouping Sekolah ini merupakan penggabungan dua atau lebih Sekolah Dasar Negeri di kota Medan menjadi satu sekolah yang awalnya berjumlah 147 sekolah menjadi 61 Sekolah Dasar Negeri.
Regrouping ini guna mewujudkan kualitas pendidikan dan efesiensi kepemimpinan.
"Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan yang dilakukan Wali Kota Medan Rico Waas, kegiatan ini diisi dengan berbagai pertunjukan karya dan kreasi siswa yakni seni drama dan musikal, tarian kreasi tradisional pantomim, silat, Wushu, biola dan penampilan drumband serta perform ensemble Musik," kata Kadis Pendidikan.
(Dyk/Tribun-Medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Bertemu Danpas Brimob, Rico Waas Minta Bantuan untuk Keamanan Medan Belawan |
![]() |
---|
Urus Adminduk di MPP Keliling Kelompok Rentan Sudah Diperhatikan, Pemko Jemput Bola |
![]() |
---|
Lebih 4.000 Ijazah Pelajar Tertahan, Program Tebus Ijazah Diupayakan Wali Kota Medan |
![]() |
---|
Warga Medan Bersyukur Keluhan Jauh Urus Adminduk Direspon Wali Kota, MPP Roadshow Jemput Bola |
![]() |
---|
Diskop UKM Perindag Beri Edukasi dan Sertifikat Pelaku UMKM Medan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.