Berita Viral

PILU Ibu Muda Meninggal Diduga Ditelantarkan RSUD Cibabat, Suami Histeris, Dokter Sedang Libur

RSUD Cibabat diduga menelantarkan pasien hingga berujung meninggal. Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, akan melakukan evaluasi terhadap manajemen pelayanan

Tribun Jabar/Rahmat Kurniawan/arsip
JAWAB WARTAWAN - Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, didampingi Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudisthira, menjawab pertanyaan wartawan setelah melakukan penandatanganan pakta integritas antikorupsi bersama 56 OPD Kota Cimahi di MPP Kota Cimahi, Rabu (12/3/2025). Ngatiyana akan melakukan evaluasi RSUD Cibabat setelah ada pasien meninggal diduga karena lamban penanganannya. 

Sosok Ulfa Yulia Lestari Meninggal Diduga Ditelantarkan RSUD Cibabat

Duka masih menyelimuti kediaman keluarga Ulfa Yulia Lestari di Desa Pakuhaji, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Ibu satu anak berusia 30 tahun itu meninggal dunia pada Minggu (29/6/2025) siang setelah berjuang melawan penyakit radang usus dan tumor jinak.

Ia mengembuskan napas terakhir di RSUD Cibabat, Kota Cimahi.

Namun di baliknya, riuh soal dugaan lambatnya penanganan terhadap pasien yang masuk ke ruang perawatan sejak Jumat (27/6/2025) malam.

Hal itu diungkapkan oleh Nandang Ruswana (34), suami mendiang Ulfa.

Berawal saat Ulfa merasakan nyeri di bagian perutnya yang membesar karena dibanjiri cairan.

Ulfa dirujuk ke RSUD Cibabat setelah sebelumnya sempat menjalani perawatan di RS Dustira dan klinik swasta di daerah Baros, Kota Cimahi.

"Jadi istri saya masuk ruangan rawat Gedung E nomor 304 RSUD Cibabat itu hari Jumat malam, padahal datang dari pagi. Saya minta penanganan oleh dokter, tapi kata susternya dokter sedang nggak ada," kata Nandang saat ditemui di rumah duka, Selasa (1/7/2025).

Ia berulangkali menanyakan hal serupa pada suster yang merawat istrinya. Dokter tak kunjung datang sehingga istrinya tak juga mendapatkan penanganan yang diinginkan keluarga, yakni penyedotan cairan di perut.

"Saya minta tolong, istri saya itu sudah kesakitan. Saya minta dibuang cairan di perutnya. Tapi suster bilang 'mohon maaf katanya itu urusan dokter'. Saya berkali-kali tanya, gimana dokter kenapa nggak datang. Sementara istri saya sudah engap, nggak bisa napas. Cairan di perut sudah penuh, jantung sudah kerendam," kata Nandang.

Suster yang datang hanya menjelaskan dokter tak bisa datang lantaran saat itu sedang hari libur akhir pekan. Nandang mendapatkan jawaban dari salah satu suster bahwa mereka tak bisa berbuat banyak.

"Memang waktu itu susternya bilang, mereka bisa melakukan penanganan tapi nggak ada izin dokter jadi nggak berani apa-apa. Tapi saya bilang, kalau ada apa-apa saya suaminya yang bertanggungjawab, yang penting ditangani dulu," kata Nandang.

Harapan keluarga agar Ulfa mendapatkan penanganan berupa penyedotan cairan tak kunjung jadi kenyataan.

Sampai akhirnya di hari Minggu kondisi mendiang Ulfa terus menurun namun penanganan tak juga diberikan.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved