Pria Ngaku BIN di Medan
Polisi dan TNI Datang ke Toko Perhiasan yang Didatangi Pria Ngaku Anggota BIN dan Prajurit Kopassus
Di lokasi kejadian, sejumlah personel TNI berseragam lengkap dan Polisi berpakaian preman berada di toko.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN- Polsek Deli Tua menyatakan akan menindaklanjuti unggahan viral di media sosial adanya pria melakukan intimidasi ngaku sebagai anggota Badan Intelijen Negara (BIN) dan komando pasukan khusus (Kopasus) di sebuah toko perhiasan Rinsil Jewelry, Jalan Karya Bakti, Kelurahan Pangkalan Masyhur, Kecamatan Medan Johor.
Kapolsek Deli Tua Kompol Panggil Sarianto Simbolon mengatakan dirinya sudah mengirim anggotanya ke lokasi kejadian.
Di lokasi kejadian, sejumlah personel TNI berseragam lengkap dan Polisi berpakaian preman berada di toko.
Personel TNI dan Polri menanyai pemilik toko, mengenai peristiwa dugaan intimidasi pria ngaku anggota BIN.
"Kami tindaklanjuti untuk penyelidikan ke Karya Bakti,"kata Kapolsek Deli Tua Kompol Panggil Sarianto Simbolon, Jumat (27/6/2025).
Sebelumnya, beredar di media sosial seorang pria diduga mengaku-ngaku sebagai anggota Badan Intelijen Negara (BIN) ke sebuah toko perhiasan bernama Rinsil Jewelry di Jalan Karya Bakti, Kelurahan Pangkalan Masyhur, Kecamatan Medan Johor.
Dalam video, pria berkaus warna hitam, badan tegap, rambut cepak terlihat berdebat.
Bahkan, pria yang disebut-sebut bernama Eko menunjukkan lencana sebagai anggota Badan Intelijen Negara.
Selain itu, pria yang ngaku sebagai intelijen diduga membawa senjata api di dalam tasnya.
Namun, pistol disebut sempat ditunjukkan melalui chating WhatsApp kepada pemilik toko sebelum datang ke lokasi.
Selain anggota BIN, pria tersebut ngaku sebagai personel TNI yang bertugas di Komando Pasukan Khusus (Kopasus) grup 3.
Oky, pemilik toko menceritakan kronologis tokonya didatangi pria yang mengaku sebagai anggota Badan Intelijen Negara (BIN) sekaligus prajurit komando pasukan khusus (Kopasus), kemarin malam, Kamis (26/6/2025) sekira pukul 20:00 WIB.
Awalnya, adik pria yang mengaku sebagai anggota BIN, biasa dipanggil Boneng diduga kerap membeli barang melalui sistem cash on delivery (COD) dan lokasi pengantaran di toko milik Oky, maupun warga sekitar.
Barang yang dipesan bermacam-macam mulai dari hijab, baju dan sebagainya.
Karena orderan palsu, terkadang tokonya maupun rumah warga didatangi ojek online hingga ditagih membayar.
Karena mereka tak pernah memesan, lantas mereka tidak mau membayar.
Akibat seringnya orderan fiktif, Oky selaku pengusaha toko perhiasan kesulitan ketika ia ingin mengantar pesanan pelanggan menggunakan jasa ojek online (Ojol).
Sebab, para ojol trauma, tak mau menerima orderannya.
"Dia (Boneng) selalu memesan orderan fiktif di dekat usaha kami, dua minggu kemudian lokasi usaha kami juga dipakainya sebagai tempat pemesanan orderan fiktif. Itu rill, ojol itu datang ke tempat kami bahwasanya dia kena tipu, dia mengatasnamakan toko kami memesan orderan fiktif,"kata Oky, Jumat (27/6/2025).
Karena berulang kali, Oky menutup sebagian area belakang tokonya yang kerap dijadikan titik pengantaran orderan palsu diduga adik anggota BIN tersebut.
Usai ditutup, Kamis siang (26/6/2025) adik pria ngaku prajurit Kopassus tak terima dan menyebut dirinya orang lama di area tersebut.
"Terus kubilang, walaupun kau orang lama, gak boleh masuk ke properti orang. Dibilangnya, saya orang kampung sini, saya berhak,"tirunya.
Karena terjadi perdebatan, ayah Boneng, yang juga ayah dari pria ngaku anggota BIN juga datang.
Bukan menengahi, ayahnya malah meminta Oky membunuh anaknya karena sadar meresahkan.
"Terus datang bapaknya, bapaknya bukan menengahi malah bilang, udah bunuh saja anak saya. Dia lepas tangan," katanya.
Sore harinya, pria ngaku bernama Eko, mengirim pesan ke istri Oky dan menyebut dirinya anggota badan intelijen negara (BIN).
Eko juga mengirim foto lencana kartu tanda anggota (KTA) disertai pistol merek Glock.
"Terus sorenya abangnya ngechat yang mengaku anggota BIN, katanya dia anggota BIN dan kopasus grup 3," jelasnya.
Malamnya, pria ngaku prajurit TNI datang ke toko perhiasan Oky diduga mengintimidasi karena tak terima ayah dan adiknya ditegur.
"Dia bawa senpi ke lokasi usaha saya, dia gak terima adiknya dibegitukan. Dia mengancam ada dari chat wa, di lokasi dia ada mengeluarkan lencana disampingnya ada pistol," katanya.
(Cr25/Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.