Sumut Terkini
Kejatisu Dikabarkan Sudah Kaji Laporan Dugaan Korupsi yang Terjadi di Kebun MKSO PT SGN Kwala Madu
Tak hanya itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan mengatakan jika varietas tebu sudah usang.
Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu), dikabarkan telah mentelaah atau mengkaji dugaan laporan korupsi yang terjadi di Kebun Manajemen Kerjasama Operasional (MKSO) PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Kwala Madu.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Peduli Memajukan Sumut (APMPEMUS), Iqbal saat mengunjungi Kejatisu.
Iqbal mengatakan, kunjungannya ke Kejatisu ialah bentuk keseriusan dan komitmen APMPEMUS mengawal dugaan tindak pidana korupsi dilingkungan Kebun MKSO PT SGN Kwala Madu.
"Kasi Penkum Kejatisu, Adre Wanda Ginting sangat mengapresiasi APMPEMUS yang turut serta terus berkoordinasi dengan Kejaksaan Tinggi Negeri Sumatera Utara, soal dugaan korupsi di Kebun MKSO PT SGN Kwala Madu," ujar Iqbal, Rabu (25/6/2025).
Lanjut Iqbal, Kasi Penkum menyampaikan bahwa laporan yang masuk ke Kejatisu sudah ditelaah atau dikaji, dan hasilnya akan dilaporkan secara resmi.
"Kasi Penkum Kajati Sumut juga mengatakan, proses hukum masih berlanjut dan pastinya mengikuti prosedur yang ada. Serta berjanji akan mengonfirmasi dalam Minggu ini," Iqbal.
Iqbal menegaskan bahwa laporan dugaan korupsi bentuk kepedulian terhadap pemerintahan yang bersih, sebagaimana di cita citakan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Apalagi menurut Iqbal, Presiden Prabowo Subianto terus berkomitmen menjalankan program unggulan Asta Cita kemandirian bangsa melalui swasambada pangan.
"Yang kita khawatirkan bagaimana swasambada pangan ini bisa terwujud apabila Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang perkebunan saja diduga menjadi sarang tindak pidana korupsi," ucap Iqbal.
"Hal ini juga disampaikan oleh Menteri Zulkifli Hasan sewaktu kunjungan kerja di Kebun MKSO PT SGN Kwala Madu. Ia membeberkan penyebab mahalnya harga gula di Sumatera Utara akibat tidak tercapainya target," sambungnya.
Tak hanya itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan mengatakan jika varietas tebu sudah usang.
Kemudian bahkan kondisi tebu juga seperti terkena "stunting" alias kurus.
"Zulhas juga membandingkan tebu yang di Lumajang, Malang. Ini tebunya kena stunting, kurus-kurus," ujar Iqbal menirukan ucap Zulhas saat menyambangi PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Pabrik Gula (PG) Kwala Madu, yang berada di Desa Sidomulyo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Iqbal berharap kasus ini segara mendapatkan titik terang, supaya tidak ada spekulasi liar di tengah tengah masyarakat.
Sementara itu Kasi Penkum Kejatisu, Adre Wanda Ginting saat dikonfirmasi tak banyak berkomentar.
"Akan kita cek (laporan) ke sistem," ujar Adre.
(cr23/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
100 Kg Sabu Diamankan Polda Sumut di Tanjungbalai, Modus dari Luar Negeri |
![]() |
---|
Karhutla di Kecamatan Sipoholon, Warga Bersama Aparat Padamkan Api |
![]() |
---|
Dalami Keberadaan Smartboard, 20 Kepsek di Langkat Diperiksa, Termasuk Istri Oknum PPK di Disdik |
![]() |
---|
Tim Labfor Polda Sumut Lakukan Olah TKP Terkait Penemuan Mayat Wanita di Samosir |
![]() |
---|
7 Modus Pengedaran Narkoba di Tanjungbalai dan Asahan, Ada di Tempat Hiburan Malam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.