Berita Medan
Fitriyani Menuntut Keadilan Kematian Putranya 13 Tahun Ditembus Peluru Anggota TNI
Mereka berperan sebagai pengantar korban ke rumah sakit hingga sopir mobil Avanza yang ditumpangi dua personel TNI yang melakukan penembakan.
Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Fitriyani terus mencari keadilan atas kematian anaknya, M Alfath 13 tahun siswa kelas 2 SMP yang tewas ditembus peluru TNI di Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai.
Dalam kasus ini 6 pelaku termasuk dua anggota TNI ditetapkan sebagai terdakwa yakni Serka Darmen Hutabarat dan Serda Hendra Fransisko Manalu.
Sementara keempat terduga pelaku sipil yang ditangkap masing-masing berinisial EJN alias R (31) dan MAA alias E (22) keduanya warga Deliserdang, AP alias S (25) warga Perbaungan, dan PMS alias S (47) warga Kota Medan.
Mereka berperan sebagai pengantar korban ke rumah sakit hingga sopir mobil Avanza yang ditumpangi dua personel TNI yang melakukan penembakan.
Ditemui di Pengadilan Militer Medan, Kamis (19/6/2025), Fitri usai menghadiri persidangan atas dua terdakwa anggota TNI.
Keduanya merupakan personel TNI Kodim 0204 Deli Serdang yang melakukan penembakan terhadap korban, pada Minggu (1/9/2024) sekira pukul 04.30 WIB.
"Untuk terdakwa ada 6 orang, empat merupakan warga sipil dan dua adalah anggota TNI yang saat ini sedang dalam menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan saksi, " kata Fitriani.
Muhammad Alfath Arrisky (13) adalah warga Dusun II, Desa Kota Galuh, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai.
Malam itu, Fitriyani masih ingat bagaimana anaknya meminta izin untuk nongkrong bersama teman temannya di seputar rumahnya. Dia pun sempat berpesan agar Alfath cepat pulang sebelum tengah malam.
"Jadi malam itu dia sempat minta izin katanya mau nongkrong sama kawannya di kota Galuh. Itu Sabtu malam. Saya bilang sama siapa, dia bilang sama teman. Yauda saya bilang jangan lama lama pulang," kata Fitriyani.
Alfath lalu meninggalkan rumah menaiki sepeda motor selepas Isya. Sekitar pukul 23.00 WIB, Fitri sempat menelfon anaknya dan memintanya pulang.
"Saat itu masih dia masih jawab, bilang sebentar lagi pulang masih sama kawan," katanya.
Tak lama Fitri tertidur, sekitar pukul 1.00 WIB, dia terbangun dan mendapati anaknya belum pulang.
Dia sempat mengirim pesan melalui whatsapp, namun pesan tak berbalas.
Menjelang subuh, tiba tiba seorang pria mengetuk pintu rumah Fitri dan mengabarkan anaknya telah berada di rumah sakit Sawit Indah Perbaungan dengan kondisi kritis.
Kadin Sumut Gelar Workshop UMKM Batch 4, Dorong Pelaku Usaha Lebih Kompetitif |
![]() |
---|
258 Peserta Adu Kreativitas di Lomba Website Aksara Batak, Ini Daftar Pemenangnya |
![]() |
---|
Maling di Medan Amplas Bongkar Habis Perkakas untuk Judi Hingga Narkoba, Berujung Bui |
![]() |
---|
Kecamatan Maimun Mulai Persiapkan Atletnya untuk Target 10 Besar di Porkot 2025 |
![]() |
---|
Alat Berat SDABMBK Hancurkan Bangunan Kosong Sarang Narkoba, Rico: Ada Bong dan Tuna Wisma |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.