Sumut Terkini
Miliki Selat Malaka, BI Siantar Sayangkan Pengusaha Pesisir Sumut tak Berpikir Global
Para pengusaha ini dinilai tak memanfaatkan potensi Selat Malaka yang sibuk dan kedekatan geografis dengan Malaysia dan Thailand.
Penulis: Alija Magribi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR- Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia - Pematangsiantar, Muqorobin menyayangkan mindset para wirausahawan yang mendiami pesisir timur Sumatra Utara.
Para pengusaha ini dinilai tak memanfaatkan potensi Selat Malaka yang sibuk dan kedekatan geografis dengan Malaysia dan Thailand.
Hal ini ia sampaikan saat membuka Bootcamp Wirausaha Bank Indonesia Pematangsiantar Batch IV Tahun 2025, Selasa (1/7/2025) pagi.
"Saya ini kan orang Jawa ya. Nah di Jawa itu pasarnya pengusaha kemana-mana kan jauh. Ke Australia harus seberangi Samudera Hindia. Ke Jepang juga (makin) jauh ya," kata Muqorobin.
"Kalau di Sumut ini kan pesisir seperti Batubara, Asahan dan Labuhanbatu itu kan punya Selat Malaka. Kenapa kita nggak berpikir global untuk menjadi pengusaha besar dan berjualan lewat Port Klang, Penang, sampai Thailand," kata Muqorobin.
Muqorobin pun meminta 30 wirausahawan terpilih dari 8 kabupaten/kota di Sumut (Siantar, Simalungun, Barubara, Tanjungbalai, Asahan, Labuhanbatu Utara, Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan) mengubah mindsetnya.
Jangan lagi berpikir lokal dan menargetkan penjualan ke pasar-pasar interlokal.
"Kalau berpikir jualannya ke kawasan Danau Toba, Tapanuli dan seterusnya kan terlalu kecil kan. Kenapa nggak kompetitif ya. Terlalu lokal ini," kata Muqorobin.
Ia pun meminta para pengusaha (enterpreneur) terpilih yang mendapat bimbingan BI ini untuk mengambil kesempatan (opportunity) yang lebih luas. Ia tak ingin, wirausahawan ini bisa tumbuh berkembang dan bermain pada sektor internasional.
"Kalau teman-teman (pengusaha) ini bisa besar, yang untung kan teman-teman pengusaha sendiri, bukan BI ya. Jangan jadi diundang BI dengan beberapa manfaat, terus pulang begitu," kata Muqorobin.
Ia meminta para pengusaha muda ini menjaga kualitas untuk mempertahankan eksistensi. Saran Muqorobin, tidak mengambil untung besar di awal bisnis lewat harga yang tak terjangkau, dan yang paling penting adalah memiliki konsistensi untuk berusaha.
Banyak potensi usaha yang bisa dikuatkan untuk wilayah kerja KPw BI Pematangsiantar seperti makanan dan minuman; kerajinan tangan; fashion wastra; dan lain-lain.
"Pengusaha itu harus komitmen dan konsisten, kemudian menjaga kualitas, lalu harga serta pelayanan. Ini harga yang mahal untuk dibayar sebagai pengusaha," kata Muqorobin.
"Dunia ini tidak akan kehilangan pengusaha selagi manusia memiliki kebutuhan, maka peluang usaha dan rezeki itu ada," pungkasnya.
(alj/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Daftar Susunan Pemain Mali Melawan Uzbekistan di Laga Pembuka Piala Kemerdekaan 2025 |
![]() |
---|
Viral RSUD Husni Thamrin di Madina Kosong saat Warga Antar Pasien Kritis, Begini Kata Dinkes Sumut |
![]() |
---|
Disdik Langkat Disebut Labil dan Tak Paham Perda Soal Penerapan Busana Melayu |
![]() |
---|
Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Sumut Masih Banyak, Kadis PPPAKB: 837 Kasus di Tahun 2024 |
![]() |
---|
Belum Jadi Tersangka, Polda Sumut Tunggu Hasil Lab Video Anggota DPRD Sumut Diduga Aniaya Pramugari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.